
__ADS_3
Sosok itu menggeleng jijik dan menghembuskan napas ringan, "Manusia, Kau begitu keras kepala!"
Shangguan Yun menelan ludahnya sendiri, pria ini kemudian lebih mempererat pegangannya terhadap gagang pedang dan juga Shangguan Yue. "Kenapa auranya begitu kuat?" Gumamnya dengan nada mengeluh dan penuh kekhawatiran.
Pria itu hanya menatap kedua sosok didepannya dengan pandangan kejam. Ia hanya menyenderkan tubuhnya di bawah kelopak bunga persik yang terus-menerus menari. Dengan malas, Dia mengangkat tangannya.
"Semuanya, serang mereka! Dan dapatkan darah pria itu!!" Titah sosok ini yang dibalas dengan serempak oleh kumpulan orang berjubah hitam.
"Baik!!"
"Yue Yue, pegang leher kakak lebih erat. Kakak akan berusaha agar Yue Yue tidak terjatuh," Bisik Shangguan Yun kepada Shangguan Yue.
Gadis mungil itu hanya mengangguk pelan dan melakukan apa yang dimintai oleh kakaknya.
Segera setelah itu pertarungan tidak seimbang akhirnya pecah. Shangguan Yun dengan berhati-hati mencoba untuk mengelak setiap kali ada serangan yang datang kepadanya.
Tampak pria muda ini merasa kesusahan melawan banyaknya sosok yang baginya sekuat prajurit kelas atas yang ada di Keluarga Shangguan. Bila dijabarkan, orang-orang itu memiliki ranah kekuatan yang sekiranya berada di pemurnian Bumi. Beberapa langkah lagi akan mencapai puncak kekuatan Alam Mortal tingkat tinggi.
"Kelelawar kegelapan!" Ucap salah seorang berjubah hitam. Seketika keluar banyak bayangan hitam yang membentuk kelelawar dari balik jubahnya.
Shangguan Yun berusaha menstabilkan napasnya, dengan sedikit tertekan Ia membalas serangan orang tersebut, "Teknik pedang, Pisau Air!"
BOOMMM...!!
Shangguan Yun terhempas beberapa meter ke belakang, "Sial!" Umpatnya seraya meludahkan darah segar yang langsung terserap oleh tanah di bawah rerumputan.
Shangguan Yue menjadi semakin cemas, Ia menggigit bibir bawahnya, "Ka-Kakak ... Apa Kau baik-baik saja...? hiks Apa i-itu menyakitkan? hiks," Tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
Menghela napas, Shangguan Yun tersenyum, dengan lembut pria ini mengelus puncak rambut adiknya gemas. Walau suara pria ini menjadi sedikit lemah Ia tetap menjawab, "Tidak apa. Kakak baik-baik saja ... Tidak perlu menangis" Ujarnya sembari mengelap air mata yang terus membasahi pipi adik kesayangannya.
"Tapi... Tapi-"
BOOMMM!!
Belum selesai keduanya berbicara, tiba-tiba datang serangan kejutan dari balik punggung Shangguan Yun. Dengan cepat pria ini menghindar kesamping dan berdiri di atas salah satu dahan pohon dengan kaki kiri tertekuk yang memperlihatkan darah segar mulai mengalir.
Shangguan Yue membuka matanya lebar-lebar dengan alis tertekuk ke atas, "Kakak! Kakimu?!"
"Ti-tidak apa-apa... Jangan khawatir, tenanglah" Pria ini meringis merasa cukup sakit di kakinya.
"Kakak..." Suara gadis mungil itu bergetar. Diam-diam Ia mengepalkan tangannya erat. Apakah Ia tidak bisa membantu? Pikirnya merasa bahwa dirinya hanyalah beban.
"Ka.. Kakak apa kita tidak bisa pergi saja dari tempat ini?" Tanya Shangguan Yue gelisah karena takut kakak prianya akan terluka kembali. Ia tidak tahan bila harus melihat saudaranya mengeluarkan darah. Shangguan Yue hanya merasakan jantungnya terkoyak seiring berjalannya waktu jika ini terus saja terjadi.
Dahi Shangguan Yun berkerut, terdapat tiga garis hitam. Pria ini kemudian menghembuskan napas dingin seolah mengatakan bahwa Ia tidak tahu, atau merasa ragu ingin menjawab.
