
__ADS_3
"Apa Kau takut?" Tanya Shangguan Yue dingin. Perempuan ini kemudian kian mengencangkan cengkeramannya hingga sosok itu kesulitan bernapas.
Ia adalah Pria dengan ranah pemurnian Bumi, tapi oleh gadis mungil didepannya, itu bukanlah apa-apa. Bagaimana bisa, bocah yang dulunya lemah dan selalu berlindung di balik punggung kakaknya menjadi begitu kuat? Pikir sosok itu masih dengan raut kesakitan dan takut.
"L-lepaskan!" Gumamnya. Ia tidak bisa bergerak, bahkan yang lainnya pun juga sama. Seolah, segala gravitasi hanya Shangguan Yue yang mengendalikan.
"Kau yang menyakiti kakakku paling banyak! Apakah Kau pikir, Kau akan Aku lepaskan?!!!" Geram Shangguan Yue hingga terdengar suara nyaring dari leher sosok tampan tersebut.
"ARGH!!"
Sosok itu akhirnya mati dengan mata terbuka, tidak percaya bahwa dirinya akan mati di tangan seorang bocah yang bahkan umurnya saja belum mencapai usia 7 tahun.
Shangguan Yue yang masih dalam keadaan kalang kabut dan dipengaruhi oleh sosok misterius, hanya bisa melakukan berbagai tindakan dengan penuh emosi.
Kemudian, Ia dengan kasarnya melempar tubuh tak bernyawa sosok tampan tadi hingga menghancurkan puluhan pohon.
WOSH!!!
BOOOMMMM!!
Napasnya menjadi terengah-engah karena tidak tahan untuk marah. Perempuan ini lalu memegangi kepalanya yang selalu berdenyut. Terkadang matanya juga akan kabur, seakan-akan Ia dapat kehilangan kesadaran kapan saja.
"SELANJUTNYA KAU!!!" Pekik gadis mungil ini yang tiba-tiba saja, sosok berjubah hitam telah melayang didepannya. Shangguan Yue menggeleng enggan, merasa sangat pusing.
Sedangkan sosok itu, bukan Dia sendiri yang berkeinginan untuk melayang di depan Shangguan Yue, tapi ... gadis imut itu sendiri yang menariknya.
Pria itu tampak meronta-ronta tetapi tetap tidak bisa bergerak. Bahkan jarinya pun, tetap tidak bisa.
Mendadak tubuhnya gemetar, disaat Shangguan Yue menatap dirinya dengan pandangan buas. Pria ini memanglah kuat, dirinya sendiri mengakui itu, tapi, tapi entah mengapa Ia sangat takut dengan Shangguan Yue sekarang.
"Si ... Sial auranya sangatlah menakutkan, seperti Tuan Besar...!!!" Gumamnya merasa sakit di sekujur tubuh.
"KAU-!!" Dengan cepat, Shangguan Yue telah melayang di depan pria itu. Gadis mungil ini menatap sosok tersebut dengan penuh kemarahan.
Detik berikutnya, Shangguan Yue mengayunkan kaki di udara, seperti menendang. Tampak biasa saja memang, tapi tidak untuk selanjutnya. Sosok berjubah besar itu dengan cepat melesat hingga terjun bebas di atas tanah.
BOOMMM...!!!!
"ARGHHH!!!" Pekiknya kesakitan.
Jaring-jaring laba-laba seketika muncul yang mengakibatkan pepohonan sekitar rusak parah. Sosok itu tampak memegangi dadanya yang sakit. Ada perasaan takut saat Shangguan Yue mendekati dirinya.
Pria ini merasa perlu melarikan diri. Ia menggelengkan kepalanya enggan. Dan mundur secara perlahan. Pria ini tidak peduli lagi dengan luka-luka atupun darahnya yang bercucuran, Ia hanya peduli dengan hidupnya! Hanya hidup! Hidup adalah yang utama! Harga diri? Lupakan saja! Pikir pria itu kacau.
Pria yang diketahui merupakan Sosok berjubah besar, orang terkuat diantara mereka pada akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Shangguan Yue yang dianggapnya tadi adalah 'Manusia lemah' maupun 'Sampah'.
Ironis, termakan hujatan sendiri ternyata. Karma memang, karma.
