
__ADS_3
Bab 483 Suku Fang Yang Malang
#Keesokan paginya!
“Nananana Yeyeyeye!” Entah kenapa, Wang Roulan pagi hari ini sungguh sangat bahagia. Dia selalu mengusap perut yang masing kecil.
“Huhh akhirnya aku bisa mempunyai anak dengan Long Fai hehehe!” Wang Roulan menyajikan teh pencerahan kepada Murong Ruyue dan Long Fai masih tertidur tanpa busana.
Pada awalnya, dirinya cukup terkejut setelah bangun tidur menemukan bahwa dirinya dan Guru Murong Ruyue sedang meringkuk tanpa busana sambil memeluk Long Fai.
Wang Roulan berkesimpulan bahwa setelah memuaskan dirinya, dan pingsan Long Fai langsung beraksi memuaskan Murong Ruyue.
Itu cukup masuk akal!
Wang Roulan menggunakan basis kultivasi untuk membuat air sehingga mencipratkan kepada mereka berdua yang masih berpelukan.
“Oi bangun, sudah pagi, aku sudah menyiapkan beberapa hidangan untuk kalian. Emmm guru, kamu juga bangun,” kata Wang Roulan. Tetapi dia hanya melihat bahwa Murong Ruyue yang membuka matanya hanya sedikit.
Perut yang besar dan halus, tiba-tiba bergerak seperti ada kaki yang menendang-nendang. Wang Roulan yang melihatnya tentu gembira karena pergerakan itu adalah anak dari Long Fai dan Guru Murong Ruyue.
Merasakan guncangan perut yang hebat, akhirnya Murong Ruyue tidak nyaman dan membuka mata bahwa perutnya sedang bergerak-gerak.
”Humm nak, kamu sudah tidak sabar untuk tiba di dunia ini,” ucap Murong Ruyue sambil mengelus-elus perutnya yang sedang bergerak.
Uhhh!
Pada saat itu, dia baru menyadari bahwa dirinya tidak memakai busana dan Wang Roulan sedang melihat sambil tersenyum. Sontak dia langsung berdiri dengan susah payah.
Murong Ruyue merasakan rasa perih di buah persik. Dia ingat bahwa buah persiknya terkena tongkat pedas milik Long Fai yang perkasa.
__ADS_1
“Aduhh...” dia memegang perutnya sehingga Wang Roulan yang melihat, langsung bergegas dan mencoba menolong.
“Guru, kamu baik-baik saja? Apakah guru terlalu semangat ketika melakukan musim semi bersama Long Fai tadi malam?” Wang Roulan sembari berkata, dia cepat-cepat menjaga Murong Ruyue agar tetap setabil.
“Tidak hanya sebentar saja, takut terjadi apa-apa dengan bayiku.”
Hanya bercanda, sebenarnya Murong Ruyue dan Long Fai berhubungan intim selesai ketika fajar hendak tiba sehingga sekarang masih mengalami rasa kantuk.
Parahnya lagi, Murong Ruyue yang selalu meminta ronde ke satu, dua, tiga sampai menjelang pagi. Pada awalnya pertama melakukan hubungan intim merasakan rasa sakit. Tetapi sekarang setelah mencobanya kedua kalinya dia menemukan tindakan itu sungguh mengasikkan.
“Biarkan dia tidur, terimakasih telah membuatkan minuman.” Murong Ruyue meminum teh pencerahan sehingga suasananya berubah menjadi lebih baik dan buah persik juga sedikit berkurang rasa nyerinya.
“Guru, apakah kita perlu berjalan-jalan di kerajaan ini untuk mencuci mata guru?” Wang Roulan mebujuk agar janinnya tumbuh sehat.
“Hmmm mungkin ide yang bagus. Baik tunggu sebentar aku akan memakai baju dan membersihkan cairan yang menempel.” Kemudian Murong Ruyue berdiri langsung menggunakan kekuatannya sehingga semua cairan yang menempel sudah hilang dan tubuhnya menjadi sediakala walaupun memiliki perut yang buncit.
Dia memakai baju dan keluar untuk berjalan-jalan. Wang Roulan memerintahkan Ro Ru untuk menjaga sebentar.
Akhirnya kedua wanita itu terbang dan menuju ketempat yang asri seperti di pinggiran danau tempat melepas penat.
