Bereinkarnasi Bersama System

Bereinkarnasi Bersama System
Kedatangan Memphistopheles


__ADS_3

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


Kedatangan Dewa Matahari membuat seluruh pasukan heboh, mereka tidak menyangka bahwa sosok tersebut akan ikut dalam peperangan. Sebenarnya keikutsertaan pasukan Elite Dewa Matahari saja sudah cukup membuat terkejut pasukan yang lainnya.


Dewa Matahari pun turun di dekat Elizabeth dan berdiri tegak menghadap medan perang.


"Jangan ragu! Terus perangi saja bangsa menjijikan itu, kalau tidak mereka akan membuat kehancuran dimana-mana... "


"Kalau kalian merasa aku saja tidak cukup untuk memenangkan perang ini, mungkin sebentar lagi kalian akan berubah pikiran" ucap Dewa Matahari sambil tersenyum misterius.


Pasukan yang lainnya sama sekali tidak mengerti dengan perkataan terakhir dari Dewa Matahari, ia hanya menangkap bagian pentingnya saja yaitu mereka di perintahkan untuk terus berperang!


Tentu saja perintah tersebut dapat di laksanakan dengan senang hati oleh mereka semua karena kapan lagi mereka bisa berperang bersama Dewa Matahari?


"Bunuh para iblis!"


"Jangan takut, Dewa Matahari bersama kita!" teriak para pasukan.


Semangat juang mereka kembali naik dengan sangat drastis, kini mereka tidak takut lagi terhadap keberadaan 3 Raja Iblis tersebut.


Pertempuran pun berlanjut dengan sangat sengit, Zaldabaoth dan yang lainnya pun yang baru datang saja langsung bergabung bersama para pasukannya.


Agar mengimbangi jalannya pertempuran maka Zaldabaoth dan yang lainnya di urus oleh para jendral kekaisaran Dewa Matahari.


BOOM...


DUARRR...


"Terus serang!"


"Jangan biarkan dunia ini hancur gara-gara iblis!"


2 jam kemudian...


SWOSHHH...


"Ohh akhirnya mereka datang juga" ucap Dewa Matahari tersenyum kecil.


"Apakah kami terlambat? Maaf.." ucap seorang perempuan paruh baya datang bersama beberapa perempuan lainnya dan di ikuti oleh para pasukannya.


"Sangat terlambat tetapi tenang saja beruntung aku bis sampai dengan cepat kalau tidak, mungkin saja perang ini telah berakhir sedari tadi" ucapnya.


"Kami sungguh minta maaf" ucap mereka.


"Tidak masalah, kalau begitu cepat ikut sertakan pasukan kalian... Kita harus memberikan tekanan pada para iblis-iblis itu" ucap Dewa Matahari.


Mereka mengangguk dan memberikan perintah untuk membasmi pasukan raja iblis.


Para prajurit yang tengah berperang tiba-tiba terkejut disaat melihat pasukan lainnya yang baru saja bergabung dalam peperangan.


"Apa? Siapa mereka?"


"Hey, bukankah mereka itu...?!"


"Benar! Mereka pasukan Dewi Bulan!"


"Ahh masih ada lagi...!"


"Mereka... Pasukan Peri!"


"Dan masih ada lagi sebuah pasukan!"


"Mereka dari pasukannya Dewi Angin!"


"Apa-apaan ini?! Apa mereka satu kubu dengan kita?"


"Sepertinya begitu, lihatlah mereka hanya menyerang pasukan raja iblis saja"


"Hahaha kalau begitu, aku tambah yakin kita akan segera memenangkan perang ini...!"

__ADS_1


Sorak sorai para pasukan terdengar keras, mereka sangat senang dengan pasukan bantuan itu. Sedangkan para iblis wajah mereka semakin muram karena adanya pasukan tambahan tersebut.


"Astaga! Pasukan yang ini saja masih sulit di pukul mundur, sekarang ada lagi pasukan dari Dewi lain?!"


"Hahhh apa kita bisa menang?"


