Legenda Sang Dewi Bulan

Legenda Sang Dewi Bulan
45. Memberi Tahu Masa Lalu


__ADS_3

Setelah beberapa kali bertengkar tanpa adanya penjelasan konkret, kedua belah pihak pada akhirnya lelah untuk berbicara satu sama lain.


Mereka hanya saling bertukar pandang dengan kesal. Di dalam hati masing-masing, suatu suara berbicara seperti ini: "jika kami terus bertengkar, mungkin saja Yue'er akan merasa sedih..."


Baiklah, mungkin ini adalah kesalahpahaman belaka. Keduanya salah mengartikan wajah bosan Shangguan Yue sebagai kesedihan.


Sedangkan gadis ini sendiri hanya berdiam diri tanpa mengetahui penyebab sang paman dan sang ayah berhenti untuk berdebat.


Ia malah mengira apabila keduanya hanya ingin menjaga muka di hadapan dirinya. Sehingga berhenti untuk beradu mulut.


Yah, adu mulut lebih baik daripada adu kekuatan bukan? Jika tidak? Ia bisa mengimajinasikan betapa hancurnya kediaman ini sekarang.


"Baiklah, apakah Paman kemari untuk menemuiku semata ... Ataukah untuk urusan lain...?" tanya Shangguan Yue meminum tehnya.


Menaikkan sudut bibir, "Aku bukanlah Quanshui yang berbahaya. Aku kemari tentu saja bukan hanya untuk menemui Yue Yue..." jawab pria tersebut terus terang seraya memangku wajahnya.


Shangguan Qingshui kemudian bertanya dengan datar, "Lalu, untuk apa Kau kemari?"


Tiba-tiba raut Shangguan Shu berubah drastis. Mata cerianya berubah tajam dengan kilatan dingin yang jarang Ia tampilkan.


"Aku dengar Yue Yue kembali kemarin setelah 8 tahun menghilang ... Tentu saja bukan hanya itu, Aku kemari untuk memastikan berita lain yang cukup membuat diriku ini marah...!" ungkap Shangguan Shu dingin.


"Berita lain?" tanya Shangguan Qingshui mengernyit, "apa maksudmu dengan berita lain?"


'Hm ... Para pelayan memang selalu merepotkan...' batin Shangguan Yue melirik keduanya sekilas.


Segera Shangguan Shu membalas, "Kakak Pertama, apakah Kau tidak tahu...?! Apakah Kau sungguh tidak mengetahuinya...?!! Bagaimana bisa Kau tidak tahu...?! Padahal ini mengenai putrimu sendiri...!!!!" geram Shangguan Shu membanting meja cukup keras.


Brak!


Menarik napas dalam-dalam, "Katakan dengan jelas...!! Apa maksud dari perkataanmu?!! Dan mengapa itu berkaitan dengan Yue'er?!!" geramnya mengeraskan rahang.


Menghela napas secara kasar, "dasar Kakak dungu! Apakah Kau pikir...! Jika Yue'er tidaklah kuat...! Kau masih dapat melihat tubuhnya sekarang...?! Ha?! Atau paling tidak, jika Ia lemah...! Saat ini...! Hanya ada mayat di hadapanmu, dasar Kakak bodoh...!!!"


Brak!!


"Jangan bicara yang tidak-tidak dan segera jelaskan apa maksud dari perkataanmu...!!!" Shangguan Qingshui meninggikan nada bicaranya sampai-sampai Ia berdiri dengan retakan menyilang di atas meja. Dadanya naik turun, tentu saja mengalami emosi yang melonjak tinggi secara mendadak.


Mendecakkan lidahnya, Shangguan Shu mulai menghirup banyak udara segar agar bisa kembali tenang. Ia melirik Shangguan Qingshui dengan tajam.


Pria ini kemudian kembali berbicara, "Tadi malam ... Aku mendengar bahwa ada beberapa orang yang ingin membunuh Yue'er...!" ketusnya.


Sontak saja Shangguan Qingshui terkejut. Dia lalu mengepalkan tangan secara erat dan begitu kuat, "ada pembunuh...?! Tadi malam...?! Kenapa Aku tidak mendengar kabar itu...?!" geram Shangguan Qingshui menatap sang anak dengan ekspresi rumit.


"..." merasa sang ayah meminta penjelasan darinya, Shangguan Yue kemudian mulai mengangguk pelan.


"Itu benar. Tadi malam memang ada beberapa pembunuh..." ungkapnya kian membuat ekspresi Shangguan Qingshui menjadi rumit.


Mendengus, pria ini lalu mendekati sang putri.


"..."


"kenapa...?" tanya Shangguan Qingshui sedikit ambigu.

