LMOU: Kembalinya Sang Legenda

LMOU: Kembalinya Sang Legenda
Peresmian akademi


__ADS_3

Tiga hari kemudian.


Dikala pagi yang cerah, semua orang berkumpul di lapangan utama akademi kerajaan Sunmoon. Guna merayakan hari peresmian akademi yang baru didirikan tersebut.


Semua orang, temasuk para murid, keluarga bangsawan dikerajaan Sunmoon, keluarga kerajaan, tetua tetua sekte. Semuanya ikut dalam pertemuan ini.


Diatas panggung, ada sang raja Kerajaan Sunmoon, ayah Qin yan duduk dibagian paling tengah. Disampingnya, terdapat dua istrinya sebagai pedamping, yakni Huyan Xing lu dan ibu Qian qian. Termasuk pangeran Qian yu, Qian qian, dan Qian san pun ikut duduk diatas panggung tersebut.


Belum lagi, adanya Elfes, Yao chen, Jin kei, dan Medusa, yang ikut mengawasi jalannya pertemuan ini. Mengawasi banyaknya keluarga bangsawan yang hadir dan duduk dibawa sana.


"Sebenarnya ada apa ini. Peresmian akademi? Kenapa harus begitu meriah?" Berkata salah seorang patriak dari keluarga bangsawan, seorang pria tua dengan alis dan kumisnya yang sudah memanjang, Keluarga Light Path (De). Salah satu dari 4 keluarga terkenal dikerajaan Sunmoon, dikenal karena mereka mampu membangun rumah medis dikerajaan ini. Keluarga ini juga mempunyai julukan sebagai keluarga yang ahli dalam medis, dan satu satunya dokter terbaik dikerajaan ini.


"Heeeh... De Faqi, bilang saja. Kau sebenarnya malas menghadiri acara tidak berguna ini. Iyakan?" Disamping mereka, ada seorang pria paruh baya gempal, tubuhnya begitu gendut namun mempunyai banyak aksesoris mahal disekujur tubuhnya. Salah satu dari empat keluarga terkenal dikerajaan Sunmoon, keluarga Black bear (Ba). Dikenal sebagai keluarga terkaya dikerajaan Sunmoon. Mempunyai 5 aset bisnis dikota ini, bahkan puluhan aset cabang dikota lain. Keluarga ini juga bahkan mempunyai jaringan dari berbagai kerajaan lain, sehingga tidak ada yang berani menyinggung mereka.


Rupanya apa yang dikatakan pria gendut itu tidak dihiraukan oleh De faqi dari keluarga Lith path, pria tua itu hanya diam menatap kedepan. Membuat urat hijau berkumpul didahi pria gendut itu. Namun pada akhirnya ia hanya menghela napas, berusaha menenangkan diri. Jika bukan karena putri mereka yang begitu cantik, dikenal sebagai salah satu dari tiga Dewi tercantik dikota ini. Ia pasti takkan merununkan harga dirinya dan diinjak injak oleh pak tua itu.


Melirik dada gadis itu yang sempurna, pria gendut itu hanya menjilat bibirnya. Luar biasa, jika gadis itu berada dalam genggamannya, dia pasti akan puas. Rupanya lirikannya itu disadari oleh orangnya, dengan cepat pria itu berbalik. Untungnya gadis yang ia cabuli tidak mengatakan apapun. Memikirkan mereka begitu meremehkan keluarga kerajaan, membuatnya menemukan ide. Apa sekalian saja ia menghina raja yang lemah itu didepan mereka agar ia bisa diterima oleh mereka.


Ia pun tersenyum memikirkan itu.


"Hm... Jujur saja, aku juga malas mengikuti acara rendahan ini. Jika bukan karena mereka yang memaksaku, aku takkan sudi menghadiri ini." Ucapnya dengan penuh penghinaan, matanya diam diam melirik ekspresi pria tua itu. Mengharapkan balasan atau reaksi, namun tetap saja ia tetap diabaikan.


"Woi! Pak tua!! Kenapa kau selalu mengabaikanku? Kau meremehkanku yah?" Energinya meledak, hendak membuat kekacauan. Padahal acaranya belum dimulai, namun ia tidak perduli pada acara sampah ini. Yang harus ia lakukan hari ini adalah meninju pria tua disana.


"Ba dui, jika kau malas menghadiri acara ini. Kenapa kau tidak pulang saja."


