
__ADS_3
Bab 604
Dewa pencatat seketika mendekati ke arah Long Fai sambil tatapnya melihat kendil yang sedang digunakan Long Fai di pinggangnya.
Itu milik ku!
Dewa pencatat berdehem dengan aura yang menakutkan tapi Long Fai tidak menyadari akan hal itu. Dewa pencatat tahu banyak akan hal Artefak menentang surga, sehingga Cu Liu Fan menjadi dewa itupun tidak terlepas dari artefak miliknya.
Untuk dua sendiri yang memiliki nama Chen Daniu adalah dulunya hanya seorang buta. Karena tidak sengaja mendapatkan benda bulat di hutan. Chen Daniu mengira bahwa itu hanyalah batu biasa.
Tapi tanpa sadari dengan kehidupan dulu hanyalah kakek yang sangat tua dan rapuh, tiba-tiba batuk mengeluarkan darah. Darah itu menciprat ke batu tersebut sehingga batunya bercahaya biru dan meledak memasuki kedalam pikiran Chen Daniu.
Benda itu merubah genetik Chen Danio menjadi sangat tampan. Tapi dia menyadari bahwa semakin kuat kekuatan dia menyadari akan menumbuhkan mata.
Setelah beribu tahun, Chen Daniu semakin kuat dan menjadi dewa dengan kekuatan mata ribuan yang menempel setiap tubuhnya.
Sekarang setelah melihat artefak yang menentang surga, dia sungguh serakah walaupun tidak mewarisi dewa cahaya, tapi dengan kendil Budha menjadi miliknya akan sangat percaya diri di masa depan akan menjadi ekstensi sama persis seperti dewa cahaya.
Sekarang Chen Daniu adalah Dewa Pencatat ditambah lagi jika mendapatkan kekuatan artefak kendil Budha, bukankah kekuatan berlipat ganda?
Apa yang dipikirkan Chen Daniu sayangnya Long Fai tidak mengetahui, dia hanya sangat antusias setelah melihat Chen Daniu mendekatinya.
Tetapi Long Fai juga sedikit waspada karena gerak-gerik Chen Daniu seperti sedang melirik ke Kendil Buddha.
Menghilangkan gagasan curiga, Long Fai hendak menyapa, tiba-tiba Chen Daniu tangannya sengat cepat meraih Kendil Buddha yang sedang menempep pinggangnya Long Fai.
Hanya saja pada saat itu, entah kenapa Chen Daniu tangannya seketika stroke dan mati rasa tidak bisa digerakkan.
"Kakek tua! Ada apa dengan mu?" Long Fai panik seketia melihat dan mencoba mendukung agar tidak jatuh.
__ADS_1
“Ahhh tanganku tidak bisa digerakkan!” Chen Danio tidak tahu, tapi di menggunakan tangan kanannya untuk mengalirkan energi ke tanah satunya masih tetap sama, yaitu tidak berfungsi.
Bagaimana mungkin! Sebenarnya ada apa? Itulah yang dipikirkan oleh Chen Daniu. Tapi dia tak tahu bahwa efek hukum pahala Long Fai jika diaktifkan maka musuh tidak bisa berkutik jika memiliki pikiran jahat.
Long Fai meraih bahu Chen Danio seketika mengecek tubuhnya sontak terkejut, “Kakek kamu sudah tua, kamu terkena stroke!"
“Tidak! Aku tidak tahu penyakit apa itu, tapi aku tidak apa-apa, menyingkirlah!" Mata Chen Daniu merah dia menggunakan kekuatan matanya untuk memindahkan kendil Budha itu ke dimensi lain sehingga setelah sudah berhasil dipindahkan, maka kamu hanya menyelinap pergi dan kamu mengambil.
Pupil matanya, seketika berwarna biru, dan langsung memindahkan kendil Budha tersebut. Hanya saja ketika dia mencoba memindahkan kendil Budha itu, tiba-tiba seperti sangat berat dan sungguh melelahkan.
Chen Daniu merasakan ada yang menghalangi, sehingga dia menggunakan kekuatan mata kebenaran.
Bom!