__ADS_1


Jejak kesedihan mendadak muncul di wajah tampan pria tersebut. Ia hanya merasa sedih. Hanya merasa sedih, mengapa sang anak tidak meminta bantuan darinya...? Apalagi para pembunuh tentu merupakan suatu mara bahaya. Dia tidak ingin kejadian lama terulang kembali.


Keluarga kecilnya telah hancur. Dan kini, cahaya penerangnya hanyalah Shangguan Yue, putri Dia satu-satunya. Tentu saja Ia merasa khawatir akan keselamatan sang anak.


Mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh sang ayah, Shangguan Yue segera menggenggam tangan pria tersebut secara lembut.


"Ayah, Paman ... Aku mengerti kalian tengah merasa cemas. Namun lihatlah...! Yue Yue masih ada disini ... Sebelum Keluarga Shangguan hancur, Yue Yue tidak akan pernah mati ... Jadi, tenanglah dan diinginkan kepala kalian masing-masing," ujarnya tenang sembari tersenyum lembut.


Menghela napas panjang, "Hah ... Baiklah..." balas Shangguan Shu dengan sedikit kerutan di dahi.


"..." mata Shangguan Qingshui berkedip teduh.


"Yue'er," panggilnya pelan.


"Meskipun Yue'er telah berkata demikian, rasa cemas Ayah ... masih belum bisa menghilang..." ucap Shangguan Qingshui sembari membalas genggaman sang anak erat.


Tersenyum tipis, Shangguan Yue lalu kembali berbicara, "ayah, perihal pembunuhan tadi malam cukup sulit untuk Yue Yue jelaskan..."


"... Bagaimana jika Ayah dan Paman mendengar kebenaran 8 tahun yang lalu sebelum mendengar penjelasan terkait insiden tadi malam...?"


"Kebenaran?" beo keduanya.


"Apakah kebenaran tersebut adalah hal yang rumit untuk dijelaskan?" tanya Shangguan Qingshui.


Menatap bawah dengan pandangan nostalgia, "ya, kebenaran 8 tahun yang lalu dipenuhi oleh beberapa hal rumit. Tentu saja alasan Aku menjelaskan tragedi 8 tahun yang lalu terlebih dahulu karena berkaitan dengan insiden tadi malam..." jelas Shangguan Yue.


Gadis ini sedikit menggigit bibirnya, tentu saja merasa campur aduk di dalam hati. Hanya saja orang yang telah menginjakkan kakinya di dalam lumpur akan kesulitan dalam proses pembersihan.


Begitu pula bagi Shangguan Yue.


.


.


.


Puluhan menit telah berlalu, tragedi yang bagi Shangguan Yue sendiri layaknya mimpi buruk pada akhirnya Ia ungkap kepada Shangguan Qingshui dan Shangguan Shu.


Ia menceritakan keseluruhan hal kecuali fakta bahwa Dialah yang membunuh komplotan berjubah hitam. Perempuan ini hanya mengatakan bahwa ada seorang pertapa tua yang membantunya untuk membunuh komplotan hitam tersebut.


Adalah aneh apabila seorang anak kecil mampu mengungguli kekuatan kultivator dewasa. Apalagi waktu itu Shangguan Yue masih berumur 6 tahun, ini sangat tidak masuk akal bagi para pembudidaya apalagi bagi 3 dunia.


Jadi, Shangguan Yue hanya menceritakan intinya saja, seperti penculikan dirinya dan Rong Hua, pengkhianatan Zhu Shiyi hingga Zhu Lian yang bunuh diri, penyerbuan komplotan hitam, terbunuhnya Shangguan Yun, Tuan Besar dan juga ... Terkait sang faktor utama: Cincin Phoenix Biru.


Tentu saja semua kejadian yang menimpanya membuat Shangguan Qingshui dan Shangguan Shu merasa sedih. Namun lebih dari itu, hati rasanya seperti mendidih.


Tak hanya itu, lagi-lagi keduanya terbakar emosi tatkala Shangguan Yue memberi penjelasan mengenai insiden tadi malam.


"Ayah..." panggil Shangguan Yue, "apakah Kau mengenal She-


Tiba-tiba suara pria tua menyela di dalam pikirannya, 'Yue'er ... Berhenti...! Jangan Kamu beritahu mengenai Shen Long dan apapun yang berkaitan dengan misteri 5 hutan!'


Mengernyit bingung, "kakek?" gumam Shangguan Yue pelan.

__ADS_1


Setelah berpikir sesaat, Ia hanya menyipit. Kakek melarangnya untuk berbicara, dalam kata lain Shen Long dan 5 hutan merupakan satu kesatuan rahasia bagi Keluarga Shangguan? Tebak Shangguan Yue entah salah atau benar.


