
__ADS_3
Bab 461 Song Lifeng vs Xia Wanying
“Lihat di peron jauh ada kerajaan level tujuh yang ingin bergabung pertempuran antar kerajaan, hahah apakah mereka bodoh, walaupun pihak kerajaan Yan mengirim pidato ke seluruh kerajaan, tetapi apakah akan begitu terus terang? Apakah mereka tidak bisa membuka mata. Kesenjangan kerajaan level tujuh dan level lima keatas sungguh sangat kontras, tapi ini aku melihat ada kerajaan level tujuh yang berani ikut andil dalam pertemuan antar Kerajaan?” Salah satu orang berkata kepada yang lainnya. Bahkan, raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan penghinaan dari kerajaan Long Fai.
“Heheh aku juga tidak tahu, level tujuh jika ikut partisipasi, hanyalah badut hahah!”
"Hahaha!"
Satu orang tertawa terbahak-bahak, akhirnya tawa itu menular ke semua perwakilan kerajaan yang lain.
Di samping Long Fai, kemudian meliri kearah Ji Yao dan berkata, “Lihat nanti, siapa yang badut sesungguhnya. Biarkan mereka menginjak kita, setelah itu kita menginjak harga diri mereka sampai jatuh.”
Ji Yao mengangguk dan berkata: “Seperti apa yang kamu katakan, ketidaktahuan adalah dosa besar.”
”Hmm kamu benar, lebih baik kita diam saja melihat manusia bodoh seperti mereka. Jika kita sering tertepa hujan deras, kenapa haru takut gerimis?” Long Fai mengangkat bahu dan memejamkan matanya lagi. Hinaan seperti orang-orang lakukan hanyalah angin sepoi-sepoi.
Kemudian setelah membuka mata, Long Fai mengeluarkan poci terbuat dari tanah liat dan di sajikan kepada Yang Chen dan tiga lainya.
“Sembaru menunggu pertunjukan, kalian lihat bagaimana cara pihak kerajaan lain bertarung." Long Fai berkata sambil memberikan satu cangkir teh masingmasing.
“Hei lihat apakah dia gila? Padahal sudah jelas kita semua menghina kerajaan Naga Azhure, tapi sepertinya dia tidak menangkap kita, melainkan dia malah meminum teh bersama-sama sungguh kocak! Hahah sudah pasti bahwa raja itu gila!”
Saat ini, Yan Dongliu matanya menyipit kearah Long Fai. Dia tidak berharap ada kerajaan sampah yang ikut berpartisipasi.
Yan Dongliu berkata kepada putrinya yang sedang disampaing. “Nak, jika kamu memiliki suami raja seperti dia, apakah kamu bersedia?”
Putri Yan Songyi, matanya menyipit tajam kearah Long Fai dan berkata: ”Menjijikan dan najis. Walaupun dia tampan, aku tidak butuh tampan melainkan seberapa kuat dia!”
“Sttt! Jangan keras-keras, akan tidak sopan jika raja sampah itu mendengar pembicaraan kita.” Yan Dongliu tersenyum mengejek dan matanya tidak pernah luput dari pandangan Long Fai.
“Tuan, bolehkah aku pergi sebentar untuk memenggal kepala raja Yan?" Xia Wanying kedua tangannya mengepal sangat erat. Karena sudah tidak tahan untuk memenggal kepala Yan Dongliu bedebah sialan.
“Kamu sabar, apakah kamu akan begitu terhasut oleh badut seperti dia?” Long Fai langung melambaikan tangan agar Xia Wanying tidak gegabah untuk memenggal langsung kepala Raja Yan Agung.
“Aku tahu Tuan, tetapi dia sungguh keterlaluan," ucap Xia Wanying sambil mengeluh.
__ADS_1
”Kamu duduk-duduk terlebih dahulu, aku akan memberikan hadiah pedang kepadamu. Tetapi kamu harus menjawab teka-teki ini.” Long Fai tersenyum.
Seketika Xia Wanying matanya cerah dan berkata: “Ahh Tuan, teka-teki apa? Aku ingin mengetahuinya.”
"Baik, ketika dalam perjalanan, kamu melihat bahwa aku menggambar gerobak berwarna biru. Aku menamakan grobak itu dengan sebutan Tayo. Jadi pertanyaannya, kenapa Tayo berwana biru?"
“Ahhh Tuan kamu mengajukan teka-teki yang sulit aku menyerah!” Xia Wanying kepalanya sakit.
Seketika Long Fai cemburut bahwa Xia Wanying sungguh sangat bodoh. Akan tetapi dia harus bersikap lembut sehingga langsung menjawab.
