Legenda Sang Dewi Bulan

Legenda Sang Dewi Bulan
37. "Ayah, Yue Yue Pulang...!"


__ADS_3

Shangguan Yue berjalan dan berhenti di tengah aula. Kini pikirannya berkutat kepada suatu hal serius. Bukan tentang kerinduan, akan tetapi benarkah sang penghianat hanya ada Zhu Shiyi seorang?


Dia rasa tidak mungkin. Membuat penyerangan terencana, begitu rapi dan mulus. Ia menyipit, mungkin salah satu tetua bisa saja seorang penghianat.


Bukan bermaksud buruk atau apa. Ini juga demi kebaikan bersama. Meski hanya satu yang berkhianat, pasti kedepannya akan ada nyawa menghilang. Jangan buat hal tersebut sepele.


Ini adalah keluarganya, Ia tidak akan mengizinkan siapapun berkhianat apalagi menyerang keluarganya kembali. Jika itu terjadi, Ia akan memastikan bahwa orang tersebut mati ditangannya.


Lupakan saja, Ia akan menyelidiki hal tersebut setelah ini. Dia cukup merindukan sang ayah.


"Siapa Kau...?!" Tanya salah seorang tetua heran.


Shangguan Yue menoleh, Ia tersenyum.


"Hem ... bahkan kalian telah melupakan Aku...? Bukankah terlalu kejam?" Mereka semua mengernyit, merasa bingung.


Kenalkah mereka tentang seorang perempuan berambut pirang itu? Tapi, mereka sedikit merasa familiar. Seolah-olah pernah mengenalnya. Hanya saja dimana? Pikir mereka mencoba mengingat.


Rambut pirang, dan mata merah. Satu-satunya yang berpenampilan seperti itu hanyalah satu, yaitu Shangguan Yue.


Hanya saja, apa mungkin Perempuan dingin itu adalah Shangguan Yue? Agak terasa aneh.


Bagi mereka, Shangguan Yue adalah seorang anak kecil yang begitu ceria dan imut, bukannya seorang perempuan dingin nan elegan. Pikir mereka masih bingung, lalu menatap sang patriark.


"Hadiah dari langit...?" Gumam Shangguan Yutian mengerutkan dahi.


Pria tua itu kemudian berdiri dan berjalan mendekati Shangguan Yue. Namun, sebelum Ia sampai, anak sulungnya telah mendahului Dia terlebih dahulu. Ada rasa terkejut ketika hal tersebut terjadi, akan tetapi Ia jauh lebih terkejut setelah Shangguan Qingshui mengatakan sesuatu. Sungguh, jantungnya berdetak tidak karuan.


"Yue ... Yue'er, apa ... apa itu Kau...?" Tanya Shangguan Qingshui bergetar.


Mereka semua tersedak ludahnya sendiri. Jadi, apa benar Perempuan itu adalah Shangguan Yue? Sungguh? Demi apa? Otak Shangguan Qingshui tidak terbentur bukan, sehingga menyebut Perempuan lain sebagai anaknya?


Ini ... ini sulit dicerna oleh otak tua mereka.


"Shangguan Yue...?"


"Apa itu benar Shangguan Yue?"


"Bukankah Ia telah menghilang selama 8 tahun?"


"Ia kembali?"


"Benarkah Ia Shangguan Yue? Ia tampak berbeda..."


"Itu benar, lalu ... lalu ... Akh! Ini membingungkan!"


Shangguan Yue tersenyum. Ia lalu berjalan dengan angkuhnya menuju sang ayah. Terdapat kilatan dingin dimatanya, tapi itu hanya sementara.


Seketika Ia tersenyum senang, penuh kebahagiaan dan rasa hangat yang bahkan Ia sendiri jarang tunjukkan selama 8 tahun ini.


...……………...


...Gelang Misterius Shangguan Yue...


...……………………...


"Woah..." Matanya berkilap-kilap.


"Kakak Besar tersenyum."


"Kakak Besar sangat cantik saat tersenyum...!"


"Hiks Kakak Besar ku yang dingin akhirnya tersenyum ..."


"Kakak Besar ... Kakak Besar akhirnya bahagia..." Shangguan Shan menangis dan mengambil lengan Shangguan Lao.