Tiba tiba pria gendut itu terhenti, ia membeku dengan penuh keringat. Berbalik dengan pelan kebelakang, memaksakan senyum.


"O-oh.. Saudara Ning, sejak kapan anda ada disini?" Tanyanya dengan ramah, kepada pria berkumis tipis yang duduk diatasnya. Didalam ekspresi wajah ramahnya, ia diam diam melirik Ning er yang ada disampingnya. Itu dia, gadis berambut hitam tersebut adalah gadis paling tercantik dikota ini.


"Ba dui, singkirkan mata jorokmu itu. Apa kau mau dicungkil matamu itu.?" Tatap paman Ning dengan niat membunuh. Membuat nyali pria botak itu jadi menciut.


"He-hehehe... Tenang saja kok." Senyum pria itu sambil menggaruk botaknya.


"wah wah wah. Rupanya si botak membuat masalah lagi yah, Saudara Ning." Seorang pria berotot berambut putih mendatangi mereka, dibelakangnya juga diikuti seorang gadis berambut merah. Kedatangan mereka, membuat suasana semakin panas saja. Membuat wajah pria tua dari keluarga Light path jadi hitam melihat kedatangan mereka.


"Hoooh... Seperti biasa, kau selalu pendiam yah, De faqi." Senyum palsu pun terpancar dari wajah pria berotot itu. Terdapat konflik khusus diantara dua keluarga ini. Namun sekali lagi, pria tua dari keluarga Light path hanya diam mengabaikan mereka.


Keluarga Taring putih, meskipun tak bisa dibandingkan dengan keluarga Naga Bersayap. Namun keluarga ini tidak bisa diremehkan, banyak sekali penyihir hebat yang mereka hasilkan bahkan mampu menyaingi petarung dari keluarga Ning. Namun karena kalah kuantitas, keluarga ini dijadikan keluarga terkuat kedua dikerajaan ini.


Keluarga ini juga mempunyai beberapa konflik dengan keluarga Light path yang tak bisa dikatakan, dalam hal apapun. Mereka selalu bersaing dan tak ada yang mau mengalah. Oleh karena itu, ibu Qian san yang berasal dari keluarga Taring putih, tidak pernah melakukan kerja sama dengan ibu Qian qian yang berasal dari keluarga Light path.


Raja Sunmoon yang melihat tingkah mereka hanya diam menghela napas. Dia bukanlah pembawa acara dalam perayaan ini. Oleh karena itu, dia tak bisa apa apa meskipun ia tahu kalau mereka sedang malas menghadiri acara ini.


'Sebentar lagi, dia akan datang, sebentar lagi.' Batin ayah Qin yan yang terus menunggu. Tiba tiba ia terkejut, mendengar suara kaki dari belakang.


"Tap.... tap.... tap...." Suara kaki itu pegitu pelan, namun semua orang mendengar suaranya. Bukan karena pendengaran mereka, namun suara itu terdengar dalam diri masing masing. Seirama dengan detak jantung mereka. Tepatnya, detak jantung mereka yang mengikuti suara dari langkah kaki tersebut. Empat keluarga yang tidak akur, langsung terdiam merasakan hal itu. Dengan cepat mereka langsung memperhatikan kearah depan.


Bukan hanya mereka, keluarga keluarga lain yang cukup kuat juga terdiam menatap kedepan. Seorang remaja dimata mereka, namun remaja itu memakai topeng misterius. Membuat mereka tak bisa mengindetifikasi siapa dirinya. Berdiri didepan mereka dengan penuh keangkuhan.


Bahkan murid murid akademi yang tadinya diam diam bersembunyi atau tidur, tiba tiba terbangun dengan kaget. Tanpa tau kenapa mereka langsung berbaris sesuai dengan naluri mereka sendiri. Perasaan tegang ini, tidak ada yang mengerti satu pun dari mereka.


Dalam sekejap, suana yang tadi begitu ricuh dan riuh, kini hening dengan aura cukup mencekam.


'Aku yakin dia cuma anak anak. Di balik topeng itu, seharusnya dia seumuran dengan Ning er.' Batin paman Ning dengan penuh keringat. Bahkan Ning er dibelakangnya saja tercengang seolah olah tak bisa menahan tekanannya. Bukan hanya dia, tapi semua orang memang begitu.


'Apa apaan orang itu. Semua orang bahkan tak bisa bergerak dari tempat duduknya.'