“Karena, kalau grobak Tayo itu kuning disebut Tayi 💩, heheh!”
Seketika Ji Yao langsung cemberut dan menjewer Long Fai, “Sungguh sangat jorok!”
“Ahh sakit!” Long Fai langsung menimpali tangan Ji Yao sehingga cadar yang sengaja di tutup, seketika terjatuh sehingga Yan Dongliu melihat kecantikan Ji Yao langsung berdiri dan menatap kearah Ji Yao.
“Wanita yang sempurna! Ini adalah tipe wanita ku, aku harus mendapatkan wanita ini!” Yan Dongliu mengepalkan tangannya. Dia berani bersumpah bahwa Ji Yao adalah sebuah mahkluk maha karya yang sangat sempurna, dengan pahatan tanpa cacat sehingga tidak sabar untuk membunuh Long Fai.
“Ayah, apakah kamu ingin merebut ratu raja Naga Azhure? Apakah ayah sungguh serakah? Sudah memiliki 30 wanita, apakah ayah tidak puas,” ucap Yan Songyi cemberut.
Yan Dongliu hanya tersenyum. ”Semakin banyak selir dalam satu raja, itu membuktikan bahwa kekuatan raja sangat kuat.”
Kemudian ada sepuluh kerajaan yang berpartisipasi dan satunya adalah Naga Azhure yang memiliki level tujuh.
Kesembilan kerajaan, semuanya menghina kearah Long Fai. Tetapi Long Fai mengabaikannya.
Di sebuah ruangan tersembunyi, juga ada kerajaan level empat keatas yang melihat keseluruhan pertempuran.
~
~
“Baik, hari ini hanya ada sepuluh kerajaan yang ikut berpartisipasi dalam memenangkan juara antar kerajaan."
“Di pertempuran ini, tidak ada yang memberatkan dalam peraturannya. Syarat memenangkan pertempuran ini, cukup simpel. Kalian hanya mengalahkan pihak musuh sampai tidak sadarkan diri!”
__ADS_1
"Apakah kalian paham!"
Raja Yan Agung memgeluarkan dekrit peraturan kepada kerajaan yang berpartisipasi. Dan semua kerajaan yang ikut peraturan itu, hanya mengangguk dan setuju, lalu berteriak mengeluarkan kata-kata bahwa kamu setuju apa yang kamu persyaratakan.
Yan Dongliu mengangguk setuju dan dan kembali duduk dan mempersiapkan siapa pihak kerajaan yang akan bertanding terlebih dahulu.
Sekarang, kesembilan kerajaan melihat Naga Azhure sebagi sasaran empuk. Sehingga siapapun ingin melawannya karena memiliki peringkat tujuh.
Tiba-tiba ada murid terpilih dari kerajaan Song. Murid itu adalah anak pertama dari Raja Song Shichen.
“Tuan Yan Agung, aku akan melawan kerajaan Naga Azhure terlebih dahulu, karena dia sampah dan patut dibersihkan,” ucap Song Lifeng.
Sementara itu, Yan Dongliu tersenyum lembut, “Kamu berhak memilih musuh yang kamu inginkan.” Yan Dongliu mengijinkan agar Song Lifeng intim melawan murid dari Naga Azhure.
Kini Long Fai hanya tersenyum tidak berdaya, dan memerintahkan Xia Wanying. “Kamu majulah dan pedang ini buat kamu! Ingat, satu kali serang.”
Xia Wanying berkata hormat: “Baik Tuan,”
Swosh!
Xia Wanying terbang dan mendekati Song Lifeng.
“Kamu ingin menyerang aku cepatlah! Aku tidak ingin menatap badut seperti kalian,” kata Xia Wanying perkataannya, tidak memandang Song Lifeng sedikitpun.
Merasa diabaikan, Song Lifeng akhirnya menyerang secara btrulat sehingga ada roh keluar dari tubuhnya seperti roh singa langsung membuat penonton terpukau.
Song Lifeng berkata: “Kamu menghina pangeran ini rasakan akibatnya,”
"Swosh!"
Song Lifeng berlari seperti cerah dan ada aura cakar di kedua tangannya langsung ingin mencabik-cabik Xia Wanying.
Akan tetapi, serangan itu langung menghindari dengan sangat mudah dengan menyamping ke kiri dan gagang pedang itu langsung dipukul di arah leher bagian belakang.
"Pak!"
__ADS_1
Seketika Song Lifeng langsung pingsan sehingga semua orang yang melihat mengusapkan matanya karena tidak mempercayainya.
"Tidak mungkin!”
__ADS_2