Suami Dadakan

Suami Dadakan
bab 128


__ADS_3

🌻🌻🌻


Kedua pria beda generasi itu kini terkekeh bersama, membuat kedua istri mereka kebingungan dan saling pandang.


"Aku kira papa gak tau!" bisik Reza.


"Tau, dulu papa gak sengaja lihat saat datang untuk menghadiri rapat direksi, akhirnya karna merasa penasaran papa juga cek CCTV bagian Lift"


"Iya, makanya aku sering suruh dia ke kantor, aku tau dia suka main main disana"


"Bagus, buat dia selalu merasa bahagia walau itu hanya hal yang sangat sederhana" kata papa sambil menepuk bahu anaknya.


Kedua wanita yang sedari tadi hanya diam kini mendekat kearah para pria yang sibuk berbisik bisik itu.


Reza langsung merentangkan kedua tangannya agar bisa memeluk sang istri dalam dekapannya.


"Oh ya, Mel, mama udah undang dua pengajian di komplek sini juga di komplek teman mama"


"Ada yang kurang gak, Mah?" tanya papa ingin memastikan.


"Gak. udah semua ko' Pah, dari pengajian, dekor rumah, Catering, kue juga seragam baju untuk kita," sahut mama merinicikan


"Aku gak bantu apa apa, Mah"


"Kamu tinggal duduk manis, semua udah beres" kata mama, sambil meraih tangan menantunya itu.


"Kalian istirahat dulu sana karena besok sore acaranya sudah di mulai, mama tinggal menunggu pihak dekor datang hari ini"

__ADS_1


"Kamu gak balik kantor," tanya papa.


"Big bos nya aja dirumah, anak buahnya juga ikutan lah, hehe". kekehnya sambil menunjuk diri sendiri.


"Terserah kamulah, yang penting akhir Minggu ini kamu harus datang tepat waktu di rapat bulanan, jika tidak? bersiaplah seperti biasa!" ucap papa tegas, ia sudah bosan dengan kelakuan Reza yang sering absen saat rapat akhir bulan.


"Iya, Pah. tuh tembok kayanya bosen aku liatin terus pas besoknya saat awal bulan ckck" jawab Reza yang membuat yang lain tertawa.


Papa dan mama kemudian berjalan menuju tangga untuk menghampiri anak bungsunya yang merajuk tak keluar kamar dilantai dua sedari pagi, diikuti Reza dan Melisa dibelakangnya meski jauh tertinggal karna ibu hamil ini harus sangat berhati-hati saat menaiki anak tangga satu persatu.


CEKLEK


Reza membuka pintu kamar dengan lebar, membiarkan sang istri masuk lebih dulu.


"Aku mau mandi, Ra"


"Satu lagi, diem" kata Melisa yang sudah tau apa yang akan di lakukan Reza.


"Dikit," bisiknya setelah membalikan tubuh istrinya, kini Reza memeluk dari belakang dengan bibir sudah menempel di ceruk leher Melisa yang putih dan jenjang.


Wanita hamil besar ini hanya pasrah, mengelak pun tak ada gunanya karna satu tangan suaminya sudah sibuk meremas wadah susu untuk buah hatinya kelak.


"Mandi berdua yuk!" ajaknya kemudian.


Melisa mengangguk sambil membalikkan badan.


Usai membersihkan tubuh kini keduanya duduk di sofa sembari menunggu jam makan malam tiba.

__ADS_1


"Papa bikin Lift, biar kamu gak cape naek turun tangga" kata Reza sambil mencium kening Melisa sekilas.


"Kan bisa pindah kamar kebawah"


"Enak aja, ini kamar udah dua puluh lima tahun aku tempatin, mendingan bikin lift dari pada pindah" sahut Reza, yang langsung mendapat cibiran dari Melisa.


"Segitunya, ada apa gitu di kamar kamu, Mas?"


"Hah, mulai deh! gada apa apa sih, malah aku justru lepas perjaka aku aja di apartemen bukannya disini" kekehnya.


"Emang mas Reza perjaka?" goda Melisa.


"Makanya nih mata jangan merem terus jadi gak nikmatin perjaka nya aku kan. padahal kamu cuma bisa rasain nya sekali seumur hidup mu loh, Ra"


"Gak apa-apa, yang penting yang tau rasanya cuma aku" Melisa ikut terkekeh dengan perbincangan mereka.


"Emang Rasa apa?" goda Reza


"Rasa Aer tajin, hahaha"


🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈..


Apa Ra?


Emang lagi bikin bubur ya😂😂😂


Like komen nya yuk ramai kan ❤️❤️❤️

__ADS_1


__ADS_2