__ADS_1


'Anak ini....' Dibelakang juga, Ibu Qian san dan ibu Qian qian tertegun merasakan aura kehadirannya.


Perlahan Qin yan menghela napas, menatap mereka.


"Selamat pagi semuanya, aku senang kalian dapat menghadiri acara kami ini. Sungguh kehormatan untukku, memaparkan akademi kami didepan para saudara sekalian."


'Apa apaan suaranya itu, bukankah dia seumuran dengan kita?' Gumam salah satu murid yang berdiri dipojokan, pria dengan rokok dimulutnya. Rambut anak itu kuncir, dan tatapannya begitu tajam. Dari tadi ia selalu menganalisa keberadaan Qin yan didepan sana.


"Terimah kasih kepada yang mulia Raja Sunmoon beserta keluarga yang dengan rendah hati mau menghadiri acara kami ini. Terimah kasih juga kepada 4 keluarga terkemuka yang juga meluangkan waktunya untuk hadir didepan kami. Lalu keluarga keluarga lain dan murid murid akademi yang kami hormati. Beradanya saya disini guna untuk memperkenalkan akademi kami kepada anda semua. Meskipun kalian sudah melihat dari luarnya, tapi ijinkan aku untuk memperkenalkan fasilitas fasilitas dalam akademi kami."


"Berisik!! Cepat langsung saja keintinya dan juga jangan lupa perkenalkan dirimu!!"


Qin yan tiba tiba terhenti, pria botak gendut dari keluarga Black bear meneriakinya didepan sana. Dengan bangganya pria itu tidak memperhatikan konsekuensi dari apa yang dilakukannya.


Ketiga keluarga lain juga hanya memperhatikan dia saja. Meskipun begitu, sebenarnya mereka ingin tahu, apa yang akan dilakukan oleh orang diatas sana. Jika ada seseorang yang mengacaukan acara mereka.


"Tap" Dengan cepat Elfes berdiri, auaranya menyebar menyapu mereka semua. Kali ini, bukan hanya tegang dan tak bisa bergerak. Tapi semuanya jadi menggigil, bahkan pria botak itu sampai kencing dicelana.


'Ukh.. apa apaan tekanan mengerikan ini. Sebenarnya pria itu berada ditahap apa.' Batin Huyan Chou dari keluarga Taring putih dengan tubuh penuh keringat.


"Ta-tau rasa kau..." Berdecak mulut paman Ning yang berusaha mengejek pria botak tersebut.


'Aku tidak menyangka, ada seseorang yang begitu kuat dikerajaan ini.' Batin patriak keluarga Light path, De faqi dengan ngeri. Ia benar benar tak percaya, raja bisa mempunyai ahli sekuat ini. Sejak kapan mereka begitu kuat.


Mereka yang begitu tersiksa dibawah tekanan tersebut, sepertinya tak bisa bertahan lama. Untungnya Qin yan dengan cepat menghentikan Elfes. Dan menyuruhnya duduk kembali.


"Oh, jadi mempekenalkan diri yah." Kini suaranya juga terdengar dalam diri mereka masing masing. Kengerian ini, bahkan tidak kalah dari aura orang yang menekan mereka tadi.


"Perkenalkan, aku Master X. Aku adalah ketua yayasan akademi ini. Keempat orang yang duduk dibelakangku, adalah tetua tetua akademi kami. Ini namanya Qoin ji, tetua yang tadi menekan kalian. Dia berada ditingkat Kaisar." Tunjuk Qin yan pada Elfes, ia sengaja menggunakan nama samaran. Karena nama Elfes sudah tidak asing lagi ditelinga para ahli ahli tingkat tinggi.


"Woaah..!!!!" Semua orang jadi terkejut mendengarnya, bahkan mulut para keluarga bangsawan jadi ternganga tak percaya. Keluarga kerajaan juga begitu, bukan main. Bahkan diantara para keluarga bangsawan yang hadir disini, tidak satupun dari keturunan mereka yang masuk mendaftar keakademi waktu itu.


"Dan, mereka bertiga disampingnya. Mereka juga adalah tetua akademi ini. Aku tak bisa menyebutkan nama mereka, bagi para murid akademi, kalian pasti sudah tahu siapa mereka. Mereka yang akan membantu membimbing kalian nanti saat berlatih diakademi." Nada suara Qin yan agak terdengar ramah. Namun wajah para murid akademi pada jelek semua mendengar itu. Tentunya mereka tahu orang yang diperkenalkan Qin yan, dua orang yang mereka temui pada saat pertama kali memasuki asrama.


