Baby Twins CEO

Baby Twins CEO
Made In Paris


__ADS_3

°°°~Happy Reading~°°°


" Ikut mas... "


Marvell membuka lebar-lebar gorden jendela kamarnya, seketika itu Anelis terperangah, wanita itu terpaku pada pemandangan malam kota Paris yang terlihat begitu cantik dengan cahaya lampu yang bertaburan.


Perpaduan antara kegelapan malam, dan warna emas dari lampu-lampu jalanan, membuat kota Paris kala itu tak ubahnya seperti sebuah negri dongeng dengan sejuta kisah romantis di dalamnya.


Anelis pun semakin terpanah kala bola matanya menatap pada sebuah menara yang menjulang tinggi dengan dihiasi lampu di setiap sisinya, begitu cantik dan mendamba untuk di pandang.


" MasyaAllah mas... "


" Cantik kan sayang? " Marvell merengkuh tubuh sang istri dari balik punggungnya, menikmati pemandangan malam kota Paris di tengah dinginnya malam yang mendamba akan kehangatan.


" Iya mas, cantik sekali... " Sahut Anelis penuh kekaguman.


" Tapi bagi mas, tetap kamu yang paling cantik sayang... "


Anelis tak menimpali, wanita itu hanya menyunggingkan senyum malu-malu, gombalan suaminya itu sudah seperti makanan sehari-hari untuknya, tapi entah mengapa selalu membuatnya tak berdaya.

__ADS_1


" Bukankah ini sangat romantis sayang... Di tengah dinginnya malam, kita menatap indahnya pemandangan kota Paris... " Laki-laki itu semakin mengeratkan rengkuhannya, wajahnya tak henti mendusel di leher jenjang Anelis yang di biarkan terurai dengan indahnya.


" I-iya... " Suaranya lirih, wanita itu sudah mulai mencium gelagat aneh dari sang suami.


" Sayang... Mas kedinginan... " Keluh Marvell, wajahnya semakin menelusup di leher jenjang Anelis, membuat wanita itu semakin gelagapan.


" Makannya, i-itu bajunya di pakai dulu mas... " Come on Anelis, putar otak cemerlang kamu agar bisa terhindar dari predator buas yang siap memakanmu.


" Sayang... " Rengekan Marvell mulai menggema, Anelis cukup tau apa yang kini suaminya inginkan.


" Mas... "


" Please sayang... " Pinta Marvell sekali lagi, membuat Anelis hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Wanita itu pun melepas rengkuhan sang suami, membalik badannya lalu menatap dalam wajah sendu suami tengil nya itu.


" Tapi mas pengen buat baby yang Made in Paris sayang... "


Astaghfirullah, suaminya itu ada-ada aja. Mana ada bayi pake made in segala.


" Sayang... " Laki-laki itu tak berhenti merengek, sampai akhirnya Anelis dengan suka rela menganggukkan kepalanya malu-malu, membuat Marvell seketika menyunggingkan bibirnya, senang bukan kepalang.

__ADS_1


Laki-laki itu kembali merengkuh sang istri, wajahnya kian mendekat hendak mendaratkan sebuah cium*an hangat di bibir piech itu.


Namun belum sempat ia menyambar bibir piech itu, tiba-tiba suara lengkingan tangisan kini mulai menggema memenuhi seisi ruangan, membuat Marvell seketika menghentikan pergerakan nya.


" Mas... Adek bangun, hehehe... Ane... Ane kasih nen*n dulu ya buat adek... " Wanita itu menyunggingkan senyum lega, dalam hatinya tak henti bersyukur dan berterimakasih pada sang putra kecilnya karena telah berhasil menyelamatkan nya dari sang predator Marvell.


" Sayang... "


" Mas... Kenapa mas risau, bukankah kita baru sehari di Paris? Jadi, kita bisa melakukan nya lain kali, hmmm... " Sahut Anelis berusaha menenangkan sang suami, ia tahu, keinginan sang suami itu sudah begitu membuncah.


Marvell menarik nafas dalam, berusaha menebalkan kesabarannya yang kini mulai terkikis.


" Baiklah... Malam ini kamu aman sayang, tapi untuk selanjutnya, mas tidak akan melepaskan kamu... "


🍁🍁🍁


Annyeong Chingu


Hehehe, lama tak muncul akhirnya kembali juga, hehehe

__ADS_1


Happy Reading


Saranghaja 💕💕💕


__ADS_2