
__ADS_3
Tidak beberapa lama Ziko keluar dengan menggunakan handuk yang di ikatkan di pinggangnya, bagian atas tubuh Ziko terlihat dengan sempurna.
Zira sampai bengong melihat bentuk tubuh suaminya.
" Wah kenapa dia bisa sekeren ini, aduh itu perutnya kenapa banyak sekali bangunan datar ada persegi bahkan bentuk trapesium pun ada." Gumam Zira pelan.
Ziko memperhatikan Zira yang menatapnya tanpa berkedip.
" Tutup mulutmu nanti ngences mu keluar." Ucap Ziko cepat.
Zira masih menikmati tubuh Ziko yang begitu sempurna.
" Aduh kenapa nih mahkota bisa bergetar kayak handphone saja." Gumam Zira pelan.
" Bersihkan tubuhmu cepat, aku akan menunggumu disini." Ucap Ziko cepat.
Zira langsung lari begitu mendapatkan perintah dari suaminya. Dia menuju kamar mandi tidak lupa membawa kopernya. Dia berpikir lebih baik menggunakan peralatan perangnya di dalam kamar mandi.
Zira membersihkan semua badannya yang lengket seharian. Lama Zira di kamar mandi, dia sudah membersihkan semuanya.
Ziko sudah menunggunya di atas kasur, tapi Zira tak kunjung keluar. Jadi Ziko berniat menggedor pintu kamar mandi.
Tok tok tok, Ziko menggedor pintu kamar mandi.
" Kenapa lama?" Teriak Ziko cepat sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Zira yang mendengar pintu di gedor sudah mulai panik.
" Eh iya sebentar aku sedang sikat gigi." Teriak Zira gugup.
" Kenapa sikat giginya lama?" Teriak Ziko lagi dari luar pintu kamar mandi.
" Iya kan gigiku jumlahnya ada 32 jadi harus aku gosok satu persatu." Teriak Zira dari dalam kamar mandi.
Ziko kembali duduk di atas kasur, dia hanya menggunakan celana pendek, karena kesehariannya tidur selalu menggunakan celana pendek.
Di dalam kamar mandi.
" Sepertinya dia sudah tidak di depan pintu kamar mandi." Ucap Zira sambil mengelus dadanya.
Setelah 15 menit Zira belum keluar lagi. Ziko sudah geram.
Tok tok tok.
" Cepat! kalau tidak akan aku dobrak pintu ini." Teriak Ziko dari luar kamar mandi.
" Eh iya sebentar aku lagi keramas." Teriak Zira dari dalam kamar mandi.
__ADS_1
Ziko masih mondar mandir di depan kamar mandi. Dia kembali menggedor pintu kamar mandi.
" Kalau sampai dalam waktu 5 menit belum keluar akan aku dobrak pintu ini. " Teriak Ziko lagi.
Ziko kembali duduk di pinggir kasur. Sedangkan Zira sudah menggunakan alat perangnya.
" Baik semua sudah aku gunakan, ha iya satu lagi di guuuling di sebutkan pakai wewangian, aku tidak akan pakai wewangian." Gumam Zira masih di dalam kamar mandi.
Setelah melihat dirinya di dalam kaca. Zira sudah yakin pasti Ziko tidak akan mau menyentuhnya.
Zira membuka pintu kamar mandi secara perlahan dia celingak-celinguk melihat keadaan di luar kamar mandi. Dia melangkahkan kakinya ke depan suaminya.
Ziko melihat penampilan istrinya dari atas sampai bawah.
" Apa yang kamu kenakan." Tanya Ziko sambil teriak.
Zira mengenakan celana Jins dua lapis dan baju berlapis-lapis dan tidak lupa mengenakan jaket tebal.
Zira masih berdiri, dia tidak menjawab pertanyaan Ziko.
" Pakai jaket, pakai celana jins dan ini lagi pakai kacamata. Kamu mau tidur apa mau ngojek." Teriak Ziko cepat.
" Ya mau tidurlah." Ucap Zira cepat.
" Kenapa penampilanmu seperti ini." Teriak Ziko lagi.
" Oh aku kurang enak badan, sepertinya aku meriang." Ucap Zira sedikit memelas.
Ziko hanya melihat sekeliling tubuh istrinya. Zira langsung naik ke atas tempat tidur. Tidak memperdulikan Ziko yang masih melihatnya dengan tatapan yang tajam.