Chen Daniu muntah darah seketika langsung tak sadarkan diri, kekuatannya terguncang hebat. Sebelum pingsan, Chen Daniu melihat bahwa Kendil Buddha itu diikat oleh sabuk biasa. Tapi dalam penglihatannya nya, sebenarnya sabuk itu adalah ular raksasa yang panjangnya tidak diketahui, membantang dari sudut alam semesta dan masih lebih panjang sampai menembus dimensi yang berbeda.
Bahkan, dia sendiri melihat perlawanan balik terhadap ular itu sehingga langsung pingsan.
Long Fai panik dan membawakan ke kuil dan mencoba meminta bantuan kepada gadis kucing tersebut.
”Gadis memiliki hati yang baik adalah hal yang utama. Ayo kita tolong kakek ini dan bawakan ke dalam kuil ini.” Long Fai memohon.
Hmm!
Gadis kucing menganggukan dan membuka pintu tersebut. Kuil itu hanyalah build yang kosong tidak berpenghuni hanya saja memiliki energi hantu yang sangat kental, tetapi setelah hukum jasa diaktifkan, energi hantu itu ketakutan langsung menghilang karena kehadiran Long Fai.
Sebenarnya jika Long Fai setiap saat mengaktifkan hukum jasa/ merit, dia sudah tak terkalahkan!
Bahkan dewa pun akan meninggal dengan sangat konyol.
__ADS_1
Setelah memasukkan kedalam kuil itu, Long Fai meminta gadis kucing untuk menjaga dan dia mencari ramuan untuk digunakan mengobati Chen Daniu. Hanya mengandalkan pengalaman yang dilakukan dunia Artefak, Long Fai bisa mengidentifikasi jenis tumbuhan. Kenapa Long Fai tidak menggunakan semua tumbuhan di artefak lantai satu, karena dia diserang rasa panik.
Setelah meninggalkan gadis kucing, Long Fai hanya pergi sebentar di hutan dan sudah sampai di kuil.
Pada saat itu, tanpa sepengetahuan Long Fai, ada keberadaan tinggi yang sedang mengincar Kendil Buddha. Namanya adalah Dugu Xiaobai.
Warna rambutnya merah dan membawakan pedang patah yang sangat garang seketika dia turun dari kehampaan.
“Pemuda tampan, serahkan kendil itu jika tidak nyawa mu akan terancam!" Long Fai seketia melihat dengan garang, di mata orang lain Dugu Xiaobai adalah ekstensi yang sangat menakutkan, tapi dalam pandangan Long Fai karena efek hukum jasa banyak dilihat sebagai preman yang amatiran.
”Brengsek! jangan menghalangi jalan aku sedang sibuk!" Long Fai yang sudah dihadang langsung meraih bahu Dugu Xiaobai dan mendorong ke samping kanan hingga terjatuh tersungkur.
Dugu Xiaobai terpana, dia tidak tahu entah kenapa seketika kekuatannya hilang dipenjara sehingga dia menjadi seperti orang biasa.
Tapi dia belum berpikir bahwa Long Fai adalah keberadaan yang menakutkan sehingga dia mencoba berdiri langsung berlari berniat memukul Long Fai.
Long Fai seketia marah dia menoleh meraih tangan Dugu Xiaobai dan menarik seketika men SmackDown.
Bruak!
Engah!
Tulang punggung Dugu Xiaobai seketika ada yang retak dan kita ketahui Entah kenapa kekuatan tidak berfungsi sehingga tidak seperti manusia biasa.
Bajingan!
Tapi dia berdiri lagi sambil kesakitan mengeluarkan pedang untuk menyerang perut Long Fai.
Alhasil long Fai bertambah marah dia meraih pedang itu dan melemparkan ke samping dan menonjok wajah Dugu Xiaobai hingga mimisan dan terjatuh pingsan.
__ADS_1
“Bagaimana mungkin ... Aku akan kala ....” Dugu Xiaobai tersesat dan kesadarannya hilang pingsan. Long Fai kembali dengan tergesa-gesa.
“Bajingan siapa sih pemuda nakal itu!” grutu Long Fai.
__ADS_2