Legenda Sang Dewi Bulan

Legenda Sang Dewi Bulan
15. Di Hutan Mistis


__ADS_3

Beberapa tahun telah berlalu sejak kelahiran Shangguan Yue. Kini, bayi merah itu telah tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik hingga membuat keluarganya sendiri merasa tidak percaya bahwa waktu sangatlah singkat.


.


.


Jauh dari kediaman Keluarga Shangguan.


"Emm... Kakak, apa benar disini tempatnya?" Tanya sosok mungil. Wajahnya yang menggemaskan dapat membuat siapa saja luluh. Ia memiliki rambut pirang sepunggung dengan iris mata berwarna merah. Sosok kecil itu lalu menoleh.


"G-gelap, apa benar disini kak?"


Remaja yang sekiranya berumur 15 tahun terkekeh kecil. Laki-laki itu kemudian membopong tubuh adiknya agar tidak lagi takut. Dia tersenyum lembut memandang wajah imut-imut didepannya.


"Memang disini, apa Yue'er ingin pulang saja?" Sosok mungil itu menggeleng dengan cepat.


"Tidak mau, Yue Yue ingin lihat tempatnya!" Jawab sosok mungil itu seraya menggelembungkan pipinya gemas.


"Baiklah-baiklah, Yue'er peluk leher Kakak. Kakak ingin melakukan sesuatu agar Yue'er tidak lagi takut"


"Baik kakak!"


Shangguan Yun menghentakkan kakinya. Seketika, Ia melayang dari satu dahan pohon ke dahan lainnya menggunakan teknik meringankan tubuh.


Saat ini kedua kakak beradik itu tengah berada di hutan mistis. Hutan mistis adalah salah satu hutan terlarang yang ada di sekitar Kota Berlian biru, satu dari banyaknya kota di bawah kekuasaan keluarga Shangguan.


Hutan ini memilki tumbuhan serba hitam, tapi itu hanya di luarnya saja. Sedangkan, semakin jauh bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan akan terlihat lebih berwarna. Walau begitu, hutan ini cukup berbahaya untuk dilalui oleh manusia.


Banyak orang yang bisa masuk kedalam hutan, namun tidak ada yang bisa keluar. Sehingga, banyak orang yang menghilang setelah memasuki kawasan ini. Entah itu yang telah berada di ranah penyucian roh ataupun yang tertinggi di kekaisaran ini yaitu, ranah Penyegelan bumi.


Hanya saja, mereka tidak akan tahu satu hal. Bahwa, hutan ini murni dibuat oleh keluarga Shangguan. Alasan? Entahlah, nanti kalian akan tahu sendiri~


"Kakak, apakah tempatnya masih jauh?" Tanya Shangguan Yue berkedip imut.


Shangguan Yun hanya tersenyum, lalu Ia mempercepat laju gerakannya agar adiknya ini tidak rewel terus menerus. Sebenarnya tidak apa, hanya saja melihat adiknya yang tidak sabaran mau tidak mau harus menggunakan cara yang paling cepat.


...……...


...Beberapa menit kemudian.....


...…………...


Wooshh....


Shangguan Yun akhirnya bisa melihat cahaya tanpa diganggu oleh dedaunan rindang. Ia kemudian menoleh ke arah Shangguan Yue yang tengah menguap, sedikit mengantuk.


"Yue'er kita telah sampai"


Gadis kecil itu mengerjapkan matanya berulang kali, terlihat menggemaskan. Lalu, Ia tatap lingkungan sekitar. Timur sampai Barat. Matanya yang bulat tidak bisa berhenti memancarkan kekaguman.


"Kakak... Disini sangat cantik!" Ucapnya berbinar. Gadis itu kemudian sedikit menyipit. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya.


"Kak ... Aku ingin ke sana!" Pintanya seraya menunjuk taman yang berisikan bunga-bunga. Di sana juga terdapat kolam ikan roh yang teramat jernih dengan Gasebo giok di bagian tengah kolam.


Shangguan Yun hanya mengiyakan. Ia tampak tersenyum manis, namun matanya tidak mengatakan hal yang sama. Ada sesuatu yang membuatnya tak sengaja mengingat kenangan lama.


Ibu ... Yue'er memiliki kesukaan yang sama denganmu ... Yue'er sekarang sudah besar. Andai Kau berada di sini, mungkin Kau akan sangat bahagia .... Batinnya penuh kerinduan akan seorang Ibu yang selalu tersenyum kepadanya.


Beberapa saat kemudian, Shangguan Yue berlari kegirangan melihat banyaknya bunga yang bermekaran. Gadis kecil itu dapat melihat kumpulan bunga seperti Peony, mawar, lotus, dan bahkan bunga-bunga yang sama sekali tidak Ia ketahui. Namun, baginya itu terlihat sangat cantik.


"Cantik sekali...!" Ia menatap Peony biru, dan beberapa detik kemudian bunga itu berubah menjadi kupu-kupu dengan sinar hijau zamrud melayang didepannya.


