
__ADS_3
267 Ini Sungguh Melelahkan
Murong Ruyue masih tidak percaya, kemudian dia menyerang Long Fai dengan kekuatan sedikit di tingkatkan.
“Aku tidak percaya dengan pengenalan mu kepada ku..!" Murong Ruyue menatap dingin ke arah Long Fai. Kemudian pedang itu di ayunkan ke arah Long Fai sangat keras.
"Sring!"
Cahaya Aurora biru tua langsung melesatkan seperti kilat dan mencoba menghantam ke tubuh Long Fai.
"Swoshh!"
"Bam!"
Long Fai masih bisa berdiri tegak seperti pohon pinus sembari mengangkat tangan dan menahan serangan Aurora energi biru yang di lepaskan oleh Murong Ruyue hanya dengan tangkisan lengan saja.
“Bagai mana mungkin...” Murong Ruyue masih tanpa expresi dia menebas-nebas terus menerus ke arah Long Fai.
Namun sayangnya tebasan itu tidak berefek kepada Long Fai sama sekali. Malahan bagi Long Fai serangan yang di lakukan oleh Murong Ruyue seperti angin yang mengandung jejak Mint yang sangat menyegarkan.
Long Fai langkah sangat tenang untuk mendekati Murong Ruyue. Bahkan Murong Ruyue melihat Long Fai sedang mendekati ke arah kirinya dia masih menebas-nebaskan pedang itu sangat kuat.
Serangan itu masih tidak berguna sehingga dia mengerutkan keningnya seketika langsung melompat untuk menyerang Long Fai seketika.
"Sikat!"
Pedang itu mengeluarkan sinar Aurora biru dan di tebaskan kepada Long Fai. Namun Long Fai hanya mengerutkan keningnya kemudian, tangan kanannya bercahaya emas langsung menangkap pedang itu.
Setelah itu Long Fai berkata: “Sekarang giliranku menyerang kamu.. rasakan tamparan ilahi ku..!”
"Plak..!"
Murong Ruyue di tampar di bagian pipi kiri sehingga dia terpental dan berguling-guling di tumpukan salju.
__ADS_1
Tentunya dia di bagian semua tubuh sudah di tutupi lapisan es agar Long Fai tida melihat lekuk tubuhnya.
Hanya sebuah tamparan itu akhirnya membuat pingsan Murong Ruyue. Bahkan tubuhnya tertimbun salju.
Long Fai merasa bersalah, walaupun dia ingin meninggalkan Murong Ruyue, tapi dia ingin tahu pemuda Fai yang sudah meninggal Lusinan tahun yang lalu.
“Mari kita tunggu wanita ini siuman.” Setelah itu Long Fai duduk di samping Murong Ruyue sembari membuat api unggun dan membakar daging untuk di makan.
kurang lebih 10 menit akhirnya Semua daging yang dipanggang oleh Long Fai akhirnya matang. Karena ranting pohon yang digunakan oleh Long Fai adalah ranting pohon kualitas surga, sehingga ketika asap itu tercium memasuki ke lubang hidung Murong Ruyue tiba-tiba menyembuhkan luka di bagian pipinya dan seketika bngun dari pingsannya.
“Yoo.. kamu sudah bangun..” Long Fai setelah mengetahui Murong Ruyue bangun dari pingsannya akhirnya berkata mengucapkan salam.
“Kamu.. ” Murong Ruyue walaupun sudah terbangun dari pingsannya, dia masih merasakan rasa nyeri di bagia pipinya.
Ketika dia melihat Long Fai sedang memanggang daging seketika dia bernostalgia ketika dia sedang melihat pemuda bernama Fai yang sedang memanggang daging dengan ceria.
Murong Ruyue bersungguh-sungguh: “Kamu sebenarnya siapa..”
Long Fai tidak berdaya: “Namaku Long Fai ok.. apa ada perlu yang di katakan lagi?’’
“Nama ini di berikan ibuku di masa lalu.” Long Fai tidak berpikir lebih dia berkata secara terus terang.
“Aku tidak percaya mungkin kamu adalah penjahat yang sedang menyamar untuk berniat jahat kepada ku.” Kata Murong Ruyue masih seperti biasanya dia bersikap dingin.