"Ah! Apa yang Kau lakukan?!" Ia merasa jijik kala mendapati Shangguan Shan mengelap ingus dengan pakaiannya. Bahkan rasa jijik itu sulit untuk digambarkan. Intinya itu sangat, sangat, sangat, sangat menjijikkan bagi pria itu.


"Pinjam bajumu Hitam! Hiks"


"Lepas!"


"Tidak mau!"


"Kubilang lepas!"


"Tidak mau hitam!"


"Biru tua! gunakan pakaianmu sendiri!"


"Tidak mau! Huh!"


"Biru tua! Lepas!! ini menjijikkan!!" Pria itu mengangkat bibirnya.


"Diamlah! Kalian berdua begitu berisik! Lihatlah, Kakak Besar kita yang terlalu cantik untuk dunia ini akhirnya tersenyum. Sungguh keindahan bunga tak terhingga~"


"Shangguan Que untuk kali Kau benar, Shanggu akhirnya tersenyum!"


"Aku ... Aku rasanya ingin menangis" Ujar Rong Hua menggigit bajunya dengan berlinang air mata. Sudah berapa tahun sejak Shangguan Yue pernah tersenyum.


Berapa lama itu. Satu hari? Dua hari? Tiga hari? Tidak. Itu 8 tahun. Delapan tahun artinya ribuan hari. Dan kali ini, Shangguan Yue akhirnya tersenyum. Bukan senyum kejam, tapi senyum kehangatan.


Ia ... Ia sangat terharu.


"Shanggu..."

__ADS_1


.


.


"Ayah! Yue Yue sudah pulang!" Matanya yang menyipit terlihat berkaca-kaca dengan senyuman tidak pernah berhenti untuk tertarik.


Badan pria itu bergetar, "Yue'er apa benar itu Kau ... ini ... ini bukan mimpi bukan...?" Matanya yang berkaca-kaca tidak bisa tahan untuk mengeluarkan air mata.


Shangguan Qingshui kemudian dengan terburu-buru memeluk sang anak erat. Bahkan sangat erat, seakan tidak ingin dipisahkan kembali. Cukup sekali saja, Ia begitu muak dengan perasaan stres.


Tapi kali ini...


"Yue'er, apa ini benar-benar Kau?"


Shangguan Yue tersenyum. Matanya yang memerah juga mengeluarkan sejumlah air mata. Ia kemudian membalas pelukan ayahnya.


"Iya, ini Yue Yue ... Yue Yue ... Yue Yue sudah pulang ayah...! hiks ayah..." Suaranya sedikit bergetar.


"Yue Yue merindukan ayah...!"


"Ayah juga Yue'er ... Ayah bahkan selalu memikirkan Yue'er setiap hari. Berharap, Yue'er selalu baik-baik saja..."


"Ehm ... Yue Yue, baik-baik saja hiks"


"Yue'er Kau sudah besar nak..."


"Ayah juga semakin kurus, tapi kenapa tetap tampan hiks"


"Yue'er, ayah selalu tampan. Bahkan, jika itu kakakmu mungkin akan jauh lebih tampan daripada ayah..."


Mendadak Shangguan Yue terdiam. Ia lalu melepaskan pelukannya dan melihat ke arah lain.


Terdapat raut sedih sekaligus bersalah dari wajahnya. Meskipun telah ditutupi dengan senyuman, sang ayah masih bisa melihat hal tersebut dengan jelas.


Muncul tanda tanya besar, kenapa anaknya menjadi seperti itu. Bahkan bukan hanya itu saja, Ia juga dibingungkan tentang dimana sang anak selama ini, kenapa menjadi begitu dingin, dan yang paling Ia bingung kan adalah ranah kekuatan Shangguan Yue yang tidak dapat dibaca.


"Yue'er, apa ini Kau...? apa Kau baik-baik saja?" Tanya Shangguan Yutian yang tidak dapat menutupi rasa senangnya.


"Ah! Kakek! Yue Yue baik-baik saja!" Balas Shangguan Yue tersenyum lembut.


Walaupun Perempuan ini adalah wanita berhati dingin, tapi itu pengecualian untuk ayah, kakek, nenek, dan juga paman Shu-nya.


Tentu Ia hanya memperlihatkan sisi tersebut kepada orang-orang terdekat. Terutama yang sudah merawatnya sejak kecil.


Yang lain? Ia cukup enggan, karena sifat itu adalah sifat 'khususnya' yang sedikit memalukan.


