Prodigiously Amazing Weaponsmith [Translated Novel]

Bab 10: Mengajarkan Anak Nakal

Dengan kakinya yang gemuk, dia menendang-nendang. Mencibir wajahnya yang seperti roti, dia berjuang mati-matian.

“Turunkan aku! Aku berkata TURUNKAN AKU! Gadis bau! Orang kampung! Aku memperingatkanmu, jika kamu tidak melepaskanku sekarang dan berlutut untuk memohon pengampunan, aku akan membuatmu menyesalinya!"

Terkekeh, Huang Yue Li menjawab. “Oh, usiamu kecil, tapi emosimu tidak. Seorang anak nakal gatal untuk diberi pelajaran. Hati-hati atau aku akan memukul pantatmu!”

Di wajah manis anak laki-laki itu, ada ekspresi ketakutan. Ini menyebabkan dia menggunakan lebih banyak upaya dalam perjuangannya untuk melarikan diri. Berteriak, “Gadis bau! Tunggu saja! Kamu juga melihatnya, bentuk asli tuan kecil ini adalah phoenix yang tangguh dan agung. Saat ini, itu karena aku tidak memiliki cukup Qi Mendalam yang menghasilkan bentuk kecil sementaraku. Tunggu sampai si kecil ini pulih. Saat itu, aku hanya perlu satu jari untuk meremasmu!”

"Begitu menakjubkan?"

Bibir melengkung ke atas, Huang Yue Li melonggarkan cengkeramannya. Tindakan ini hampir menyebabkan anak laki-laki yang gemuk dan bulat itu jatuh dan mendarat tepat di bawahnya.

Bocah imut itu buru-buru meraih lengannya, tidak berani melepaskannya. Seluruh tubuhnya bergetar tanpa henti, namun dia masih terus mengaum. “Kamu ingin membunuh Tuan ini? Tunggu saja!”

Huang Yue Li menjawab. “Saat itu, bukankah kamu yang terus memintaku untuk melepaskanmu? Jadi mengapa kamu tidak ingin aku melepaskannya sekarang?”

Bocah itu hanya bisa memberinya tatapan mematikan.

Melanjutkan, Huang Yue Li berkata. “Cukup, jangan bertindak lagi. Aku sudah melihatnya, gambar phoenix itu bukan milikmu, kan?”

“Tentu saja itu aku!”

“Phoenix adalah binatang mitologi kuno, dengan kekuatan yang tiada tara. Jika kamu benar-benar phoenix yang dewasa, bahkan jika kamu terluka parah, kamu masih bisa membuatku berlutut dan batuk darah dari pandanganmu sendiri. Apakah ada kebutuhan untuk ancaman seperti itu? Aku pikir ini mungkin kenangan dari senior masa lalu yang kamu ambil untuk bertindak seperti itu, kan?”

Kedua orang itu sempat mengalami kebuntuan cukup lama, sebelum anak laki-laki itu akhirnya mengakui kekalahannya.

“Oke … baik … gadis bau. Sepertinya kamu masih memiliki beberapa otak … meskipun … meskipun gambar itu bukan milikku, itu masih milik kakak laki-lakiku!”

Terperangah, Huang Yue Li bertanya. “Itu kakakmu? Itu tidak mungkin kan? Siapapun bisa melihat bahwa itu adalah seorang ahli, sementara kamu … anak-anak harus jujur. Kalau tidak, jangan salahkan kakak perempuan ini ketika dia memberikan pelajaran yang tepat.”

"Aku tidak berbohong!" Marah, anak itu berkobar saat dia menumpahkan semuanya. “Meskipun usiaku masih muda, aku masih phoenix berdarah murni! Saat aku besar nanti, aku akan sama gagah dan sehebat kakak laki-lakiku!”

Masih tidak yakin, Huang Yue Lie melanjutkan pertanyaannya. “Roh-mu sangat lemah. Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, kamu tampaknya bukan binatang mitologis kuno?”

Dengan tulus dipenuhi dengan keluhan, dia hanya bisa dengan jujur ​​mengatakan: “Aku benar-benar seekor phoenix. Hanya saja aku masih anak-anak. Ketika aku baru lahir, ada pertempuran besar. Membawaku bersama dia, kakakku melarikan diri jauh, sangat jauh sekali. Belakangan, kami menghadapi bahaya besar. Untuk melindungiku, kakakku menyegel jiwa-ku di Cincin Phoenix Langit…”

“Tunggu, tunggu. Dengan kata lain, saat ini kita berada di dalam Cincin Phoenix Langit??”

Huang Yue Li tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak kaget.

Dalam kehidupan sebelumnya, sejak dia menemukan Cincin Phoenix Langit di sisa-sisa kuno, dia telah menggunakan dan mencoba segala macam harta dan metode surgawi untuk membuatnya mengenalinya sebagai tuannya. Namun sekarang, tanpa peringatan atau alasan, itu diaktifkan?

Sambil membusungkan dadanya, bocah imut itu menyatakan. “Huh! Huh! Betul sekali! Cincin Phoenix Langit bukanlah Relik Dewa biasa. Darah saja tidak cukup untuk mengenali seorang master, kamu harus memisahkan bagian dari jiwa-mu dan membiarkannya menyatu dengan cincin agar bisa bekerja. Keberuntunganmu tidak buruk. Ketika kamu meledakkan jiwa-mu, kamu membiarkan dirimu diakui sebagai tuannya!”

...💜💜💜...