Balaskan Dendam Sang Pendekar Berhati Malaikat

Balaskan Dendam Sang Pendekar Berhati Malaikat
#41. Han Zhao and Dewi Annchi


__ADS_3

"Ini lah gua nya, Dewi" kata Han Zhao saat mereka berada di depan gua keadilan.


"Gua ini??"


"...." Han Zhao mengangguk pelan sembari mengandeng pelan tangan dewi Annchi.


Setelah mereka memasuki gua, Dewi Annchi mulai memperhatikan sekeliling nya, begitu gelap, dan sedikit menakutkan.


"...."


"Ada apa, Dewi??" tanya Han Zhao yang kebingungan saat melihat dewi Ancchi melirik ke sana kemari.


"Gua ini..."


"....."


"Gua ini sebelum nya memiliki penghuni yang tinggal disini ya??" tanya dewi Annchi sembati melipat tangan kanan nya.


Han Zhao sedikit kebingungan dengan apa yang di katakan oleh dewi Annchi pada nya "Penghuni??"


"Iya"


"Kalau itu... Saya tidak begitu mengetahui-nya dewi, Tapi, tempat ini, biasa saya gunakan untuk beristirahat sepulang saya berburu atau pun berlatih di hutan"


"Berlatih??"

__ADS_1


"Iya, Saya berlatih ilmu pedang dan berlatih mengendalikan energi spiritual saya...Berlatih adalah hal yang sering saya lakukan di waktu luang"


Dewi Annchi tersenyum kecil "Wahhh....ternyata kau ini seorang pendekar ya"


Han Zhao tersenyum balik, sembari menganggukan pelan kepala nya "....."


"Itu sangat mengagumkan, pria di usia muda seperti mu sudah berlatih cukup keras, Apakah keluarga mu yang mengajari mu hal seperti inii??"


Han Zhao terdiam, ia tak ingin mengatakan apa pun tentang kepalsuan keluarga nya "...."


"Ada apa, Hong Li-sama??" tanya Dewi Annchi yang kebingungan dengan tingkah laku Han Zhao.


"....."


"Hong Li?? Apakah anda baik baik saja?? Apa yang sedang anda pikirkan??" tanya dewi Annchi yang cemas, saat melihat mata Han Zhao kini sedang menahan genangan air di mata nya.


Han Zhao tersadar dari lamunan nya, sembari menyeka mata nya, yang kini di genangi air "Tidak ada ko, Dewi" sahut Han Zhao sembari bergeleng pelan.


"Hong Li..."


"...."


"Apa yang membuat mu menjadi kepikiran seperti ini?? Apakah aku mengucapkan hal yang tidak baik mengenai keluarga Li??" tanya dewi Annchi sembari memegang kedua bahu Han Zhao di depan nya.


"...." Han Zhao hanya terdiam, ia tak mengerti bagaimana bisa semua orang menganggap keluarga kediaman Li adalah keluarga yang harmonis, sedangkan Hong Li selalu menjadi bahan hinaan ketika kaki nya melangkah keluar dari kuil nya.

__ADS_1


"Hong Li..." panggil dewi Annchi dengan nada pelan nya.


"..."


"Maafkan aku Hong Li...Aku salah mengataka seperti apa keluarga Li itu, Semua yang anda rasakan kini terlihat jelas di wajah mu, maafkan aku, sekarang aku bisa memahami isi hati mu" kata dewi Annchi sembari memeluk lembut tubuh Han Zhao di depan nya.


Han Zhao sedikit terkejut saat dewi Annchi memeluk tubuh nya 'Hangat?? Nyaman?? Bahkan aku sendiri bisa merasakan detak jantung ku yang terus berdegup kencang...itu membuatku merindukan ibu ku' gumam Han Zhao sembari memeluk balik tubuh sosok dewi depan nya.


Setelah beberapa saat, Dewi Annchi melepaskan pelukan nya sembari menatap ke arah Han Zhao di depan nya "Bagaimana perasaan mu, Hong Li??" tanya dewi Annchi dengan nada lembut nya.


"Uhhh...Anda menolong ku Dewii...aku hampir saja terbunuh dengan pikiran ku sendiri" keluh Han Zhao sembari menjatuhkan kepala nya ke atas bahu kanan dewi Annchi.


"Ahahaha...Mengapa anda bertingkah seperti anak kecil, Hong Li-sama" dewi Annchi tertawa kecil saat melihat tingkah manja Han Zhao.


"Ahgg Ayolah, usia ku tidak begitu tua untuk bertingkah seperti ini"


"Baiklah...tuan..jika ada hal yang mengganggu pikiran mu, maka katakan saja pada ku, aku siap mendengarkan desas desus mu"


"Sungguh??" sahut Han Zhao dengan senyum di wajah nya.


Dewi Annchi mengangguk pelan sembari memegang wajah (pipi kanan) Han Zhao dengan tangan kanan nya "Tentu saja, kenapa tidak"


Suasana hati Han Zhao kini benar benar terlihat telah membaik, senyum alami nya terlukis jelas di wajah nya, bahkan ia tak mengingat beberapa hal yang menganggu pikiran nya.


Dewi Annchi dan Han Zhao, beristirahat dan tidur di dalam gua keadilan, meski cuaca yang sangat dingin saat dewi Ancchi telah tertidur duluan, Han Zhao melepaskan jubah hanfu nya, lalu di selimuti ke atas tubuh dewi Annchi yang tertidur di sebelah nya.

__ADS_1


"Wan'an, Dewi" (selamat malam, Dewi) ucap Han Zhao setelah menyelimuti tubuh dewi Annchi dengan jubah nya.


__ADS_2