Mereka ingat betul, dua orang ini mengobrak abrik mereka saat berusaha mencari keributan atau berusaha menjadi preman terkuat. Nyatanya, semua berandalan berandalan nakal yang masuk kedalam akademi ini tiba tiba menjadi cupu semua akibat bimbingan kedua orang itu. Dan kali ini, lagi dan lagi. Mereka tidak akan bermain main untuk menempa ilmu di akademi ini, mereka akan bersungguh sungguh karena dua orang itu akan terus mengawasi.


"Baiklah, kurasa sudah cukup perkenalannya. Aku akan mulai memaparkan akademi kami pada kalian semua." Qin yan pun menghela napas, kemudian memfokuskan diri.


'Z, aku butuh bantuanmu. Kau mengerti kan?' Batinnya.


..."Dimengerti tuan."...


Setelah itu, Qin yan merentangkan dua tangannya. Terlihat jendela hologram biru tiba tiba muncul memperlihatkan sebuah tataletak struktur bangunan akademi.


Semua orang dibuat tercengang sekali lagi melihat itu, tidak sedikit orang yang berdiri. Bahkan Medusa sendiri bingung dengan apa yang ia lihat.


"A-apa itu?"


"Bagaimana itu bisa terjadi?"


"Sebenarnya apa itu?"


Hologram ditangan Qin yan jadi menggemparkan semua orang yang hadir, keluarga kerajaan saja tidak pernah melihat hal seperti itu. Baru pertama kali ia melihatnya, ayah Qin yan sendiri mengerutkan kening saat menyaksikannya.


'Siapa sebenarnya orang ini?' Batin Huyan Xing lu dengan panik. Keringat bercucuran diwajahnya. Termasuk ibu Qian qian disamping.


"Wah, yang mulia. Tampaknya ketua yayasan akademi ini, bukan orang sembarangan yah." Ibu Qian qian memaksakan senyumnya.

__ADS_1


"Y-ya, se-sepertinya begitu." Ayah Qin yan hanya mengangguk dengan gugub. Ia sendiri saja mengaggumi apa yang ia lihat saat ini.


"Tenanglah semuanya, ini hanyalah proyeksi dari pengamatan yang telah kusiapkan untuk acara pagi ini. Baiklah, aku akan mulai menjelaskan dari tataletak dan beberapa bangunan yang akan kalian pakai nanti. Akademi ini mempunyai tiga wilayah, wilayah untuk murid luar, dalam dan inti. Murid luar adalah murid biasa yang nanti akan diajarkan oleh guru umum. Sementara murid dalam akan oleh guru khusus, dan murid inti akan diajarkan langsung oleh tetua. Dalam hal ini, maka sudah jelas tiga wilayah ini akan membedakan status seorang murid." Qin yan menatap banyak murid murid yang terkejut disana, namun ada juga yang tetap tenang mendengarkan ucapannya. Ia pun mulai melanjutkan.


"Untuk semua murid yang sudah mendaftar, mereka otomatis akan masuk kedalam kelas umum dan menjalani status sebagai murid luar. Dalam waktu setahun, akan ada ujian yang akan mengetes beberapa murid yang berbakat untuk menjadi murid dalam. Jika tidak berhasil bukan berarti gagal, namun memasuki tahun kedua ajaran baru diakademi luar."


"Kalian pasti berpikir, apa untungnya menjadi murid dalam. Baiklah, akan kujelaskan. Siapa pun yang menjadi murid dalam akan bisa memasuki ke lima balai perlatihan. Yakni Menara segel, dunia Jiwa iblis, Pilar kehidupan, tangga dao Surgawi, dan terakhir Nisan legendaris." Qin yan mulai menjelaskan satu persatu, sambil mengotak atik hologram didepannya. Memperbesar, memperkecil, memperdalam, bahkan membuka halaman lain berisi dunia didalam balai pelatihan tersebut.