"Woah... Kupu-kupu yang cantik juga!" Ujarnya dengan mata penuh gemerlap bintang.


Shangguan Yun yang melihat tingkah semangat adik imutnya hanya bisa terkekeh kecil. Semua bunga yang disentuh dan ditatap oleh Shangguan Yue sebenarnya adalah bunga yang biasa digunakan oleh alkemis untuk membuat pil.


Ditambah, semua bunga itu merupakan barang langka bagi kekaisaran. Namun, keluarga Shangguan tidak kekurangan untuk bahan-bahan seperti itu. Jadi, biarkan saja ditaruh disini. Jadikan taman. Lihat, bahkan Adiknya saja suka. Pikir pria itu ikut merasa senang.

__ADS_1


Sedangkan Shangguan Yue yang tengah asik mengelus-elus kelopak bunga tiba-tiba berhenti. Gadis kecil ini menoleh ke kanan dan ke kiri. Samar Dia dapat mendengar suara rintihan. Hanya saja, Dia tidak tahu pasti dimana letaknya.


Lalu, Ia menyipit. Secara perlahan, Dia berjalan menuju suara itu meninggalkan kakaknya yang masih bersantai di dalam Gasebo giok. Saat ini suara rintihan kian terdengar oleh telinga mungilnya.


"Hem... Suara siapa yah..?" Tanya gadis kecil ini sendirian seraya memiringkan kepalanya. Merasa bingung.


Dia berjalan lagi. Detik berikutnya, Ia termenung. Di bagian sisi yang sekarang Shangguan Yue lihat, ada banyak Kubang sekaligus bunga-bunga yang rusak. Intinya tidak seindah bagian taman lainnya.


Gadis kecil ini mencibikkan bibirnya. Siapa yang membuat taman ini menjadi kotor dan rusak. Kenapa mereka begitu menyebalkan?! pikirnya kesal.


Kemudian Dia berjalan lurus. Dan tanpa gadis kecil ini sengaja, mawar yang ada di sebelah kanannya tersenggol yang membuat suatu makhluk terjatuh. Tiba-tiba Shangguan Yue mendengar suara keras dari balik punggungnya.


Bruk!


"Akh"


Shangguan Yue menoleh. Mata bulatnya berkedip berulang kali. Ia hanya ingin memastikan, ini nyata atau bukan...? Alisnya sedikit mengernyit.


"Hei... Apa kau... seorang peri?" Tanya gadis mungil itu seraya menoel-noel pipi makhluk yang sudah ada ditangannya entah sejak kapan.


"Engh... Siapa-" Tiba-tiba makhluk itupun pingsan yang membuat Shangguan Yue tersentak untuk sementara waktu.


Mengerjapkan matanya dua kali, "Aneh..." Ucapnya bingung seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Apa peri ini takut padanya? Wajahnya tidak menakutkan. Kenapa pingsan? Apa dia melakukan suatu kesalahan? Pikir Shangguan Yue dengan otak kecilnya.


"Yue'er apa yang kau lakukan dis-


"Apa yang terjadi disini?" Tanya Shangguan Yun menekuk alisnya. Ia memandang rerumputan didepannya yang telah rusak akibat bekas pertarungan.


"Aku tidak tahu Kakak, baru saja Aku kemari..." Balas Shangguan Yue sembari berjalan menuju kakak tampannya.


"Apa yang Kau bawa?"


"Peri...?"


Peri? Shangguan Yun sedikit berpikir. Dia memijit pelipisnya tatkala mengingat sesuatu. Lalu, Ia melirik makhluk mungil itu sekilas. Ia harus melakukan sesuatu kepada peri itu, dan menginterogasinya.


Shangguan Yun tersenyum, merasa gemas dengan tingkah laku Adik perempuannya. Ia berkata tidak apa, dan meminta adiknya untuk tinggal di kediaman yang tidak jauh dari taman bunga.


Setelah melihat kepergian adiknya, Shangguan Yun tampak mengeraskan rahang dengan mata yang berkilat dingin. Kenapa mereka mencari masalah dengan keluarganya lagi. Itu sangat menjengkelkan, pikir pria tampan itu marah.


"Apa mereka tidak pernah bosan?!" Ujarnya dingin dan datar, lalu pergi.


.


.


.


"Peri, oh peri. Betapa malangnya Kamu" Gadis mungil itu mendengus pelan seraya mengambil pil penyembuh dari cincin ruangnya.


"Makanlah. A~" Gadis kecil ini membuka mulut makhluk yang sedang pingsan itu dengan sedikit usaha karena jarinya yang normal tampak besar saat ingin menyentuh bibir makhluk yang dikatakan peri itu.


"Yap, seperti itu telanlah" Ucapnya tersenyum. Tak lama kemudian Ia mengerucutkan bibirnya, berpikir bahwa peri itu akan langsung terbangun. Ternyata tebakannya salah! Peri itu masih tertidur dengan posisi tengkurap, tidak lazim.