"HEY PRAJURIT-PRAJURIT BODOH! APA YANG KALIAN PIKIRKAN SAMPAI TERDIAM SAAT PERANG?!"


"APA KALIAN INGIN MEMBUAT TUAN PENGUASA MARAH?"


ucap Raja Iblis Finis dengan sangat keras dan penuh kekesalan.


Ia sangat kesal saat melihat para pasukannya tiba-tiba diam dan menurunkan senjatanya yang berarti dalam sebuah perang itu adalah pasukannya telah menyerah.


Zaldabaoth yang ingin memusnahkan pasukan gabungan para Dewa harus mengurungkan niatnya tersebut karena dirinya sendiri juga di tahan oleh jendral kekaisaran Matahari.


"Bagaimana ini Forcan?" ucap Raja Iblis INSANARE.


"Kita hanya bisa mengulur waktu saja, sampai dia ada disini"


"Kalau kita bergerak sekarang, maka mereka juga akan bergerak terutama Dewa Matahari... Dia lawan yang merepotkan" ucap Raja Iblis FORCATIONES.


"Cihh benar apa katamu, hahh sungguh menyebalkan" ucap INSANARE.


Perang terus berlanjut hingga berhari-hari lamanya, walau pasukan iblis telah dalam kondisi terdesak tetapi mereka terus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengulur waktu lebih lama lagi.


Dewa Matahari dan Dewi lainnya masih berada di tempat tersebut karena mereka tahu bahwa peperangan yang sesungguhnya baru saja akan di mulai.


SWOSHHH...


BLAARR...


BOOM...


Aura hitam yang pekat dan terasa bengis tiba-tiba membuat bulu kuduk semua orang yang ada di tempat itu berdiri.


Entah mengapa tiba-tiba seluruh pasukan merasakan rasa takut yang begitu mendalam.


"Hahaha akhirnya dia datang juga!"


"Waktu bermain telah habis! Kini waktunya kalian untuk mati...!" ucap ketiga raja iblis tersebut.


Dari arah selatan terlihat sebuah awan yang begitu hitam pekat sangat gelap perlahan-lahan menuju ke arah mereka.


Firasat mereka mengatakan bahwa awan hitam tersebut membawa sumber malapetaka yang akan membuat dunia dalam bahaya.


"Bersiap-siaplah, dia akan segera datang!" ucap Dewa Matahari kepada yang lainnya.


"Ayah, tapi apa kita bisa menghentikannya?" ucap Elizabeth.


"Coba saja, kalau tidak ulur waktu sampai tokoh utama kita bangkit dari tidurnya" ucap Dewa Matahari tersenyum kecil.


"Tenang saja nak, walaupun kami sudah tua tapi kekuatan kami masih belum tumpul" ucap Dewi Bulan.


"Hemm baiklah ayo kita mulai pertarungan yang sesungguhnya!"


SWOSHHH...


Yue, Dewa Matahari, Dewi Bulan, Dewi Angin, Ratu Peri, Cecillia, Rachel, Meng Luo, Diablo, Long Wang dan Raphael melesat cepat menuju ke awan hitam tersebut. Karena mereka ingin menghentikan malapetaka tersebut dan menjauhkan nya dari para pasukan yang sedang memusnahkan para iblis.


FINIS, INSANARE dan FORCATIONES pun mengikuti mereka dan akan melakukan 1v1 dalam pertempuran yang berbeda.


BOOM...


Saat Yue, Dewa Matahari dan yang lainnya sampai di titik awan hitam itu berada. Mereka di sambut oleh sesosok iblis yang memiliki masing-masing 12 sayap di kedua sisi.


"Hoho aku tidak menyangka akan di sambut begitu meriah saat setelah terbebas dari segel memuakkan itu"


"Hemmmm aku ucapkan selamat datang atau mungkin kalian ucapkan selamat datang kepadaku? Ahh tidak tahu pusing"

__ADS_1


BOOM...


"Kami telah menunggu mu lama sekali, kenapa baru datang sekarang?" ucap Finis dan yang lainnya.