'Yah, apapun itu. Kakek pasti memiliki alasan. Kakek selalu bertindak dengan berbagai perhitungan. Sebagai seorang Patriark, tidak ada alasan baginya untuk membohongiku...'


Dan sekarang Shangguan Yue mulai mengalihkan perhatiannya. Ia sudah menduga ini sebenarnya, haruskah Ia menenangkan Shangguan Qingshui dan Shangguan Shu?


"Tuan Besar...?!! Sial...! Lagi-lagi mereka yang mencari masalah...!!" geram Shangguan Shu dengan napas tidak teratur.


Meremat gagang cangkir teh hingga hampir memuntahkan sebagian isinya, "Tuan Besar dan Keluarga Kekaisaran..." ucap dingin Shangguan Qingshui.


Lihat saja raut mereka, menahan ledakan emosi, layaknya gunung yang ingin mengeluarkan segala isinya dari dalam perut. Pasti sangat sulit untuk menjadi tenang dalam suasana hati seperti itu.


Menggertakkan gigi, "Yue Yue ... Jadi, maksudmu ... Zhu Shiyi bersekongkol dengan komplotan hitam...? Benar begitu...?!" geram Shangguan Shu mengepalkan tangannya.


"Benar, Paman..." jawab Shangguan Yue.


"Dan semua itu dipelopori oleh keserakahan...? Benar-benar tidak tahu malu...!! J*l*ng sialan!! Jika saja Kau masih hidup, Aku pasti akan menghancurkanmu sampai berkeping-keping...!!!" maki Shangguan Shu dengan dada naik turun.


Beranjak dari kursi, "Yue'er. Kau istirahatlah sejenak ... Ayah dan Pamanmu ini akan 'memotong beberapa rumput tua' agar tidak mengganggu Tuannya lagi..." ucap Shangguan Qingshui dingin.


Pria tersebut kemudian melemparkan pedang peraknya di udara dan melesat pergi dari kediaman Shangguan Yue. Begitu pula bagi Shangguan Shu. Ia hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun sembari mengikuti sang Kakak menuju suatu tempat.


Walaupun temperamen Shangguan Qingshui cukup buruk menurut beberapa pihak yang tersinggung, dalam situasi marah Ia menjadi begitu pendiam. Ini terasa mengerikan dari orang yang biasanya bermulut pedas.


Apalagi memotong rumput tua, entah apa maksudnya itu namun Shangguan Yue memiliki serangkaian tebakan di dalam otaknya.


"Hah ... " Shangguan Yue sedikit menghela napas. Mendadak pria paruh baya muncul di belakang perempuan ini.


"Mereka telah tersulut emosi, bahkan sampai lupa menanyai keberadaanmu selama 8 tahun terakhir ini ... Dua anak dungu itu-!!! Hah ... Tolong maafkan mereka, Yue'er..."


Tiba-tiba Shangguan Yue menyeringai, "Kakek, kenapa Kau marah apabila itu merupakan hasil yang Kau inginkan? Dan lagi, para pelayan itu bukankah suruhanmu...?" Ia berbalik menghadap Shangguan Yutian.


Jika boleh jujur, sejak awal Shangguan Yue telah mengetahui keberadaan sang kakek dan sang paman yang bersembunyi di balik semak-semak. Hanya saja, Ia tidak begitu menghiraukan.


Tertawa kencang, "hahahahaha!! Yue'er, sudah Kakek duga Kau sangat mirip dengan Kakek dalam hal kelicikan!!"


Memutar bola matanya malas, "bukankah wajar? Aku ini cucumu..."


Shangguan Yue kemudian bertanya, "Kakek, kenapa sedari awal Kau terus bersembunyi di balik semak-semak?"


Tertawa renyah, "Tidak apa, sesekali mendengar pembincaraan dengan cara seperti itu lebih menarik daripada menggunakan cara yang biasa..." jawab Shangguan Yutian.


"Ya, cara eksentrik memang berbeda, " gumam Shangguan Yue agak mencibir.


Mengelus jenggotnya yang tak seberapa, "Yue'er, maukah Kau bermain catur dengan Kakek?"


Terkekeh kecil, "baiklah, tapi jawab dulu pertanyaanku, Kakek..."


"Pertanyaan Yue'er? Para pelayan itu?"


Kembali tertawa, "Oh, itu benar. Kakek lah yang mengutus para pelayan untuk memata-mataimu."


...🦋🌖🦋...

__ADS_1


...Jangan lupa like dan komennya~...


...Jaga kesehatan juga, yah~...


__ADS_2