
__ADS_3
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
5 jam kemudian akhirnya Hiro dan Tutu sudah menempuh setengah jalan menuju ke ujung gua tersebut.
"Arghhh sial!!! kenapa gua ini panjang sekali? kita menghabiskan waktu 5 jam hanya sampai di pertengahan jalur gua ini saja? brengsek, akan aku bunuh siapapun itu yang menciptakan tempat menyebalkan ini!" ucap Hiro dengan penuh amarah.
Tutu pun sedikit menjauh dari Hiro karena takut terkena pelampiasan amarahnya.
"Ku hancurkan saja?!" ucap Hiro dengan dingin.
Tutu yang mendengarnya langsung berkeringat dingin, ia tahu bahwa saat ini tuan nya tidak sedang bercanda.
"T-tuan, mohon tenangkan diri anda" ucap Tutu dengan terpaksa harus menghentikan nya walaupun ia sebenarnya ia tidak berani karena ketakutan.
"Hah?! kalau di biarkan terus gua ini membuat ku emosional, jadi lebih baik hancurkan saja!" ucap Hiro.
"T-tuan… Tunggu sebentar, bagaimana kalau ternyata harta karun yang kita cari di goa ini ikut hancur juga apabila anda menghancurkan tempat ini" ucap Tutu.
Hiro pun menghela nafasnya dan membuangnya kembali berusaha untuk tenang.
"Kau benar… Tidak baik membuat keputusan pada saat emosi" ucap Hiro.
"Benar tuan… Jadi mari kita lanjutkan kembali, semakin lama kita berjalan maka waktu terbatas kita akan terbuang sia-sia" ucap Tutu.
Hiro pun mengangguk dan mulai berjalan menyusuri gua tersebut dengan tenang.
Walaupun ia memang sedikit kesal dengan pembuatan desain goa tersebut tetapi ia juga penasaran akan isi dari tempat menyebalkan ini.
'Sistem… Apa menurut mu orang yang membuat tempat ini bukanlah manusia biasa? bahkan Dewa Heptasys dan Dewi Harum pun sepertinya tidak akan mampu membuat tempat ini' ucap Hiro.
{Maaf sistem tidak dapat memberikan informasi tentang hal tersebut}
'Cihhh kenapa? susah sekali mendapatkan informasi saja' ucap Hiro.
{Otoritas sistem masih rendah tuan}
'Hah?! apa katamu, rendah? bukankah kau pernah bilang waktu di dunia kultivator bahwa sistem telah berada di versi yang tertinggi?' ucap Hiro.
{Itu versi tuan! berbeda dengan otoritas!}
Mendengar perkataan sistem yang begitu keras membuat Hiro terdiam.
'Emang apa bedanya? sebutkan contohnya!' ucap Hiro.
{Pernyataan anda sama seperti soal Ujian Nasional tuan}
{Versi sistem memang sudah yang tertinggi tetapi tidak dengan otoritas sistem masih rendah}
{Kalau anda ingin meningkatkan otoritas sistem maka selesaikan lah semua misi yang sistem berikan}
__ADS_1
'Emang nya menyelesaikan misi berpengaruh terhadap peningkatan otoritas sistem?' tanya Hiro.
{Tentu saja tuan! kalau saja anda selalu menyelesaikan misi sistem dengan cepat maka otoritas sistem sudah pasti tinggi}
'Haishh mana ku tahu sebelumnya! bukankah lebih baik dirimu ini memberitahukan ku tentang ini sebelumnya? kenapa baru sekarang kau bercerita nya sistem?' ucap Hiro.
{Sengaja tuan… Semakin tinggi otoritas maka semakin banyak juga pekerjaan sistem dan hal tersebut sangat membosankan!}
Alis Hiro berkedut saat mendengar perkataan sistem.
'Jangan bercanda! kalau kau ingin bermalas-malasan kenapa aku juga tidak boleh bermalas-malasan hah?!!' ucap Hiro dengan kesal.
{Itu semua demi kebaikan anda tuan bukan untuk sistem}
'Kalau begitu kau juga bekerja lah dengan baik dan benar! kalau tidak…' ucap Hiro dengan dingin.
{Cihh… Anda penuh dengan selimuti perasaan iri dan dengki tuan}
'Berisik! terserah aku mau iri atau benci juga!' ucap Hiro.