Pria itu- Sosok berjubah hitam menaikkan salah satu alisnya di balik topeng. Sudut mulutnya tertarik dengan sorot matanya berubah dingin.
"Tidak ada tempat bagi kalian untuk melarikan diri. Sudah tuan ini katakan, tempat ini telah terisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ataupun keluar dari Hutan persik. Sekalipun..." Pria ini menyisir rambut hitamnya yang tergerai, matanya berkilat dan mulai menyeringai jahat.
"Sekalipun... Jika itu adalah pencerahan Bumi, puncak ranah Alam yang rendah ini"
Deg!
Jantung kedua orang itu berdegup dengan kencang, tidak ada yang datang, artinya mati. Kematian mereka akan ada disini? Apakah ini telah terencana kan? Lalu, bagaimana Yue Yue? Apakah juga... Pikir Shangguan Yun merasa linglung dan tidak berani memikirkan hal tersebut lebih jauh.
Shangguan Yun mengatupkan kedua giginya, Ia mengernyit, "Hanya demi cincin ini ... bukankah berlebihan? Apakah serangan di kediaman Utama Keluarga Shangguan juga adalah perbuatan mu?"
__ADS_1
Pria berjubah hitam memiringkan kepalanya, "Perbuatan ku atau bukan, apakah penting? Setelah mendapatkan 10 tetes darahmu yang segar, Kau akan mati. Dan orang mati, apakah juga berhak untuk bertanya?" Sinis nya.
Shangguan Yun menatap sosok itu dengan penuh kegeraman, giginya yang terkatup membuat rahangnya kian mengeras.
"Bukankah berarti, Ia tidak bisa membunuh kakak sebelum mendapatkan darahnya?" Gumam Shangguan Yue masih dengan raut sedih dan berantakan.
Sosok berjubah hitam tertegun untuk sementara waktu, tiba-tiba Ia memiringkan bibirnya. Matanya yang tajam menyipit.
"Adikmu ... bagaimana bisa begitu pintar?"
"Hah... lupakan saja! Semuanya, serang pria itu lagi. Dapatkan 2 tetes darah tersisa...!" Perintahnya dengan nada malas. Yah, bagaimanapun juga ini hanyalah permasalahan yang mudah. Tidak perlu untuk dia turun tangan. Tidak perlu.
"Baik!" Jawab mereka serempak.
Shangguan Yun kembali mengumpat, kemudian pikirannya melayang akan kata-kata yang telah dilontarkan oleh adik dan sosok hitam tersebut.
Kalau itu benar, maka Ia harus melarikan diri. Bukan karena takut akan kematian, tapi Ia takut jika setelah mati mereka akan menjadikan Shangguan Yue sebagai sasaran berikutnya. Dan pria ini tentu tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mana mungkin Ia tega! Ia adalah seorang penyayang, apalagi kepada adiknya.
Tidak akan kubiarkan hal ini terjadi, Yue Yue tidak boleh mati. Tidak untuk ke-tiga kalinya! Batin Shangguan Yun memantapkan hati.
Dengan segera Ia berbalik lalu berlari sebelum kumpulan berjubah hitam kembali menyerang dan mengambil darahnya. Ia yakin, sesempurna apapun hal yang ada di dunia ini pastilah mempunyai kelemahan. Meskipun kesempatannya kecil, Ia akan tetap berusaha.
"Kakak..." Cemas Shangguan Yue.
"Tidak apa, kakak akan tetap bersama Yue Yue, tidak perlu takut. Pasti... Pasti kita bisa keluar dari kawasan ini."
"Ehm..."
Kumpulan Hitam dibelakang kedua sosok ini hanya berwajah datar. Walaupun sebagian wajahnya tertutupi oleh topeng, namun aura yang mereka keluarkan sangatlah menekan. Termasuk untuk Shangguan Yun sendiri, tapi Ia tidak takut, perbedaan ranah memang enam tingkat, tapi kegigihannya membawa pria ini lebih cepat melaju menjauhi orang-orang itu.
Bahkan jika Aku mati, tidak akan kubiarkan kalian menyentuh Yue Yue! Batinnya.