Semua orang melihat itu, mencermati secara seksama. Wajar saja, itu karena mereka tidak pernah melihat cara mempresentase seperti itu. Namun selain hal tersebut, cara yang dilakukan Qin yan benar benar efektif. Membuat semua orang memahaminya dengan baik. Karena dalam hologram tersebut, bukan hanya sekedar gambar, melainkan beberapa proyeksi yang menampilkan seperti manusia berjalan, bertarung atau aktifitas lain didalam balai pelatihan tersebut.


Sungguh, semua orang tidak ada yang berkutik dari penjelasannya. Pendengaran dan mata mereka tidak lepas dari hologram yang ditunjukan tersebut. Seolah olah, mereka sudah terperanjat didalamnya.


"Yah, selain itu. Kami akan memperkenalkan cara pengajaran kami. Pertama tama akan kujelaskan dulu kelas kelas yang kami sediakan. Disini, ada lima keras yang tersedia. Dan itu terbagi dalam lima area pula. Yaitu area Alkhemis, area pandai besi, area kondolisasi, Area master pola prasasti, dan area kemiliteran. Masing masing akan disediakan kelas dan juga aula khusus, agar para murid dari berbagai jurusan bisa berkomunikasi dan menjadikan tempat tersebut sebagai area jual beli. Namun bagi mereka yang tidak mau masuk kedalam profesi apapun, kalian bisa memasuki kelas umum. Yakni kelas petarung."


"Dalam pengajaran kami, waktu satu hari akan terbagi menjadi 4 bagian. Pertama kelas teori, kelas praktek, kelas profesi dan terakhir kelas battel royal. Masing masing akan dibagi sesuai dengan jangka waktu. Malam adalah waktu berkultivasi."


"Dan untuk terakhir yang akan kusampaikan, akademi kami menyediakan papan misi. Misi adalah sarana untuk kalian agar menjadapatkan skor poin. Selain menjual dan menghasilkan barang, mengerjakan misi adalah cara untuk mendapatkan poin. Dalam akademi ini, koin emas adalah mata uang. Namun poin adalah hal utama, kalian bisa menukarkan poin kalian dengan uang atau benda lain dibendahara khusus kami. Poin akan dijadikan alat tukar yang sah. Karena diakademi ini, tidak akan mengenal sistem uang atau suap menyuap agar bisa naik ketingkat yang lebih tinggi. Poin bisa ditukar menjadi uang, tapi uang tak bisa ditukar menjadi poin. Kecuali kau membeli poin orang lain. Disini, tidak perlu khawatir akan kemiskinan. Bangsawan atau rakyat jelata, tidak akan ada perbedaan. Yang membedakan hanyalah yang kuat, cerdas, dan kerajinan. Karena itu akan menghasilkan banyak poin."


"Sampai disini, apa ada pertanyaan?"


Semua orang terdiam ketika Qin yan menyelesaikan perkataannya. Untuk sesaat mereka masih mengolah penjelasan Qin yan ini. Untuk orang yang otaknya encer, mereka akan berpikir sejenak mempertimbangkan perkataanya.


"Hm... ini lumayan menarik, aku penasaran sekali ketika masuk kedalam akademi ini, rasanya banyak sekali kejutan didalamnya." Remaja perokok yang tengah menikmati rokoknya dengan santai hanya menhembuskan asapnya. Senyum tipis terpantar diwajahnya.


"Pemikiran yang luar biasa, aku belum pernah melihat sistem perencaaan yang begitu akut dan teliti seperti ini. Aku yakin, cara ini pasti akan lebih efektif. Aku benar benar tidak percaya, ada hal yang mengagumkan seperti ini." Berkata paman Ning dengan kagum, sementara Ning er disampingnya juga tengah berpikir.


"Berarti paman, apakah aku akan masuk mendaftar?" Tanya Ning er dengan pelan. Pamannya yang mendengar itu, hanya mengelus dagu berpikir sejenak.


"Hm... meskipun terdengar sangat menarik. Namun ini belum tentu benar, dan juga terdengar tidak masuk akal. Dalam waktu singkat bagaimana mereka menciptakan keajaiban itu. Contohnya balai pelatihan, kurasa apa yang ia katakan tidak tidak benar. Karena itu memang tidak mungkin. Coba pikirkan saja, bagaiamana mereka membuatnya." Ucap paman Ning, senyum sinis pun terpancar diwajahnya, ia lebih menghina master X bertopeng diatas panggung sana. Karena apa yang ia ucapkan tidak lebih dari kebohongan dan itu benar benar terdengar sangat menjijikan ditelinganya.