"N-nona Apa yang ingin Kau lakukan?" Tanyanya mencoba bersikap biasa saja. Namun tetap tubuhnya berkhianat. Seluruh badannya bergetar sangat takut kepada Shangguan Yue. Pria ini beserta komplotan Zhu Shiyi hanya bisa meneguk saliva nya kasar.
"Kenapa ... Aku merasa senang?" Gumam sosok berjubah hitam masih terbaring tidak bergerak di atas tanah.
"Cih! Aku juga!" Sahut yang lain.
Mereka walaupun sudah seperti ini, tetap merasa sedikit terpuaskan disaat sosok berjubah besar terkena batunya. Mereka memang sombong, tapi pria itu jauh ratusan kali lipat lebih sombong. Orang menyebalkan, tetaplah orang menyebalkan. Tapi, balasan tidak akan pandang bulu.
Shangguan Yue mengangkat kedua tangannya. Berniat untuk menghabisi sosok tersebut. Tapi mendadak, kepalanya menjadi sangat pusing ditambah bisikan misterius selalu bergema di dalam pikiran perempuan ini membuat telinganya kian berdengung. Shangguan Yue hanya bisa menggertakkan gigi, mencoba untuk menjaga kesadarannya agar tetap utuh.
"Siksa lah ... Bunuh mereka semua..."
"Jangan ampuni mereka, dengan kematian mudah..."
"Hentikan!"
"Mereka bersalah kepadamu..."
"Hati yang terlalu lembut, tidak akan pernah bisa untuk membalaskan dendamnya..."
"Hentikan!"
"Marahlah..."
"Sepuas hatimu..."
"Mengamuk lah..."
"Hentikan!"
"Jangan ampuni mereka..."
"Zhu Lian mati karena mereka..."
"Tapi, juga karena mu..."
"Hentikan..!!"
"Shangguan Yun mati karena mereka..."
"Tapi, juga karena mu..."
"HENTIKAN!!"
"Mengamuk lah..."
"Dendam..."
"Dan putus asa..."
"Dunia ini tidaklah adil..."
__ADS_1
"HENTIKAN! HENTIKAN!!"
"Lakukan sesuka hatimu..."
"Hancurkan semuanya..."
"Hancurkan...!!"
"... Shangguan Yue...!"
"ARRKKHHH!!! HENTIKAN!!"
Perempuan ini memegangi kepalanya merasa sangat sakit. Ia juga sampai terhuyung-huyung kebelakang maupun kesamping merasa kepalanya sangat berat dan pandangannya ikut berputar-putar.
"Sakit...!!!" Pekik gadis mungil tanpa sadar membuat bebatuan dan daratan sekitar hancur lebur menjadi pasir terasing yang tertiup oleh angin.
"ARRRKKKKHHHHH!!!!" Jerit gadis ini lagi. Penuh rasa sakit.
Detik berikutnya, Sapuan udara kencang mendadak muncul dan mulai berputar dalam radius beberapa puluh meter. Bahkan, pepohonan sekitar pun tidak lepas dari efek samping yang ditimbulkan oleh angin tersebut. Mereka terombang-ambing tidak menentu. Dan kini di langit, telah dipenuhi oleh berbagai cahaya yang menyilaukan.
Dapat dilihat, gadis mungil itu masih mengerang, merasa sangat sakit di bagian kepala. Terus saja berdenyut. Kadangkala pupil merahnya juga akan menyala yang membuat sosok berjubah besar kian gemetar. Sama halnya dengan pria itu, sosok-sosok lain pun juga tidak berbeda jauh. Mereka takut, dan bersumpah jika waktu berputar, mereka tidak ingin bertemu dengan gadis cantik yang nyatanya monster ini.
Sungguh mimpi buruk!
"M-menakutkan!"
"A-apa y-yang ter-terjadi?" Tanya yang lain ikut tergagap.
"Sek-sekarang Aku mengerti, Ken ... Kenapa Tuan Besar sam-sampai mengirimkan banyak orang kuat"
"Perem-perempuan itu sangatlah kuat!"
"Ad ... Ada apa dengan Keluarga Shangguan ini? Kenapa ... Kenapa terlihat sep-seperti menutupi kekuatan as-asli?"
