
__ADS_3
🌻🌻🌻
Air yang sudah terlelap tidur sambil mendengkur halus di kursi belakang membuat Melisa sering menengok untuk memastikan anak sulungnya itu aman dan tak terbentur ke jendela mobil.
Sedangkan Bumi masih diam tanpa bersuara, matanya tetap fokus menatap gelapnya dunia di luar sana, Melisa dan Reza sempat beberapa kali saling pandang setelah memperhatikan si tengah yang seakan tenggelam dalam dunianya sendiri.
"Mah, susu maaaaaa" rengek Chaha di pelukan Melisa.
"Sebentar lagi sampai ya, mama lupa bikin susu"
Melisa kembali mengusap punggung si cantik dengan pelan agar berhenti merengek dan kembali tertidur.
"Aku turun duluan ya, Mas" kata Melisa saat sang suami sudah memarkirkan mobilnya.
"Hati-hati, Ra"
Melisa hanya mengangguk dan bergegas turun, sedangkan Reza juga harus menggendong Ay dan menuntun Bu, setelah meminta salah satu satpam untuk membawa kan semua barang-barang ke lantai apartemennya.
.
.
.
" Anak-anak udah tidur?" tanya Melisa setelah keluar dari kamar mandi, ia hanya menidurkan Cahaya setelah membuatkan susu, sedang Ay dan Bu sudah tentu itu jatah Reza yang mengurusnya.
"Udah, tinggal nidurin mama nya nih" Reza sudah merentangkan kedua tangannya agar KHUMAIRAHnya lekas masuk kedalam pelukannya.
__ADS_1
"Cape gak hari ini?" semenjak memiliki anak pertanyaan itu rutin Reza tanyakan sebelum mereka tidur, dengan senang hati ia akan mendengarkan semua cerita istrinya selama seharian penuh mengurus anak-anak.
Kadang cerita mengenai tingkah lucu mereka membuat Reza akhirnya tertawa karna sambil membayangkan, kadang juga cerita menggemaskan saat ketiganya berceloteh atau banyak bertanya apa saja yang tak ada habisnya.
Bahkan Melisa sering meminta maaf pada Reza saat harus memarahi salah satunya karena kesal atau marah.
Dan Reza hanya bisa memberikan pengertian, ia tahu menjadi Istrinya bukan hal yang mudah di hadapkan pada tiga bocah sekaligus bukan perkara gampang walau sejak dulu ia sering mengasuh anak-anak di panti asuhan.
"Suatu saat kita bakal kangen banget sama tingkah mereka yang menurut kita salah, Ra"
"Saat mereka besar nanti, mungkin rumah ini akan sepi balik lagi kaya dulu kita awal nikah, mereka akan sibuk dengan dunianya dan juga aktivitas masing masing" kata Reza sambil terus membelai manja kepala istrinya yang sedari tadi berada di atas dada bidang Reza yang polos tanpa memakai baju.
"Aku juga mikir gitu, Mas" sahut Melisa dengan nada lirih.
"Kita akan berdua lagi, setelah nanti mereka besar" tambah Melisa.
"Aku akan bawa kamu kemanapun yang kamu mau, kita akan jalan jalan keliling dunia" kata Reza setelah melepas ciumannya.
"Masa muda mu terlewat begitu saja, saat se usiamu harusnya masih bergaul di luar sana kamu justru harus menikah denganku, mengurusku dan kini di usia muda mu juga kamu harus mengurus ketiga anakku, Ra"
"Mas, aku ikhlas, aku bahagia denganmu dan tak pernah menyesal menikah muda dengan mu" jawab Melisa dengan mata berkaca-kaca.
"Terimakasih, Ra, kamu yang terbaik"
Mereka kembali saling menyatukan bibir setelah mengungkapkan isi hati masing-masing, menjalar ke daun telinga sambil membisikkan kata cinta yang tak pernah Melisa bosan bahkan ia justru merasa di cintai setiap harinya.
Satu demi satu kancing piyama terbuka, memperlihatkan bahu putih mulus yang sangat menggoda saat Reza mulai menyibakkan piyama tersebut, sambil menyesap leher jenjang sang istri tentu tangannya tak tinggal diam, menyusuri punggung mulus yang hangat untuk mencari pengait portal gunung kembar favoritnya.
__ADS_1
Desahan nikmat terus terdengar di telinga Reza saat dengan liarnya ia bermain di area puncak Everest yang selalu menantang jiwa kelelakiannya.
Lagi dan lagi penyatuan tubuh mereka lakukan, tanpa adanya pengecualian sebab setiap inci tubuh polos istrinya seakan menjadi candu yang tak membosankan.
Hutan rimba yang memiliki harum khas membuat Reza seakan tak pernah puas menggali kenikmatan di dalamnya.
membenamkan cangkulnya untuk menggarap lahan tempat bibit bibit unggul nya kelak.
Raaaaa...
Dengan cepat Reza menggigit bibir bawah Melisa dengan lembut saat sesuatu serasa ingin meledak di pusat intinya.
Bersama.. ya mereka selalu menggapai puncak kenikmatan itu secara berbarengan.
Seperti yang sudah-sudah, sebelum Reza menjatuhkan dirinya dari atas tubuh polos sang istri ia akan lebih dulu menciumi seluruh wajah lelah Melisa yang bercampur keringat, menghujaninya dengan kata cinta dan terimakasih karna sudah membahagiakan nya secara lahir dan bathin.
"Aku cuma mau kamu, Ra" bisiknya pelan.
🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Eh.. eh..
Niatnya bukan bikin cerita begini loh aku tuh kenapa jadi hareudang. 😂😂.. aslinya mau bikin cerita kakak Ay main tebak tebakan kenapa ujungnya ranjang 🙈🙈
Otak othor harus di selamatkan ini sih ðŸ˜
Like komen nya lah Banyak banyak..
__ADS_1
__ADS_2