Suami Dadakan

Suami Dadakan
extra bab 172


__ADS_3

🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Sepeninggal Reza kini tinggalah seorang pria yang umurnya memang sudah lebih tua dari Reza, pria itu bermata coklat dengan tubuh tinggi dan tegap.


Ialah Adam Biantara, seorang pengusaha jalur kotor yang banyak di segani karna kelicikannya menghancurkan perusahaan yang mencoba menghalangi jalan sesatnya.


Kasusnya tak hanya satu, mulai dari barang haram, penjualan senjata api ilegal, club' malam dengan ratusan wanita penghibur serta yang terparah adalah kasus penculikan hingga penjagalan anak pun menjadi pekerjaannya saat ini.


Tak salah jika pria yang sudah menginjak usia lebih dari setengah abad itu menjadi incaran polisi.


"Hanya dia satu-satunya harapanku setelah kematian Mark" ucap Adam pada tangan kanannya yang bernama Reno, Reno adalah sosok pria yang lebih muda tiga tahun dari Adam, dialah yang selama ini membantu dan melindungi keluarga Biantara.


"Keluarga Rahardian tak mungkin dengan mudah melepas Tuan Langit begitu saja" jawab Reno. Ia tahu bagaimana Reza selama ini menjaga anak itu dengan begitu ketat.


"Aku tak perduli, ia harus pulang dan kembali kesini"


Reno hanya diam bergeming, ia belum menemukan cara bagaimana meluluhkan keluarga konglomerat itu. dari cara halus sampai ancaman sudah ia lakukan tapi Reza tetap pasang badan di depan anak itu tanpa rasa takut.


"Atur pertemuanku dengan Langit secepatnya" pinta Adam yang hanya di balas anggukan oleh Reno.


"Baik, Tuan"


Adam duduk di kursi kebesarannya sambil menutup kedua mata, bayangan bocah kecil yang menangis meraung-raung kini kembali terlintas di pikirannya.


"Maafkan, papi, Nak" gumam Adam.


****


Reza menghela nafas sambil mengusap wajahnya sebelum masuk kedalam apartemennya.


Ia masih menutupi semua masalah yang menyangkut anak angkatnya itu selama bertahun lamanya.


"Papa...." panggil Cahaya ketika ia datang menghampiri anak istrinya di ruang tengah.

__ADS_1


"Kok cuma berdua, yang lain kemana?" tanya Reza setelah mencium mesra Melisa dan mencium penuh sayang anak bungsunya itu.


"Abang di kamar kak Bu" jawab Cahaya yang langsung berhambur memeluk pria hebatnya.


"Gimana tadi mainnya sama kak Hujan?" goda Reza.


"Huh, main apa kalo di ikutinnya udah kaya mau perang begitu" dengus Cahaya kesal jika mengingat ia dan kakak iparnya itu tak leluasa selama di toko buku.


"Buat jagain kalian, terutama kamu, sayang" ujar Reza.


"Untung ada Abang, jadi mereka bisa pergi"


Reza mengusap kepala anak kesayangannya itu, Rasa khawatirnya selalu menyelimuti hati dan pikirannya selama gadis kecilnya jauh dari pandangan.


Tak ada yang hal yang lebih menakutkan selain melihat anaknya merintih sakit.


"Aturannya kan memang begitu, sayang. Kemanapun kamu pergi harus ada yang jaga, papa gak mau terima bantahan" ucap Reza dengan tegas.


"Ok, Aku tahu itu, papa sayang adek, kan?" kekehnya dengan sangat manja di usianya yang sudah menginjak dua puluh tahun.


Langit yang ternyata sedang berdiri di ujung tangga melihat semua itu dengan haru, rasa sayangnya yang ia berikan pada Cahaya tak sebanding dengan rasa sayang orangtua gadis itu.


Ia yang sudah berjanji akan memberikan semua yang terbaik hanya bisa menundukkan wajahnya.


"Abang" seru Melisa yang tak sengaja menoleh.


Langit tersenyum simpul apalagi saat Cahaya melambaikan tangannya.


"Abang ngintip ya?" goda di bungsu.


"Enggak, Abang juga baru turun tadi" jawabnya yang malu karna merasa ketahuan.


"Urusan kantor bagaimana?, Ada pertemuan penting Minggu ini?" tanya Reza.

__ADS_1


"Beres, Om. hanya rapat dengan beberapa client dan para dewan direksi aja"


"Bagus lah" jawabnya dengan nafas lega.


"Memang ada apa?" tanya Langit dan Cahaya berbarengan.


.


.


.


.


.


.


.


.


.


.


Papa sudah siapkan liburan untuk kalian sampai akhir pekan!!!


💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗


Babang Gajahku emangnya gercep.


Gue curiga dia punya baskom Aer ajaib 😂😂

__ADS_1


Like komen nya yuk ramai kan ♥️


__ADS_2