Ia tampak memutar-mutar bunga itu, Pria ini menyeringai jahat, "Tikus kecil Oh~ tikus kecil ... secepat apa Kau berlari, dan sepintar apa Kau bersembunyi. Di hadapan sang Naga ... Apakah bisa melarikan diri?" Secara perlahan bunga yang dipengang nya berubah menjadi abu. Pria ini mengernyit.
"Hah~ Membosankan..." Gumamnya lalu menutup mata, berniat untuk tidur.
.
.
.
"Ka... Kakak, mereka masih mengejar," Ucap Shangguan Yue khawatir.
"Ya... Kakak tahu"
Mereka lebih kuat daripada Aku, tapi mengapa... rasanya mereka sedang bermain-main, seolah diriku ini adalah hal kecil? Batin Shangguan Yun waspada.
"Yah, jika itu mau kalian... Maka ini akan menjadi kesempatanku," Gumam pria ini mempercepat langkah kakinya di tiap dahan.
Tap!
Tap!
Tap!
"Cepat kejar! jangan sampai Dia lolos!"
__ADS_1
"Huh! Tahu, tidak perlu sok memerintah! Kau bukan Tuan, ataupun Tuan Besar!"
"Ck! Kalian Berisik!"
"Hei Hei~ sudahlah, lagipula menangkap pria tampan itu dan adiknya yang imut adalah perkara yang mudah"
"Dasar Gigolo!"
"Apa Kau bilang?!"
"Sst! Diam lah! telingaku sakit!"
Walaupun berwajah datar, tapi mulut tidak pernah berhenti untuk bekerja. Shangguan Yun yang melihat itu kian mempercepat langkahnya. Matanya yang tajam menengok kanan dan kiri, seolah mencari sesuatu.
Tiba-tiba Pria ini melihat dua pohon aneh yang sedikit melengkung membentuk sebuah lingkaran di tengahnya. Ia bisa merasakan ada getaran spiritual walaupun lemah. Tapi ... Dia merasa familiar.
"Sepertinya pernah lihat...?"
Shangguan Yue juga sama, gadis mungil ini mengerjapkan kedua mata bulatnya seakan bingung.
Apapun itu sekarang baginya tidaklah penting, segera Ia berlari masuk menuju tengah antara dua pohon. Kesan pertama yang didapat adalah...
"Aneh" Ia bisa melihat bangunan-bangunan yang asing, seperti... bukan berasal dari Kekaisaran Wei ataupun kekaisaran lainnya. Banyak pohon bercahaya, itu sangatlah indah. Hanya saja, Ia merasa bahwa tidak ada makhluk yang menghuni tempat ini. Sama halnya dengan tempat yang terbengkalai. Begitu sepi dan sunyi, namun memberi kesan misterius di waktu yang sama.
Tapi, mendadak...
BOOMMM!!
"SUDAH! Aku tidak ingin bermain lagi! Segera selesaikan ini! Dan menjauh lah dariku!!" Teriak salah seorang berjubah hitam terlihat sangat jengkel dengan sekawanan nya.
"Cih!"
Shangguan Yun memuntahkan seteguk darah segar, Pria ini menumpu tangannya di atas tanah. Pria ini juga terlihat memegangi dadanya menggunakan tangan yang lain. Napasnya begitu sesak. Serangan tadi sangatlah tidak terduga. Ia tidak menyangka bahwa mereka dengan cepat berubah menjadi serius.
Matanya yang tajam melirik Shangguan Yue sekilas, "Adik... pergilah! Urk- Uhuk!!"
Shangguan Yue yang ikut terduduk di atas tanah menggeleng enggan. Ia menekuk wajahnya sedih, "Bagaimana hiks bisa Yue... Yue meninggalkan kakak...? hiks" Tanyanya dengan suara bergetar.
"Tidak! Yue Yue tidak ingin! hiks Tidak ingin!"
Shangguan Yun tersenyum lemah, "Lari lah, Kakak melihat ada dua patung yang memegang alat musik tidak jauh dari sini... Mungkin saja... Itu adalah Portal..."
...________________...
...🍁[Bersambung... ]🍁...
...…………………………………...
...Memang tidak menentu update nya😁...
...Sabar ya, sebentar lagi ujian Saya akan selesai....
...……………………………………...
...Jangan lupa like dan komennya Guys~...
...It's easy~...
__ADS_1
...See U~...
...-Marionatte Rose-...
__ADS_2