Mereka hanya menggeleng dengan raut pasrah, berharap ada yang bisa menyelamatkan mereka.
.
.
Shangguan Yue bernapas dengan tidak teratur. Ia terus saja berteriak sakit. Suaranya yang nyaring bergema di sepinya hutan. Jika dilihat kembali, baik itu hewan, tumbuhan, dan bahkan sosok-sosok berjubah hitam, tidak dapat bergerak. Terhempas. Semuanya tampak tergeletak dan menempel erat di atas tanah, seperti magnet. Terkecuali pepohonan yang yang terbawa oleh Sapuan angin.
"ARGHHH!!!" Teriak Shangguan Yue lagi dan lagi. Tiba-tiba mata merahnya menyala dengan halo perak terus-menerus berputar.
Tubuhnya berkedip lalu menghilang dari pandangan semua orang. Beberapa hitungan kemudian, Perempuan ini muncul kembali di hadapan sosok berjubah besar yang masih terkapar tidak berdaya.
"Benar ... Itu semua benar! MEREKA MATI GARA-GARA KALIAN!!!" Jerit Shangguan Yue marah dengan aliran air terus berdatangan dari kedua matanya. Menangis.
Segera setelah itu, belasan sosok berjubah hitam beserta sosok berjubah besar melayang di depan Perempuan ini. Gadis mungil ini merentangkan kedua tangannya.
Dengan mata memerah, Ia berteriak lagi, "semuanya...! SEMUANYA SALAH KALIAN!!!!"
"ARGHH!!!"
"ARGHHH!!"
Belasan orang tersebut melesat seperti panah yang dilepaskan. Pepohonan sekitar hancur lebur, menciptakan banyak Kubang tanah yang kotor.
Terlihat, kumpulan orang tersebut meringkuk dan juga mengerang merasakan sakit di sekujur tubuh akibat terbentur tanah dengan keras. Aliran merah mengalir dari sudut mulut mereka, menandakan bahwa serangan tadi amatlah menyakitkan.
"Hancurkan mereka diriku..."
"Siksa mereka..."
"Buatlah mereka merasakan, apa yang dinamakan dengan kematian di lubang neraka..."
"Balaslah dendam kakakmu..."
"Zhu Lian ... dan Shangguan Yun..."
"Shangguan Yue..."
"DIAM!!" Balas Shangguan Yue sembari memegangi kepalanya dengan napas tengah-tengah. Ia kian mengencangkan rahangnya, berusaha keras untuk mempertahankan kesadaran yang terkadang akan hilang kendali.
"ARKHHHH!!!"
"SAKITT!!!"
"Shangguan Yue..."
"Kau pasti merasa bersalah atas kematian keduanya..."
"Balas dendam..."
"Di akhir penyesalan..."
"Salah siapa sebenarnya...?"
"DIAM!!! BERHENTILAH BERBICARA!!! DIAM! DIAM! DIAM!!!" Pekik gadis ini masih dengan memegang kepala. Dia terduduk di atas tanah yang telah kehilangan hijaunya dengan rasa sakit luar biasa. Bukan luka luar, melainkan luka dalam. Trauma dan akal bulus Sosok misterius di pikirannya, benar-benar membuat Gadis mungil ini hampir kehilangan akal.
"Jangan membodohi diri..."
"Jangan membohongi diri..."
"Siapa yang salah...?"
"Kau cerdas..."
"Pikirkanlah secara logis..."
__ADS_1
"Semuanya adalah salah...!"
"Baik itu mereka..."
"Zhu Shiyi..."
"Takdir..."
"Dunia..."
"..."
"... Dan Kau...!"
"DIAM!! KUBILANG DIAM!!!!!!"
"Hancurkan semuanya..."
"Diriku..."
"Hancurkan..."
"Semuanya bersalah kepadamu..."
"Semuanya, tak terkecuali...!"
Deg! Deg! Deg!
"Diam...!! Diam...!! Jangan bicara lagi...!!!!" Lirih Shangguan Yue dengan mata berair. Perempuan ini juga merasakan jantungnya seperti dikuras. Amat nyeri.
"Bunuh mereka semua..."
"Hancurkan semuanya..."
"... Shangguan Yue...!"
