Suami Dadakan

Suami Dadakan
bab 159


__ADS_3

🌻🌻🌻


Melisa tersenyum kecil saat membuka bajunya, ada tiga tanda jejak petualang suaminya disana. Satu di dada kanan dan kiri dan satu lagi tepat di bawah telinganya, bukan ia tak tahu apa yang dilakukan Reza, tapi Melisa memilih pura pura diam namun tetap menikmati. ia hanya tak ingin suaminya semakin menggila jika ia layani.


"Tumben sedikit bikinnya, biasanya banyak" kekehnya di hadapan cermin besar di dalam kamar mandi.


Senyum langsung menyusut saat ia melihat luka di bagian bawah perutnya, sangat jelas terlihat garis yang lumayan panjang.


"Demi kalian, kebanggaan mama" lirihnya.


Usai membersihkan diri ia langsung kembali masuk kedalam kamar, dilihatnya Reza sedang bermain dengan baby Bu sedang Baby Ay Sudah lebih dulu dibawa oleh mama karna tak hentinya menangis walau kenyang menyusu.


"Mandi dulu, Mas"


"Aku jadi males ngantor, Ra." sahutnya sambil menciumi pipi baby Bu yang tenang seperti nya ia sama sekali tak merasa terganggu.


"Udah siang, katanya ada rapat pagi"


"Tapi nanti aku kangen"


"Kan jam makan siang mas Reza pulang, kita kan mau ke rumah sakit nengok Chaca"


"Hem, ok. aku mandi" jawabnya dengan sangat terpaksa kemudian melangkah gontai ke kamar mandi.


"Gantengnya mama nyenyak banget sih, emang gak mau mandi" Melisa terus saja mengajak baby Bu berbicara sambil menunggu suaminya selesai mandi.


Tok..tok.. tok..


"Iya, tunggu"


"Sayang, diem ya. mama buka pintu"

__ADS_1


Melisa beranjak kearah pintu lalu membukanya, ternyata itu mama yang datang bersama baby Ay.


"Kayanya haus, kamu susui dulu nanti di jemur di halaman samping habis itu baru mandi" kata mama sambil menyerahkan putra sulungnya.


"Iya, Mah"


"Nanti mama bawakan sarapan untukmu ya"


"Gak usah, Mah. nanti aku turun aja kebawah" ucap Melisa merasa tak enak hati.


"Gak apa apa, sayang"


Mama keluar dari kamar setelah menutup pintu dengan pelan, karna di lihatnya baby Bu masih terlelap dan tak ingin mengganggu.


"Halo gantengnya papa" seloroh Reza yang baru keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk yang melilit sebatas pinggang.


"Bukan cepet pakai baju sana" usir Melisa karna Reza malah mengganggu si sulung dengan memainkan pipinya.


"Makin Ndut nih, gemes"


"Kalo baru Nemu biasanya gitu, Ra. Rakus banget gak mau lepas, Haha" kekeh Reza.


"Emang, gak jauh beda sama papanya, gak sabaran banget!" sungut Melisa kesal.


"Tapi enak kan?" bisiknya pelan dan langsung berlari kearah lemari, mengambil pakaian kantornya karna istrinya sudah bersiap melemparnya dengan bantal guling milik Bu.


"Maaf Aku belum siapin, Mas" kata Melisa yang baru ingat ia belum mengambilkan baju untuk suaminya.


"Gak apa-apa, santai aja, Ra"


"Ncus kapan datengnya gitu?" tanya Reza setelah rapih berpakaian, hanya dasi yang belum terpasang.

__ADS_1


"Hem, gak tau! aku juga belum nanya sama mama" jawabnya sambil mengikat dasi berwarna biru ke leher suaminya.


"Nanti kalau udah ada Ncus kamu bisa lebih santai, apalagi kalau Chaca pulang"


"Iya, Mas"


"Kamu harus punya waktu buat diri kamu sendiri ya sayang" pesannya pada Melisa, karna ia tahu takan mudah mengurus tiga bayi sekaligus, Reza tak ingin ia dan anak anaknya justru menjadi beban.


"Eeeaaaaakk" Ay kembali menangis, suaranya menggelegar sampai membuat Bu terkaget namun kembali tertidur.


"Kenapa sih?, nangis lagi aja"


Melisa mencoba menenangkan Ay dengan cara menimangnya.


"Aku curiga deh, Ra" kata Reza tiba-tiba.


" Apa?" Melisa yang bingung langsung mengernyitkan dahinya.


"Ay, tuh jadi pasti pas bagian kamu lagi berisik keenakan, Makanya dia rewel. Beda sama Bu dia tuh tenang banget aku rasa dia jadi pas bagian kamu lagi tidur pules, hahahaa"


PLAAAKKKKK..


"Aw,"


"Ampun, Ra!"


"Sakit!!!!!!"


🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉


bang, udah lama gak rujakan gitu?

__ADS_1


lemes amat tuh bibir 🤣🤣🤣🤣


Like komennya yuk ramaikan ❤️❤️❤️


__ADS_2