"Hahaha... Kurasa kau benar, saudara Ning. Apa yang ia katakan tidak benar. Cih, menggunakan iming iming seperti itu untuk manarik banyak perhatian. Mereka tidak tau malu!" Huyan Chou membanting tangannya kemeja, dengan sikap keras seperti biasanya.


Sama halnya seperti mereka, semua orang juga ragu akan hal tersebut. Perkataan Qin yan yang terlalu tinggi, jauh dari apa yang mereka pikirkan. Membuat mereka semua beranggapan, kalau itu hanyalah tampilan luar saja. Ditambah dengan sistem pengajaran yang Qin yan jelaskan, semakin mereka tak mengerti bagaimana jadinya para murid nanti.


Semua orang pada berbisik satu sama lain, begitu kecil namun Qin yan bisa mendengarnya dengan jelas. Tidak ada yang percaya dengan apa yang ia katakan.


"Aku tau ini sulit dipercaya, namun bagi kalian yang sudah masuk mendaftar keakademi kami, akan segera merasakannya." Ucap Qin yan menenangkan mereka.


"Yaaa!! Kurasa jika itu nyata." Bantah pria botak Black bear disana. Disambut dengan tawa anak buahnya.


"Bhuahahaha...." Tawa mereka, meledakan suasana yang begitu serius. Disaat mereka tertawa, semua orang hanya menunduk dengan ragu. Tekanan yang diberikan oleh Elfes masih membekas dipikiran mereka. Meskipun pria itu hanya duduk tenang ditempat duduk. Namun, semuanya tahu. Jika dia berdiri lagi, maka tamatlah riwayat mereka.


Tapi hal yang terjadi selanjutnya, lebih membuat mereka tercengang. Para kelompok Black bear yang tengah tertawa disana, tiba tiba membeku menjadi patung batu. Hawa dingin menusuk tulang semua orang. Ketika melihat diatas panggung, Medusa sudah berdiri, terlihat ia benar benar marah atas penghinaan yang mereka katakan tadi.


Ketika ia melangkah kedepan, cincin emasnya bangkit. Melayang dan memancarkan sinar silau yang luar biasa. Semua orang yang melihat itu tak bisa berkata kata.


'Tingkat kaisar lainnya?'


Bahkan ayah Qin yan saja berkeringat melihat itu.


Qin yan ingin menghentikannya. Namun ia melihat rambut Medusa yang bertebaran seperti itu, membuatnya juga ikut merinding. Ia pun memutuskan untuk mengurungkan niatnya. Lagi pula, itu adalah peringatan yang menusuk untuk mereka yang tadi meremehkannya.


"Benar atau tidaknya apa yang kami presentasekan tadi. Itu terserah kalian, kalian mau percaya atau tidak. Kami tidak perduli. Tapi asal kalian tau, hanya murid murid yang sudah mendaftar saja yang bisa memasuki akademi kami. Dan merekalah yang akan tahu, apakah apa yang kami bicarakan tadi adalah benar atau tidak." Semua orang terdiam mendengar perkataannya. Semakin mereka tahu kalau diakademi ini mempunyai dua ahli tingkat Kaisar, semakin segan pula mereka.


'Ada dua orang kaisar dikerajaan ini? Bagaimana ini mungkin, tidak, ini pasti ada hubungannya dengan bangunan besar disamping sana.' pikir De faqi, ia kemudian berbalik kearah Sekte Istana Niwan. Tidak tau apa sebenarnya itu, namun ia sangat curiga. Bangunan sebesar itu dan sumber daya manusianya yang sangat banyak, sudah tentu kalau bangunan itu bukanlah bangunan biasa.


'Apa yang direncanakan raja?' Pikirnya lagi.

__ADS_1


Selesai berbicara, tanpa ragu Medusa pun meninggalkan panggung. Qin yan yang melihat itu juga menutup presentasenya. Lalu menyuruh mereka untuk menikmati hindangan yang sudah disiapkan.


Untuk kelompok Black Beasr disana, Medusa tidak melepaskan langsung kutukannya. Ia melepaskannya perlahan, hingga pria botak yang disana sangat kesulitan ketika bergerak. Bagaimana tidak, jika kepala telah kembali semula, itu tidak akan berguna tidak tubuhnya masih membatu. Oleh karena itu ia hanya pasrah menunggu sampai seluruh tubuhnya kembali semula.


__ADS_2