Zira merebahkan badannya di atas kasur. Ziko pun merebahkan badannya di sebelah istrinya. Ziko masih menatap istrinya dengan tajam.
" Apa betul kamu demam." Tanya Ziko cepat.
" Iya." Ucap Zira pelan.
" Kalau kamu demam kenapa kamu menggunakan kacamata hitam." Tanya Ziko cepat penuh selidik.
" Eh ini mataku banyak belek." Ucap Zira cepat.
Nggak mungkin aku bilang, kalau aku lihat di aplikasi guuuling, di aplikasi ada tertera tatap mata pasangan anda, jadi aku pakai kacamata biar dia tidak menatap mataku. Gumam Zira dalam hati.
Ziko masih saja melihat istrinya dengan tatapan curiga.
" Tadi kamu bilang kamu keramas tapi kenapa rambutmu tidak basah." Tanya Ziko lagi
" Oh tadi aku keramas bulu kakiku bukan rambutku." Ucap Zira datar.
__ADS_1
Ziko mulai menutup hidungnya.
" Apa yang kamu pakai." Tanya Ziko cepat.
" Minyak angin, kan sudah aku bilang kalau aku agak meriang." Ucap Zira cepat.
Aduh jangan tanya lagi please, sudah kamu tidur saja ubi kayu, semoga saja berhasil rencana ku ini. Gumam Zira dalam hati.
" Buka kacamatamu, aku mau lihat belek mu." Perintah Ziko cepat.
" Enggak usah nanti kamu ketularan." Ucap Zira menolak sambil mempertahankan kacamata hitamnya.
" Mau ML saja ribet banget." Ucap Ziko cepat.
Zira membelakangi tubuh suaminya. Dia pura-pura tidur. Ziko curiga dan mulai merencanakan sesuatu.
Baiklah aku akan ikut permainanmu. Gumam Ziko pelan.
Ziko menonaktifkan AC di kamarnya. Zira melihat tindakan suaminya.
" Kenapa di matikan AC nya." Tanya Zira cepat.
" Oh kamu kan lagi meriang lebih baik aku matikan saja AC nya biar kamu tidak kedinginan." Ucap Ziko cepat sambil tersenyum.
Sampai berapa lama kamu bisa betah dengan pakaian seperti itu, kita lihat saja. Gumam Ziko dalam hati.
Zira mengenakan jaket tebal baju berlapis-lapis, celana jins dan kaos kaki. Tidak lupa dia dengan kacamata hitamnya.
Awalnya Zira mau menolak tapi jika dia menolak pasti Ziko akan curiga. Ziko masih juga belum tidur dia masih melihat seberapa tahan istrinya dengan suhu ruangan yang tidak ada pendingin sama sekali.
Zira pun tidak bisa tidur dia sudah gerah dan keringatnya mengucur deras.
" Uhuk-uhuk." Ziko pura-pura batuk.
Zira mulai gerah dia melepaskan kacamatanya di lanjutkan dengan kaos kakinya. Ziko yang melihat di belakangnya tersenyum menyeringai.
Lama Ziko menunggu Zira untuk membuka satu persatu alat perangnya. Tapi tidak, sama sekali Zira bertahan dengan alat perangnya walaupun keringatnya sudah mengalir deras.
Ziko sampai heran dengan pendirian istrinya yang kuat.
oh malaikat jangan kutuk aku ya, aku belum siap dia menjebol gawang ku, please malaikat kamu baik loh, kalau kamu ada di sini catat saja amal baikku kalau perbuatan ku yang ini jangan di catat ya. Gumam Zira dalam hati seperti berdoa.
Waktu sudah menjelang subuh Zira masih dengan peralatan perangnya, dia hanya tidur seperti ayam sesekali bangun. Sama dengan Ziko, Ziko tidak bisa tidur dengan suhu ruangan yang panas, dia juga sesekali tidur sesekali bangun.
" Halo readers penasaran ya dengan ML nya Ziko dan Zira, bukan bermaksud mau berbelit-belit ya, pasti Ziko akan menjebol gawang Zira tapi dengan cara yang unik, penasaran???"
Ayo like komen dan votenya yang banyak. Terimakasih.
__ADS_1
__ADS_2