Di atas langit, tiba-tiba ada gemuruh yang menakutkan sehingga semua orang dalam radius dua kerajaan mengalami tidak kenyamanan.
Hanya Wang Roulan dan Murong Ruyue tidak merasakan apapun.
Tetapi diatas langit, ada suku Fang yang sudah menatap ke arah Wang Roulan dan Murong Ruyue sangat ganas.
“Lihat dia keluar dari wilayah Lembah Harum, saatnya kita menghabisi kedua wanita jalangg ini. Apalagi dia ada yang sedang mengandung anak pemuda sialan hahah!” Fang Shi sungguh tidak sabar untuk mencekik leher kedua wanita itu.
Dia ingat cobaan demi cobaan ketika menyelinap untuk membunuh janin Murong Ruyue, entah kenapa ada kejadian mistis yang bahkan dirinya tidak masuk akal.
__ADS_1
Sebagai contoh, ketika sudah tiba di pelatran hutan gundul, ingin membunuh Murong Ruyue entah kenapa terpleset kulit pisang sehingga kepalanya mencium tanah. Seharusnya tindakan itu hal yang sangat sepele. Namun, siapa sangka akibat terpeleset kulit pisang dirinya akan pingsan selama berhari-hari.
Kemudian ada lagi, ketika malam hari ingin menyelinap ketika para petugas sudah dalam keadaan tertidur, entah kenapa dirinya bersin terus menerus sehingga jika seperti itu terus, akan dikhawatirkan membangunkan para pekerja yang sudah terlelap.
Adegan aneh bukan satu dua kali saja, melainkan berkali-kali sehingga Fang Shi sungguh ingin muntah darah.
“Huhhh kamu benar, ini sudah diluar lembah harum, sehingga kita berdua akan aman.” Ada pria yang seluruh tubuhnya seperti mumi karena diperban akibat ketika ingin mencelakai Wang Roulan, tiba-tiba ada meteor jatuh menimpa dirinya. Metor itu sungguh besar dan sangat beras langsung merusak tulang-tulangnya.
Pria itu bernama Fang Wutian.
Kedua suku Fang itu mengalami nasib yang apes ketika hendak mencelakai wanita Long Fai. Sekarang adalah kesempatan mereka untuk membunuh.
“Hhahaha ayo kita bunuh dia!” Fang Shi dan Fang Wutian, tertawa terbahak-bahak. Kebetulan dia sedang mengintip di dimensi dunia lain yang di atasnya ada pegunungan es yang tingginya sepuluh kali lipat dari gunung Everest.
Entah apa yang membuat gunung yang menjulang begitu tinggi tiba-tiba menjadi longsor sehingga seketika bergemuruh mencoba menyapu kedua suku Fang.
“Bajingan ada apa lagi ini!” Fang Wutian tidak bisa memarahi mulutnya dia menghindar dan terbang ke atas.
Namun, ketika kedua orang itu terbang ke atas, tiba ada monster yang sedang terbang dengan kecepatan tinggi. Alhasil mereka berdua terjatuh dan terkubur selama setengah hari.
Satu hari kemudian!
Bom!
Reruntuhan gunung itu, hancur dan mengeluarkan sosok dua orang yang begitu garang dan marah.
“Sial kita kehilangan jejak!” Setelah mengamati, dia menemukan waktu perbedaan di tempat Wang Roulan sungguh sangat lambat. Alhasil dia menemukan kedua wanita itu sedang duduk bersama sambil membicarakan hal yang tidak diketahui.
“Ayo kita langsung bunuh dia, aku takut ada hal buruk lagi!" Fang Shi langung mengeluarkan clurit yang panjang dan dadanya bercahaya merah langsung melesat untuk menyerang leher Murong Ruyue.
__ADS_1
Ketika sedang melesat terbang, ada pemandangan aneh lagi, Fang Shi menemukan bahwa dirinya tidak bisa menggapai kedua wanita. Posisi ini seperti Fang shi sedang menaiki tangga eskalator yang berlawanan arah sehingga bagaimana kalian berjalan, kalian tidak akan pernah sampai ditujuan.
“Brengsek apalagi ini!" Fang Shi ingin menangis tapi tidak ada air mata.
__ADS_2