
__ADS_3
“Peluk aku!” titah Zaki membuat Cyra mengangkat alis tinggi-tinggi.
Dih! Nih suami permintaannya aneh-aneh aja. Tadi minta cium, sekarang minta peluk. Kenapa nggak dia aja yang meluk?
Cyra maju sedikit untuk mengikis jarak, lalu menurunkan lengan tangannya dan melingkarkannya ke punggung Zaki. Ia meletakkan kepalanya ke dada bidang pria itu dan lingkaran tangannya berubah menjadi sangat erat.
Zaki membalas pelukan Cyra dan mengelus-elus punggung istrinya itu. “Kamu tahu kenapa aku menginginkan ini?”
Kepala Cyra dalam dekapan lengan Zaki menggeleng.
“Karena aku ingin kamu membalasku, membalas semua perlakuanku,” ucap Zaki sembari menyentuh lengan Cyra dan menjauhkan tubuh mungil itu dari tubuhnya untuk memberi jarak sehingga ia dapat menatap wajah wanita itu. “Termasuk, nanti malam. Aku menuntutmu untuk aktif membalas kegiatanku.”
Cyra mengangkat alis. Weleeeh… ternyata ini maksud Zaki. Dasar cowok, maunya begituan. Sebenarnya Cyra bisa saja membalas Zaki malam tadi untuk mengimbangi, hanya saja ia malu. Ups.. Tapi tenang saja, jika memang itu maunya Zaki, Cyra akan membuang rasa malunya dan menjadi wanita ganas nanti. Jangan salahkan Cyra jika Zaki akan kuwalahan.
Sudut bibir Zaki tertarik sedikit menatap pipi Cyra yang memerah seperti kepiting rebus.
__ADS_1
Cyra segera mengalihkan pandangan akibat grogi dipandangi oleh Zaki. “Ayo, kita turun. Jangan kelamaan di kamar. Nanti kita diledekin.”
Zaki meraih pundak Cyra dan merangkulnya keluar kamar. Cyra menatap ujung tangan Zaki yang berada di lengannya, ia ingin melepaskan tangan itu, tapi urung.
“Kita sarapan! Kamu pasti laper. Tenagamu habis, kan?” bisik Zaki nakal.
“Iya, aku laper.”
Mereka berjalan memasuki ruang makan. Cyra mengedarkan pandangan menatap seisi ruangan luas. Meja panjang telah diisi oleh banyak orang. Mama dan papanya Cyra, juga seluruh kerabat Cyra yang masih tinggal di sana setelah tadi malam menginap. Termasuk empat remaja nakal yang sempat menguping itu.
“Duuh… romantisnya pengantin baru,” celetuk Tantenya Cyra sembari menatap tangan Zaki yang masih merangkul Cyra.
Tak perduli, Zaki hanya tersenyum dan melenggang mendekati meja sembari membimbing Cyra duduk di salah satu kursi setelah menarik kursi tersebut. Kemudian Zaki duduk di sisi wanitanya itu.
“Dulu suami Tante nggak kayak gitu, deh. Setelah nikah, malah jauh-jauhan, malu kali,” sahut Tante Cyra yang lain.
__ADS_1
“Jaman dulu sama sekarang beda, ya.”
“Cyra sama Zaki kelihatan udah sangat dekat dan cocok banget.”
“Kami udah lama saling kenal. Cyra adalah mahasiswi dan aku dosennya,” terang Zaki sangat berwibawa.
Cyra melirik pria tampan di sisinya, suaminya itu begitu pintar menempatkan sikap. Cyra bangga memiliki suami seperti Zaki.
“Hubungan kami di kampus cukup dekat,” lanjut Zaki.
“Waw.. Amazing. Dosen sama mahasiswinya nikah. Baru kali ini dengar kasus begini,” celetuk salah seorang keponakan Cyra yang langsung ditanggapi dengan tatapan horor oleh Zaki. Remaja tersebut langsung menunduk dan menyantap hidangannya. Sementara tiga pemuda lainnya pura-pura asik menyantap hidangan tanpa memperdulikan obrolan yang sedang berlangsung di meja makan.
Zaki masih mengenang kejadian saat pemuda itu menguping bersama tiga saudaranya yang lain. Dan Zaki sulit melupakan kejadian itu.
Andini mengamati muka Cyra yang terlihat cerah dipenuhi aura cinta, persis layaknya orang jatuh cinta dan sedang kasmaran. Ia juga mengamati muka Zaki yang berbinar. Ia yakin akan cepat mendapat cucu jika melihat roman muka putri dan menantunya. Artinya malam pertama mereka sukses.
__ADS_1
TBC
__ADS_2