Menikah Karena Ancaman

Menikah Karena Ancaman
episode 91


__ADS_3

Mobil yang di kendarai kevin sudah sampai, mobil memasuki pekarangan mansion. Kevin membuka pintu mobil, Ziko keluar dari mobil dia menunggu Zira di luar mobil tapi istrinya belum juga keluar dari mobil.


Ziko menundukkan badannya melihat kedalam mobil.


" Kenapa kamu enggak keluar." Tanya Ziko lagi sambil mengulurkan tangannya.


Zira tidak menjawab dan tidak menyambut uluran tangan suaminya.


" Ayo cepat, apa kamu mau kita ML di sini?" Ucap Ziko cepat.


Begitu mendengar kata ML Zira langsung menyambut tangan suaminya. Ketika Zira keluar Ziko langsung memeluk pinggang Istrinya.


Mereka berjalan kedalam mansion. Tanpa pikir panjang Ziko sudah menuntun Istrinya memasuki kamarnya.


Kamar yang cukup luas bahkan kalau di bandingkan dengan kamarnya, kamar Zira hanya seperdelapan dari kamar Ziko. Jadi bisa di bayangkan besarnya kamar Ziko.


Sangking besarnya kamar Ziko bisa di gunakan untuk main bola. Zira melihat sekeliling kamar itu. Kasur berukuran king di letakkan di tengah-tengah, ada sofa dan televisi. Dan ada sebuah partisi yang di gunakan sebagai pembatas antara ruang ganti pakaian dan tempat tidur, di ujung ada sebuah toilet mewah dengan bathtub.


Zira mencari kopernya keliling kamar tapi dia tidak menemukan kopernya. Ziko melihat tingkah Istrinya.


" Ngapain kamu mondar mandir seperti itu." Tanya Ziko cepat.


" Aku cari koperku." Jawab Zira.


Ziko memegang telepon yang ada di atas nakas, kemudian dia memencet tombolnya.


" Halo?" Tanya seseorang dari ujung telepon.


" Pak Budi dimana kamu meletakkan koper Zira." Tanya Ziko.


Ziko langsung mengenali suara yang ada di ujung telepon.


" Maaf tuan ada di dalam lemari sebelah pinggir." Ucap pak Budi.


" Baik." Ucap Ziko cepat.


Ziko langsung menutup teleponnya.


" Koper mu ada di lemari sebelah pinggir." Ucap Ziko cepat.

__ADS_1


Zira langsung berlari ke ruang ganti yang di dalamnya sudah ada beberapa lemari berjejer yang menjulang tinggi.


Zira melihat sekeliling lemari.


" Sebelah pinggir mana." Teriak Zira


karena ruang ganti dan tempat tidur mempunyai space yang besar jadi Zira sedikit berteriak agar suaranya terdengar oleh Ziko.


Ziko tidak menjawab teriakan istrinya.


" Mana sih kok enggak jawab." Ucap Zira.


Zira melihat keluar dia mendapati Ziko sedang membuka jasnya di lanjutkan dengan membuka kancing kemejanya satu persatu. Zira menelan salivanya begitu melihat sebagian dada suaminya.


" Aduh dia udah mau buka baju, aku saja belum menemukan alat perang ku." Gerutu Zira pelan.


Zira tidak jadi meminta bantuan suaminya. Dia mencari kopernya sendiri. Setiap lemari di bukanya satu persatu tapi dia belum menemukan kopernya.


Ziko tengah berdiri di belakang Istrinya.


" Sudah ketemu belum." Tanya Ziko.


Zira langsung terperanjat ketika ada suara seseorang di belakangnya. Ziko sudah berada di ruang ganti hanya menggunakan CD. Ziko tidak merasa malu sama sekali. Dia seperti seorang model celana dalam pria.


" Nih koper mu." Ucap Ziko sambil menyerahkan koper istrinya.


Ziko hendak pergi ke kamar mandi tapi dia mengurungkan niatnya karena dia melihat Zira sedang menutup matanya. Mulai muncul idenya untuk mengerjai istrinya.


Ziko berdiri di depan Zira. Zira tidak mengetahui keberadaan suaminya yang sedang berdiri di depannya. Ziko memegang kedua tangan Zira.


" Buka matamu!" Ucap Ziko sambil memegang kedua tangan Zira yang berada di depan mata.


Tangannya Zira sudah tidak berada di depan mata tapi Zira masih tetap menutup kedua matanya.


" Buka matamu!" Ucap Ziko lagi.


Zira masih tidak mau membuka kedua matanya. Dia malah semakin merapatkan kedua matanya. Karena Zira tidak mau membuka matanya, Ziko mulai merencanakan ide gilanya.


" Hey mau ngapain kamu." Ucap Zira sedikit berteriak.

__ADS_1


Ziko memegang salah satu tangan Zira dan meletakkannya di bagian juniornya.


" Aaaaaaah." Zira berteriak sekencang-kencangnya sambil berlari keluar menuju tempat tidur.


Kebalikan dari Zira. Ziko malah tertawa senang karena telah mengerjai istrinya.


" Apa yang kamu lakukan tadi?" Ucap Zira teriak.


" Hahahaha aku hanya menunjukkan kepadamu kalo punyaku asli gak kaleng- kaleng." Ucap Ziko sambil tertawa.


" Alah itu kan karena pakai casing coba kalau tidak pakai casing pasti sudah enggak berbentuk." Ucap Zira cepat.


" Owh jadi kamu belum yakin apa perlu aku buka casingnya." Ucap Ziko sambil tersenyum menyeringai.


Zira langsung panik ketika Ziko sudah mulai mendekatinya.


" Iya-iya aku percaya kalau itu tidak kaleng-kaleng." Ucap Zira cepat agar terhindar dari marabahaya.


Ziko masih tetap mendekat kearah Istrinya.


" Sudah cepat mandi bukannya kita mau ML." Ucap Zira cepat.


Zira terlupa sesuatu bahwa yang dikatakannya sama aja, sama-sama mengenai anunya Ziko.


Ziko langsung pergi ke kamar mandi mendengar kata ML.


" Aduh nih mulut. Habislah aku malam ini." Ucap Zira sambil memukul mulutnya.


Ziko masih berada di kamar mandi. Zira mulai merencanakan sesuatu.


" Aha aku akan berlama-lama di kamar mandi kalau perlu aku tidur di kamar mandi." Gumam Zira pelan.


Zira tersenyum-senyum sendiri.


" Tapi kalau dia menggedor pintu kamar mandi gimana dong." Gumam Zira bingung.


" Oh ya aku harus melakukan rencana kedua, dan jika rencana kedua gagal, berarti aku harus merencanakan rencana ketiga." Gumam Zira lagi.


Zira mulai memikirkan rencana ketiga. karena rencana ketiga belum ada dalam daftarnya, jadi dia memeras otaknya untuk menemukan sebuah ide.

__ADS_1


" Ya aku tau, aku tersenyum-senyum sendiri pasti si ubi kayu berpikir aku kesurupan, dia kan paling takut kalau aku sampai kesurupan apalagi ini udah tengah malam dan semoga dia tidak menghubungi Mbah Jambrong." Gumam Zira.


" Like komen dan Vote yang banyak ya."


__ADS_2