Anak imut ini lalu menatap peri dengan lekat-lekat. Makhluk yang Ia sebut sebagai peri itu memiliki tubuh seukuran jari telunjuk orang dewasa dengan kulit mulus seperti porselen. Ia mengenakan gaun tipis namun dipenuhi oleh dedaunan, itu cukup cocok.


Disekitar kepalanya juga terdapat bunga bugenvil mini yang secara alami menyatu dengan rambut. Telinganya juga tampak runcing. Dan Wajahnya ... cantik, hanya saja tidak secantik Shangguan Yue.


"Peri, oh peri. Kapan Kau bangun ... Aku merasa bosan~" Ucapnya cemberut seraya menyentuh-nyentuh tangan mungil sang peri.


Tiba-tiba peri itu sedikit melenguh. Lalu, Ia membuka matanya perlahan. Dia baru sadar bahwa Ia berada ditempat yang asing ditambah ada yang memukulnya.


[Shangguan Yue hanya menyentuhnya sedikit, Namun bagi peri itu Ia serasa sedang dipukuli dengan kasar. Miris, perbedaan tubuh memang]


"Akh! Apa yang Kau lakukan! Apa Kau ingin mati!" Teriaknya bangun sembari mengeluarkan pisau.


Gadis itu- Shangguan Yue tersentak kaget, saat melihat ada pisau yang mengarah kepadanya. Tapi, bukannya takut ataupun menjerit, gadis mungil nan imut ini malah memiringkan kepala. Ia ... agak bingung.

__ADS_1


"Kenapa Aku ingin mati?" Tanyanya polos sambil mengedipkan mata.


Melihat bahwa sang pemukul adalah gadis kecil, apalagi sangat imut yang membuatnya merasa gemas, secara langsung Ia menghentikan aksinya.


"Ekhem! Tidak! Tidak apa"


"Tapi ... Tadi kau berkata-


"Tidak! Tidak jadi!"


"Itu- Emm ... Baiklah!"


Peri itu kemudian memeriksa luka-lukanya termasuk tangannya yang sempat patah, dan ternyata telah sembuh. Lalu, Ia melirik gadis kecil didepannya.


"Apa Kau ... yang menyembuhkan Ku?" Tanyanya tersenyum canggung.


Shangguan Yue mengangguk cepat, "Tentu saja! Waktu itu Aku tidak sengaja melihatmu terjatuh. Jadi, Aku membawamu kemari"


"Begitu rupanya ... terimakasih!" Ujarnya tersenyum lembut.


"Sama-sama!" Balas Shangguan Yue semangat yang membuat pipi peri itu memerah. Bukan karena malu, ataupun jatuh cinta. Tapi karena merasa sangat gemas dengan keimutan anak kecil didepannya.


"Ekhem! namaku Rong Hua. Seorang Peri Bunga, umurku hanya satu abad. Dan Kau...


"Aku Shangguan Yue. Nona Muda Keluarga Shangguan!"


"Shangguan yah..." Tiba-tiba pintu kediaman berderit yang menampilkan wajah serius Shangguan Yun. Mau tidak mau Peri itu- Rong Hua dan juga Shangguan Yue menoleh ke asal suara.


"Rong Hua, ada yang ingin Aku bicarakan denganmu"


.


.


.


Tak jauh dari Hutan Mistis, disuatu tempat yang sangat gelap dengan hanya ada lilin sebagai penerang. Terdapat sesosok pria berjubah hitam dengan sulaman daun Semanggi berwarna merah tengah duduk nyaman di atas singgasananya.


Pria itu tidak terlihat saking gelapnya goa. Namun, dapat dipastikan bahwa Ia sedang berbicara dengan sosok-sosok lain. Tangannya yang terlihat pucat tampak mengetuk-ngetuk kursi. Merasa agak bosan.


"Jadi, Apa Kau telah menemukannya?" Tanya pria misterius itu.


Sang lawan bicara yang juga mengenakan jubah hitam terlihat tersenyum. Tapi, itu penuh kelicikan.


"Tuan, Kami telah menemukannya. Sebentar lagi kita akan mendapatkan benda 'itu'" Jawabnya.


Mendengus kasar. Pria misterius itu tampak tidak suka. Ia dengan ganas mengeluarkan auranya yang teramat mengerikan hingga sosok-sosok lainnya hanya bisa gemetar karena takut.


"Kenapa begitu lama?" Tanya pria misterius dingin.


"Itu-itu karena-


"Satu Minggu, waktu Kalian hanya satu Minggu. Jika lebih dari itu... Yah, pikirkan saja apa konsekuensinya"


WOSH...


Dengan cepat Pria itu menghilang.


...___________________...


...🌙[Bersambung... ]🌙...


...………………………………………...


...Readers~ Jangan lupa like dan komennya, it's easy guys~...


...See U~...

__ADS_1


...-Marionatte Rose-...


__ADS_2