***
2 Jam kemudian telah berlalu, Hiro dan Tutu masih saja berjalan menyusuri jalur satu-satunya yang ada di goa tersebut.
"Hahh, ternyata lama-lama capek juga yah tuan?" ucap Tutu yang nafasnya terengah-engah sangat kelelahan.
"Awalnya saya berpikir seperti itu tuan" ucap Tutu.
Hiro hanya bisa terdiam dan menggelengkan kepalanya.
'Sepertinya otaknya mati karena kelelahan' pikir Hiro.
{Apa anda ingin tahu jalan rahasia / jalan tercepat menuju ke ujung gua, tuan?}
'Benarkah?! kau tidak berbohong kan?' ucap Hiro kembali bersemangat dan senang.
{Apa pernah sistem berbohong?}
'Baiklah, cepat katakan dimana itu?' tanya Hiro.
{Anda berjalan lurus saja sekitar 20 meter, setelah itu ada sebuah batu raksasa yang menempel pada dinding gua sebelah kanan. Nah, anda hancurkan saja batu tersebut maka akan ada sebuah jalan rahasia}
'Oh baguslah! akhirnya bisa mempersingkat waktu' ucap Hiro dengan senang.
"Tutu, kita lanjutkan perjalanan…" ucap Hiro kemudian berdiri dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Tutu.
"Tunggu saya tuan!" ucap Tutu dengan keras, ia pun segera berlari mengejar Hiro.
Hiro yang telah mendapatkan petunjuk arah dari sistem langsung saja tanpa berbasa-basi memukul batu yang mungkin saja di maksud sistem sebelumnya.
__ADS_1
'Batu raksasa sebelah kanan berjarak 20 meter dari tempat sebelumnya, berarti benar yang ini' pikir Hiro.
Dan benar saja setelah batu tersebut hancur berkeping-keping, terlihat sebuah jalan rahasia yang sebelumnya tertutupi oleh Bayu tersebut.
'Benar ada… Terimakasih sistem!' ucap Hiro dengan senang.
"T-tuan, darimana anda tahu ada sebuah jalan di balik batu tadi?" tanya Tutu terkejut dan kebingungan.
"Hanya feeling saja… Sudah ayo kita susuri jalan ini tidak perlu banyak bicara" ucap Hiro berjalan terlebih dahulu memimpin.
Tutu akhirnya hanya bisa terdiam dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
Hingga saat ini Hiro bertemu dengan jalan cabang, karena jalan ini adalah jalan rahasia jadi ia tidak tahu harus pergi ke arah mana.
'Sistem?' tanya Hiro.
{Belok kanan tuan… Setelah itu terus saja jalan lurus hingga 10 meter belok kiri dan terakhir anda tinggal ikuti saja jalur tersebut}
'Ouh baik terimakasih sistem' ucap Hiro senang tersenyum kecil.
"Kiri atau kanan tuan?" tanya Tutu.
"Tentu saja kanan…" ucap Hiro.
Setelah itu Hiro bertemu dengan 3 jalur cabang lagi, tetapi karena sebelumnya sistem telah memberitahukan bahwa jalan kiri lah yang benar maka Hiro pun mengambil jalan kiri.
"Feeling anda bagus sekali tuan… Sedari tadi kita belum pernah tersesat ataupun terkena masalah, kalau orang lain mungkin saja mereka telah mati ataupun mungkin terjebak di berbagai jalan cabang tadi yang isinya tidak di ketahui" ucap Tutu.
"Hahaha itulah hebatnya aku" ucap Hiro dengan bangga.
{Cihh, dasar pembual}
{Cepat lah tuan, waktu kekuatan anda hanya tersisa sekitar 17 jam lagi}
{Apa anda yakin akan sampai tepat waktu? dan bagaimana kalau ada suatu monster yang mendiami ujung gua ini? sedangkan kekuatan anda kembali setengah?}
Mendengar banyak sekali pertanyaan dari sistem membuat Hiro terbebani.
'Diam lah sistem! lagipula perspektif kamu belum tentu benar' ucap Hiro.
{Ya sudah, sistem hanya bertanya saja}
'Diam dulu, nanti ada waktunya untuk bertanya' ucap Hiro.
{Baik tuan…}
Saat ini Hiro tengah beristirahat sebentar untuk mengisi perutnya yang kosong… Begitupun dengan Tutu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
__ADS_2