Menikah Karena Ancaman

Menikah Karena Ancaman
episode 108


__ADS_3

Walaupun Zira masih belum yakin tapi Zira mengiyakan saja agar Ziko tidak melakukan hal-hal yang aneh di dalam ruangannya.


" Iya aku percaya." Ucap Zira cepat.


Ziko duduk di sebelah istrinya sambil memainkan jari jemari Zira.


" Kamu belum jawab pertanyaan ku yang tadi." Ziko masih memainkan jari jemari istrinya sambil meletakkannya kedalam lubang hidungnya.


" Ih jorok." Zira langsung menarik tangannya agar tidak masuk kedalam lubang hidung suaminya.


Ziko tertawa terbahak-bahak. Dia sangat senang jika selalu dapat mengerjai istrinya. Menurutnya itu merupakan hal wajib yang harus dilakukannya.


" Ayo jawab." Ziko menarik lagi tangan istrinya. Zira buru-buru melipat kedua tangan di dadanya.


" Apanya?" Zira lupa dengan pertanyaan yang diajukan Ziko.


" Itu kenapa kamu bisa cepat sampai kesini. Bukannya tadi waktu aku menghubungimu kamu lagi berada di butik." Masih dengan keisengannya Ziko memegang beberapa rambut Zira dan meletakkannya di bawah hidungnya.


Zira yang melihat langsung tertawa.


" Kamu seperti bapak-bapak debt kolektor." Zira tertawa cekikikan.


" Ayo cepat."


" Oh aku tadi menggunakan pintu kemana saja, tadi aku pinjam dulu sama doraemon." Ucap Zira polos.


Ziko mengernyitkan dahinya.


" Kenapa!" Ziko menuding kan jari telunjuk ke arah Zira.


" Iya ya enggak usah di bahas bagaimana aku datang, tanya aja sama auhtornya biar lebih jelas.

__ADS_1


" Aku kesini mau bertanya jam berapa aku mulai kursus?"


Ziko melirik jam di tangannya.


" Setelah jam makan siang." Ucap Ziko sambil melihat jam di tangannya.


" Di mana aku kursus?"


" Di sini." Ucap Ziko cepat.


Zira memandang sekeliling ruangan itu. Ruangan itu cukup besar kalau di jadikan sebagai ruang kursus.


" Bukan kamu yang jadi gurunya kan?" Zira mulai penasaran dengan ucapan Ziko.


" Enggaklah aku tidak mau mengajarkanmu bahasa Inggris aku hanya mau mengajarkan mu kungfu kasur." Ucap Ziko sambil memeluk istrinya.


Zira masih melihat sekeliling ruangan itu. Dia berpikir di mana kiranya dia akan belajar kursus bahasa Inggris.


" Siapa yang bilang diruanganku." Ucap Ziko cepat.


" Tadi aku tanya, kamu langsung jawab di sini." Ucap Zira mulai sewot.


" Ya disini di gedung ini bukan di ruangan ini." Ucap Ziko sambil memeluk pinggang Istrinya.


Semenjak menikah Ziko memang suka memeluk Zira. Semakin dia mendekap istrinya perasaan itu semakin dalam. Dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Zira mempunyai daya tarik tersendiri. Tatapan lekat Ziko membuat Zira merasa malu.


Tidak berapa lama pintu ruangan di ketuk.


" Masuk." Ucap Ziko masih memeluk Zira.


Kevin masuk kedalam ruangan itu. Dia melihat wajah Zira yang merona merah.

__ADS_1


" Tuan apakah anda berdua masih bertengkar?" Ucap Kevin sambil melirik kearah Zira.


" Apa maksudmu?"


" Enggak saya lihat wajah nona Zira sangat merah, apa tuan baru menampar nona Zira?" Kevin mengajukan pertanyaan yang sangat polos.


Ziko langsung menoleh kearah Istrinya. Zira memang malu jika Ziko menatapnya lekat. Beda halnya jika Ziko hanya melihatnya sekilas. Tatapan mata suaminya membuat Zira terpesona malu.


" Cepat kamu nikah jadi enggak berpikir yang aneh-aneh." Ucap Ziko tegas sambil melemparkan sesuatu.


" Baik Tuan, Jika saya sudah ketemu jodoh pasti saya akan menikah dengan segera." Ucap Kevin mulai stres.


Zira heran dengan Kevin secara body ok, tampang ok belum lagi keuangan luar biasa ok, tapi Kevin belum pernah sama sekali menggandeng cewek yang sampai sekarang membuat Zira penasaran.


" Ada berita apa?"


" Guru kursus bahasa Inggris nona Zira sudah datang." Ucap Kevin menjelaskan.


Ziko melirik jam di tangannya.


" Cepat juga dia datang. Suruh dia tunggu setelah makan siang kami ke sana." Ucap Ziko memberi perintah.


Kevin meninggalkan ruangan Ziko. Di dalam benaknya ada keinginan untuk menikah. Karena selama beberapa hari ini mood dari bosnya berubah dan itu terlihat sejak dia menikah.


Semoga aku menemukan jodohku.


Zira dan Ziko menikmati makan siang di dalam ruangan. Mereka tetap makan sepiring berdua. Mereka terlihat romantis layaknya sepasang pengantin baru lainnya dan itu tidak akan bertahan lama. Pasti ada saja pertengkaran di antara mereka.


Setelah selesai Ziko mengajak istrinya menuju ruangan tempat diadakannya kursus bahasa Inggris. Ziko dan Zira menuju lift.


" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."

__ADS_1


__ADS_2