Sial Batinnya.


"Nak, Kau sudah besar dan menjadi begitu cantik!"


"Ayah, tentu saja! Karena Dia adalah anakku dan juga Xia'er. Mana mungkin Yue'er tidak cantik!" Cibir Shangguan Qingshui.


"Nak, sebenarnya Kau selama ini berada dimana?" Tanya pria tua itu ingin tahu dengan dahi mengernyit bingung.


Mendengus, "Ayah, biarkan Yue'er istirahat terlebih dahulu. Kurasa dia kelelahan ... nanti saja bertanya nya...!" pria itu sedikit menggerutu dan mulai menggenggam erat tangan sang putri kecil.


"Ha ... Shui Shui Kau benar ... Baiklah, Yue'er istirahatlah terlebih dahulu, nanti kakek akan mengajakmu bermain lagi"


Sedikit cemberut, "Kakek, Aku bukan anak kecil!"


Shangguan Yutian merasa gemas. Ia secara lembut mengelusi puncak kepala sang cucu, "Hahaha! Bagi kakek, Yue'er adalah anak kecil."


"Tapi kakek-"


"Itu benar, Yue'er masihlah kecil. Bukankah Yue'er berumur 14 tahun? Meskipun secara umum Yue'er sudah besar, bila dibandingkan dengan umur kami berdua, Yue'er tetaplah anak kecil" Celetuk Shangguan Qingshui tersenyum hangat.


"Hem ... terserah!" Pipi Perempuan itu sedikit memerah, merasa sangat malu. Karena sudah lama sekali sejak Ia dianggap sebagai anak kecil.


"Baiklah, Yue'er ayo per-"


"Tunggu-!" Ujar salah seorang tetua yang lalu berjalan turun, mendekati ketiga orang tersebut.


Shangguan Yutian menekuk wajahnya, "Ada apa Tetua Xue?" tanyanya bisa menebak tentang apa yang akan ditanyakan oleh Perempuan itu.


Lalu, kenapa Shangguan Yutian tidak bertanya? Simpel, karena pria itu merasa tidak enak kepada anak sulungnya apabila berbicara yang tidak-tidak. Jadi, biarkan yang lain mewakili dirinya. Ini adalah taktik menghindar dari masalah.


"Saya tidak bermaksud mengganggu kesenangan Anda Tetua pertama. Hanya saja..."


"Apa Kau meragukan anakku?" Tanya pria itu dingin.


Menghela napas berat, "Tetua pertama, kau tahu benar tentang apa saja yang telah dilalui oleh keluarga kita dalam beberapa tahun terakhir. Aku tidak bermaksud untuk memperburuk suasana hatimu, hanya saja ... ini demi keamanan Keluarga."


"Apalagi, Shangguan Yue sudah menghilang selama kurang lebih 8 tahun..."


"Jadi, biarkan Saya cek, Ia memiliki darah Keluarga Shangguan atau tidak. Jika ya, Saya dengan tulus akan meminta maaf. Tetapi jika itu tidak..."


"Kau?!" Shangguan Qingshui mengernyit tidak senang. Apakah Shangguan Xue meragukan keaslian anaknya? Bukankah terlalu lancang? Tapi, jika itu dipikir-pikir lagi ... memang adalah wajar bila demikian.


"Hah ... Tetua pertama, Saya tahu apa yang sedang Anda pikirkan. Tapi, lihatlah! Semua tetua disini memiliki pendapat yang sama dengan Saya."


"Jadi, tolong biarkan Saya mengecek. Demi kebaikan bersama..." Lanjut Shangguan Xue yang disetujui oleh semua orang di aula tersebut.


Sedangkan Shangguan Yue, Ia sedikit menyipit. Terdapat seringaian kecil di bibir cantiknya.


Shangguan Xue yah... Batin Perempuan ini.

__ADS_1


Mendengus kasar, "Lakukan semau mu! Tapi, jika benar Ia adalah putriku satu-satunya, Kau harus menepati janji untuk meminta maaf. Mengerti?"


"Saya paham" Mengangguk.


Setelah itu, Shangguan Xue mengeluarkan sesuatu dari balik pakaiannya. Semacam kelereng kecil dengan warna putih polos.


"Nona, silahkan..." Ia menyodorkan kelereng tersebut kepada Shangguan Yue.