Mata gadis mungil ini menyala-nyala, hampir membentuk suatu simbol. Ia menggeleng. Kepalanya begitu sakit, tapi kini, lebih sakit daripada sebelumnya. Terkadang Ia tidak bisa mendengar suara luar, hanya bisa mendengar suara dengungan yang lama-kelamaan berubah menjadi teriakan nyaring.
"ARKHHHH!!!!"
"Jangan mengelak...!"
"Kau tahu benar..."
"Semua hal pasti ada balasannya..."
"Mereka bersalah..."
"Hukum...?"
Lagi-lagi gadis mungil ini berteriak tatkala bisikan misterius itu tidak kunjung berhenti. Tak lama kemudian, Pandangannya berubah kabur menyebabkan pikiran negatif Shangguan Yue semakin merajalela.
"Itu benar..."
"Mereka bersalah! Gara-gara mereka! Gara-gara keserakahan mereka! Kakak Zhu bunuh diri! Kakak Yun terbunuh! Tidak peduli apa, semuanya bersalah! Ini semua tidak adil untuk kakak Zhu dan Kakak Yun! Tidak adil!!" Ucapnya marah hingga tak lama kemudian, bola mata kanannya berubah sedikit kebiruan.
Kertak! Kertak!
Mendadak suhu udara menjadi begitu dingin. Embun-embun dedaunan berubah beku, tanah maupun rerumputan mengeluarkan asap biru yang menjalar hingga puluhan meter.
Beberapa detik selanjutnya, segala hal di sekitar Shangguan Yue sampai radius asap biru berganti bentuk menjadi bunga es. Termasuk komplotan Berjubah Hitam juga ikut membiru lalu beku yang jika dilihat kembali sangat rentan untuk hancur berkeping-keping.
"Wah! Wah! Luar biasa dapat membekukan segalanya hingga ... Emm berapa meter ini?"
Tiba-tiba sosok berjubah hitam muncul dari atas langit. Ia mengenakan topeng dan tentunya merupakan sang pemimpin dari kumpulan berjubah hitam.
"Gadis kecil, apa yang sebenarnya telah Kau lakukan?" Tanya pria itu tersenyum namun marah ketika melihat para bawahannya mati begitu saja. Apalagi saat mengetahui cincin Phoenix biru entah ada dimana, bukankah kemarahannya jelas bertambah?
Ia tidak berharap bahwa segalanya menjadi begitu merepotkan. Dia pikir, ini adalah tugas yang mudah hanya karena berada di Alam Mortal tingkat tinggi. Baginya alam ini termasuk alam rendah, tempat Kultivator lemah, dan makhluk fana tinggal. Namun setelah melihat ini semua, Ia sedikit terkejut.
"Yah, menarik. Tapi ... bisa-bisanya bocah itu tidak menghiraukan Tuan ini? Lancang!"
Pria ini menggertakkan giginya. Gadis itu berani sekali tidak menjawab pertanyaan yang Ia lontarkan, apa tidak takut mati? Pikir pria berjubah hitam mengernyit.
Mata pria ini berkilat dingin, "Yah, memang tidak bisa dipercaya bahwa bocah sepertimu nyatanya adalah seorang monster Kultivasi!"
"Dan tentu saja, Kau harus Aku bereskan sebelum menjadi sosok yang mengancam di masa depan!"
Seketika itu, asap hitam menyeruak dari tubuh pria berjubah hitam. Jika diperhatikan lagi, pria ini mengenakan jubah dengan simbol Semanggi berwarna Oranye. Entah apa artinya itu, yang jelas pria ini mengeluarkan aura yang berbahaya.
Ia tidak mencari Cincin Phoenix biru, karena menurutnya itu adalah sepele. Mungkin ada di sekitar daerah ini. Barang itu sangat langka, dan tidak mungkin untuk makhluk Alam Mortal disini tahu menahu mengenai barang tersebut.
WOSHH...!!!
Gelombang udara hitam menari-nari seraya mendekati Shangguan Yue yang sudah tidak kesakitan lagi. Hanya saja, Perempuan itu menutup mata. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Memang membuat heran, tapi pria itu tidak peduli.
...______________________...
...[Bersambung... ]...
...………………………………………...
...Guys jangan lupa like dan komennya~...
...It's easy~...
...See U~...
...-Marionatte Rose-...
__ADS_1
__ADS_2