SALAH NIKAH

SALAH NIKAH
135.


__ADS_3

Sepeninggalan Arkhan, pandangan Zalfa tertuju ke arah Reza yang masih bersimpuh.


“Kak Zalfa, maafin aku. Aku melakukan ini hanya sebatas untuk menyenangkan Atifa. Aku sama sekali nggak bermaksud menyakitimu. Maafin aku, Kak,” ujar Reza yang merasa sungkan terhadap Zalfa, mengingat Zalfa adalah istri Arkhan. Status itu membuat Zalfa dipandang hormat oleh Reza.


Zalfa tidak menjawab. Batinnya sendiri merasa kacau saat mengetahui kejadian yang sebenarnya. Dia pun sebenarnya ingin memberi hukuman pada Reza yang telah menjebaknya, namun ia memilih untuk menahan segala yang berkecamuk dalam dadanya.


“Apa kau tahu, perbuatanmu itu sungguh terkutuk dan tidak pantas. Hanya demi tujuanmu, kau bahkan mengorbankan kami. Aku bersumpah, semoga Tuhan menghukummu atas ini,” geram Zalfa dengan tatapan tajam ke arah Reza. Kemudian Zalfa menoleh ke arah Atifa. Kakak iparnya itu balas menatap dengan pandangan tak menentu.

__ADS_1


“Inikah Mbak Atifa yang sesungguhnya?” Mata Zalfa berkaca-kaca. “Inikah balasan untuk Mas Ismail? Apa kurangnya Mas Ismail, Mbak? Dia pria baik yang sangat mulia sebagai suami, dan Mbak justru menusuknya dari belakang.”


“Jangan agungkan masmu di hadapanku, Zalfa.” Mata Atifa terlihat nanar. “Kalau boleh jujur, aku nggak bahagia bersama mas Ismail. Dia nggak bisa memberiku apa-apa. Selama aku menikah dengannya, apa yang sudah dia berikan kepadaku? Hanya cincin ini sebagai mahar.”


Zalfa terkejut mendengar pengakuan Atifa. “Jika memang Mbak menginginkan materi darinya, kenapa Mbak nggak berterus terang padanya dan menuntut keinginan Mbak itu kepadanya? Kenapa Mbak lakukan ini?”


“Apa perlu aku dan Mas Ismail membicarakan hal ini ke kamu? Sudah sering aku meminta supaya Mas Ismail memberikanku sesuatu yang lebih, tapi dia nggak pernah bisa memberikan apapun yang kuinginkan. Setiap kali aku menuntutnya, dia hanya bisa memberiku ceramah dengan kata-kata religiusnya. Dia memintaku supaya bersabarlah, ikhtiarlah, dan bersyukur dengan pemberiannyalah. Itu itu terus. Apa aku salah jika aku ingin hidup senang?”

__ADS_1


“Aku tekanan batin, Zalfa. Aku nggak pernah bisa memiliki apa yang kuinginkan. Mobil, rumah besar, tas cantik, semuanya. Dan melalui Arkhan, aku bisa memilikinya.”


“Astaghfirullahaladzim…” Zalfa mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Sungguh ia merasa terluka atas pengakuan kakak iparnya. Hatinya sudah perih saat tahu dalang penjebakan di kamar hotel adalah Atifa, ditambah pengakuan Atifa yang terang-terangan menyakiti Ismail. Kenapa sesakit itu saat tahu Ismail dikhianati?


“Aku menyesal kenapa baru sekarang mengenal siapa dirimu, selama ini Mas Ismail menyimpan buaya di dalam rumahnya. Ternyata ini perilaku dibalik hijabmu.” Zalfa melangkah pergi dan masuk ke mobilnya. Air matanya masih terus menetes saat mobil sudah melaju kencang.


Ya Tuhan, rasanya sakit saat harus mengetahui kenyataan itu. Bahwa ternyata orang yang selama ini dia sayangi telah berkhianat hanya demi harta kekayaan hingga akhirnya ia dan Arkhan menjadi korban perbuatan zina. Bahkan selama ini Zalfa tidak pernah mencium gelagat Atifa yang sebenarnya sering menuntut banyak hal pada Ismail. Sementara Ismail hanya sanggup memberikan uang semampunya.

__ADS_1


Zalfa tidak mempermasalahkan masa lalu Atifa yang ternyata seorang wanita malam, yang doyan bermain gila dengan pria hanya demi uang jika sekarang Atifa sudah berubah menjadi wanita salihah. Bagi Zalfa, yang terpenting adalah akhlak setelah taubat. Tapi ternyata Atifa masih melanjutkan kegiatan haramnya itu, terbukti dia masih berkencan dengan Reza saat Ismail ke luar kota untuk menghadiri pesta pernikahan putri bosnya.


TBC


__ADS_2