Perempuan itu lalu menggigit sedikit jarinya. Seketika, darah merah keluar yang langsung Ia terbangkan menuju kelereng polos tersebut.


Shangguan Xue tersenyum, "Tetua Pertama..."


Mendecak kan lidahnya dengan pandangan tidak suka. Pria itu kemudian juga menggigit jarinya hingga darah merahpun terlihat. Walaupun kasar, Ia tetap melemparkan setetes darahnya menuju kelereng polos itu.


Detik berikutnya....


WOSH...!!


Dua darah berbeda tubuh itu saling berputar. Hingga tak lama kemudian, mulai menyatu dan membentuk satu kumpulan darah bercahaya. Tentu hal tersebut menggemparkan seisi aula dengan suara bising merubah suasana damai menjadi kacau.


"Itu ... Dia ... Dia benar-benar Nona muda...!"


"Pewaris sah..."


"Keluarga Shangguan masih memiliki harapan...!"


"Itu benar, tapi ... kenapa Aku tidak bisa merasakan aura kekuatannya?"


"Ada dua hal, lemah atau ... terlalu kuat bahkan jika itu dibandingkan dengan kita."


"Apa itu mungkin?"


"Hais! Berpikirlah positif dan berbicaralah positif! Apakah Kau tidak pernah mendengar rumor bahwa Nona muda telah memasuki ranah pencerahan roh sejak usia 6 tahun?"


"Benarkah?!"


"Itu benar! Hah ... Sungguh keberuntungan ... Akhirnya Nona muda kita pulang juga"


"Perempuan itu sungguh Shangguan Yue?"


"Nona muda akhirnya benar-benar pulang. Kupikir Ia sudah mati-"


"Diam...!! Telingaku jadi gatal!!" Teriak kesal Shangguan Yutian menggaruk kupingnya yang gatal. Ia mendengar ratusan suara semut, terasa agak geli menurutnya.


"Sekarang kebenaran telah terungkap, tepati janjimu Tetua Xue"


"Hah ... maaf Tetua pertama..." Pintanya maaf seraya membungkuk, penuh hormat.


"Saya juga meminta maaf atas Kelancaran Saya terhadap Anda, Nona muda Yue"


Shangguan Yue mengangguk, "Tidak apa. Aku tahu, bibi melakukan semuanya demi keluarga" Ujar perempuan ini tersenyum yang kemudian mengangkat tubuh Shangguan Xue agar tidak membungkuk kembali.


Membalas senyuman, "Terimakasih Nona Muda Yue. Semoga Keluarga Shangguan terus diberkati dengan adanya penerus sah seperti Anda..."


Mengangguk dengan seringaian kecil.


"Kakek, apa kediamanku masih ada?"


"Tentu masih ada Yue'er. Kediaman mu malah semakin indah sebab Shui Shui selalu merawatnya selama Kau tidak ada di rumah"


Ia mengedipkan matanya berulang kali, "Apa itu benar Ayah?"


"Ekhem! Tentu saja! demi putri kecil ayah. Apa yang tidak bisa Ayah lakukan. Bahkan, jika itu harus merubah anjing penggonggong menjadi penurut pun, bukan suatu masalah!"


"Ha..?" Perempuan itu merasa aneh. Dia merasa ada sesuatu hal yang tidak beres.


...…………………...


...Di lain tempat...


...………………………………...


"Hachu-!!!!!"


"Argh ... Siapa yang membicarakan Tuan Muda tampan ini?!" Gumam Shangguan Shu seraya mengelus-elus hidungnya yang gatal.


"Ah, lupakan saja. Itu pasti Kakak Qingshui!" Ia cemberut dan semakin lahap memakan cemilannya.


Merasa sangat jengkel.


"Dasar kakak tidak tahu malu! Hanya bisa memperbudak Tuan Muda yang tampan untuk melakukan berbagai hal!"


"Huh! Jika Yue Yue ada disini, akan Aku ceritakan semuanya!!" Ia menyeringai dengan berbagai rencana hantu mulai bermunculan.


...___________________...


...🌑[Bersambung... ]🌑...


...……………………………………………...


...Perlu direvisi kayaknya 😌😅...


...……………………………………………...


...Jangan lupa like dan komennya~...

__ADS_1


...It's easy Guys~...


...-Marionatte Rose-...


__ADS_2