“Itu terserah kamu...!” Long Fai tidak peduli dia memakan daging itu sangat lahap.
Dari awal hingga akhir, Long Fai mengabaikan Murong Ruyue, sehingga karena tidak nyaman di pandang akhirnya berkata.
“Kamu menatapku seperti itu ini membuatku tidak nyaman. Oi.. bukankah kamu sudah sadarkan diri? Kenapa kamu tidak meninggalkan dari tempat ini?”
“Bajingan kamu.. ini adalah wilayah ku dan kamu adalah penyusup di tempat ini.. aku sungguh tidak menyangka bertemu pria yang begitu sangat narsis seperti mu..!” Murong Ruyue menatap dingin ke arah Long Fai. Dia baru pertama kalinya di usir oleh pemuda yang wajahnya mirip dengan Fai yang sudah meninggal pada ratusan tahun lalu.
“Ini hanya alasan kamu agar kamu menatap ke arahku terus-menerus. Sial..aku tahu wajahku sangat tampan sekarang tapi apakah kamu begitu terus terang.. aku akan disampaikan kepada mu bahwa aku sudah memili 4 wanita cantik yang menemani di setiap pahaku.”
__ADS_1
Murong Ruyue seketika dingin menatap ke arah Long Fai: “Kamu sungguh sangat percaya diri. Aku tidak tertarik denganmu.”
Murong Ruyue sungguh tidak bisa berkata apa-apa karena perilaku Long Fai mengingatkan ketika dulu bersama mantan kekasihnya yang sudah meninggal bahwa dia akan menjadi raja lalu mengambil Harem beberapa ekor.
Dan sekarang dia mendengar pemuda yang berkata demikian bahkan pakaian baju wajah nama dan nama memiliki kemiripan sehingga dia sangat ingin melihat lebih lama wajah Long Fai walaupun wajah Long Fai sudah pawakan dewasa.
Long Fai bertambah berkeriput dahinya karena dia sudah memerintahkan Murong Ruyue untuk pergi dari hadapannya, tapi dia masih berdiam diri seperti patung.
“Oi... kamu..” Long Fai tidak berdaya kemudian dirinya berpikir mungkin saja wanita itu melihat makanan yang sedang dirinya makan, menjadi tertarik untuk mencicipi.
“Nah.. ini...” Long Fai menyerahkan barbeque ke Murong Ruyue dengan cemberut.
“Ahh..” Murong Ruyue tersadar dari lamunannya, dia menggelengkan kepalanya tapi, dua detik kemudian dia langsung mengambil daging barbeque yang Long Fai berikan.
Long Fai bahkan menjadi bodoh karena perilaku yang dilakukan Murong Ruyue. Bahkan dia melihat bahwa Murong Ruyue memakanan daging Barbeque hanya sekali gigitan.
Hal itu, Murong Ruyue yang memakan daging barbeque seketika matanya cerah. makanan yang dia sekarang sedang dimakan rasanya lebih nikmat dan gurih ketika dia pertama kali memakan daging ini pada masa lalu.
Setelah itu, dia menatap ke arah Long Fai dengan dingin. “Daging ini adalah sebagai permintaan maafmu karena telah mengintipku ketika mandi di sini.”
Dua detik kemudian dia pergi dari sini meninggalkan Long Fai.
Long Fai tentu saja yang melihat perilaku aneh Murong Ruyue akhirnya menggelengkan kepalanya: “Wanita itu, sungguh sangat aneh.”
Kemudian Long Fai memakan daging barbeque dengan lahap dia memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu dan ketika sudah pagi dia akan mengunjungi istana wilayah Phoenix.
Namun dia juga tidak tahu bahwa Murong Ruyue adalah pendiri dari istana Phoenix Es itu, jika saja dia mengetahui, mungkin akan bertanya terus terang.
~
~
~
__ADS_1
Di dalam kamar Wang Roulan yang sudah memakai baju seperti tuan putri dan dia juga sudah di dalam kamar sendirian, akhirnya expresi dingin itu di gantikan dengan wajah yang seperti biasanya.
“Fiyuh... Akting ini sungguh melelahkan..” Guman Wang Roulan sambil menghela nafas panjang.
__ADS_2