"Oh, Fin.. Forcan.. Sana! Lama tidak bertemu, apa kabar kalian?" ucap sosok itu tersenyum senang dan membuka tangannya lebar seperti akan memeluk.


"Cihh sikap mu masih sama seperti biasanya dan berhentilah memelukku sialan, itu sangat menjijikkan!" ucap Finis yang di peluk erat oleh raja iblis Memphistopheles.


"Haha kenapa malu begitu? Bukankah wajar aku memelukmu karena sudah lama tidak bertemu..." ucap Memphistopheles.


Sedang di satu sisi lainnya sedang menatap aneh ke arah para raja iblis tersebut.


"Raja iblis Memphistopheles, yang terkenal sebagai iblis kekacauan dan membawa malapetaka bagi dunia memang seperti itu sikapnya?" ucap Dewa Matahari.


"Yah begitulah, tetapi sikapnya tidak mencerminkan kekuatannya..." ucap Yue. Karena mereka pun sempat lengah mengira bahwa sikapnya pasti akan sama dengan kekuatannya.


"Hemmmm tunggu sebentar, aku merasakan perasaan yang tidak asing terhadap kalian?" ucap Memphistopheles menunjuk Yue dan para saudari yang lainnya.


Dengan tatapan menyelidik Memphistopheles terus memandangi mereka dan tiba-tiba tersenyum.


"Ahh~ kalian rupanya..."


***


Sedangkan di tempat sebelumnya para prajurit Dewa masih terus melakukan pembantaian terhadap prajurit raja iblis.


Zaldabaoth, Peldana, Kalam, Kazarim dan Palaq tidak bisa berbuat apa-apa karena di tahan oleh jendral kekaisaran Matahari.


"Menyerah saja kalian dasar para iblis hina... Kalian sudah di takdirkan untuk mati di hari ini dan di tempat ini" ucap jendral yang menahan Zaldabaoth.


"Diam kau brengsek!!" teriak Zaldabaoth.


"Zal, Kal, Pel! Kerahkan seluruh kekuatan kalian, usahakan untuk terlepas dari jeratan para jendral tersebut... Kemudian habisi beberapa prajurit dewa dan setelah itu kita pergi ke tempat tuan!" ucap Palaq menggunakan telepatinya kepada yang lainnya.


"Bagaimana caranya?" tanya Peldana.


"Bagaimana kalau kita bergabung? Dengan begitu para jendral ini tidak akan bisa menandingi kita" tanya Kalam.


"Saran yang bagus! Baiklah kita lakukan" ucap Palaq.


"Semuanya menyatu!"


"Menyatu!" teriak mereka bertiga.


Tiba-tiba mereka menghilang menjadi butiran energi dan menyatu hingga membentuk sebuah mahkluk mitos yang mengerikan.


"H-hydra?!" teriak terkejut para jendral.


"GRAAA~!"


Palaq dan yang lainnya telah berubah menjadi Hydra, mahkluk mitos yang terkenal sebagai mahkluk pembawa kehancuran.


Hydra itu pun menyerang para jendral dengan menyemburkan berbagai elemen yaitu api, petir, air dan racun.


Jendral kekaisaran Matahari di paksa untuk mundur sehingga serangan tersebut di arahkan kembali ke para pasukan Dewa.


BOOM...


"Arrghhhh-..."


"Sial! Jadi ini rencana mereka?!" ucap Jendral utama melihat sosok Hydra tersebut terbang menjauh pergi dari area perang.


"Haishh maafkan kami Yang mulia karena tidak mampu menahan mereka lagi, tetapi kami akan memastikan membunuh semua iblis disini!" ucap jendral tersebut dan dengan membabi buta membantai seluruh pasukan iblis yang tersisa.


***


Apa kalian percaya takdir? Author sih percaya karena akhir-akhir ini takdir author sangat buruk.


Terimakasih buat teman-teman sekalian yang telah memberikan Like da Vote nya serta memberikan Rating bintang lima, dan juga orang-orang yang sering berkomentar positif. Karena itu semua akan membuat Author lebih bersemangat dalam menulis novel ini.

__ADS_1


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


__ADS_2