Mars Untuk Kejora

Part 114

Apartemen Casa Grade.

Kejora yang sedang berdiri di ruang tengah, tampak mengejap-ngejapkan kedua matanya. Ia hendak memastikan apa yang dilihatnya itu adalah nyata dan bukan mimpi.

"Tom, ini semua untukku?" Kejora menatap dress dan pakaian santai yang bergantung rapih didepannya, ia juga melihat banyak sekali box yang menumpuk. Dan setelah dibuka satu persatu ternyata isinya adalah tas, sendal, high heels dan juga flat shoes dari beberapa merek terkenal.

"Iya Nyonya, tuan membelikan beberapa barang ini untuk Anda." Tom melihat semua barang yang ada di ruang tengah, dan beberapa box lainnya yang ada di ruang tamu.

"Tom kau bercanda, ya? Semua ini bukan beberapa tapi seperti membeli semua isi toko." Kejora sampai menggelengkan kepalanya, saat melihat semua barang pemberian Mars.

Mendengar perkataan Nyonya Kejora, Tom hanya tersenyum tipis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Karena tuan Mars bukan membeli semua isi toko, tapi membeli semua size yang sesuai dengan Nyonya Kejora di tiga outlet merek terkenal. Dan jangan tanyakan siapa yang turun langsung ketempat tersebut, karena sudah pasti dirinya yang mendatangi satu persatu outlet itu, dan tuan Mars hanya tinggal memilih lewat sambungan video call.

"Dan ada satu lagi, Nyonya," Tom memberikan ponsel yang sejak tadi dipegangnya kepada Nyonya Kejora.

Kejora menatap ponsel yang diberikan oleh Tom dengan wajah yang bingung.

"Tuan Mars ingin berbicara dengan Anda." Ucap Tom, menunjuk ponsel ditangan Nyonya Kejora yang sudah berdering.

"Oh..." Kejora menganggukkan kepalanya lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Kejora, apa kau suka semua barangnya?" tanya Mars dengan cepat, begitu sambungan teleponnya diangkat.

"Aku sangat suka, dan terima kasih Mars." Ucap Kejora dengan senyum dibibirnya. Ia tidak pernah menyangka Mars akan memberikan semua barang itu untuknya.

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku, karena semua itu tidak gratis sayang, dan sebagai gantinya setia malam aku akan menengok baby kita." Ucap Mars dengan seringai tipis dibibirnya.

"Mars kau itu mesum sekali." Gerutu Kejora dengan mencebikkan bibirnya. Dan setelah mengobrol beberapa saat, sambungan telepon pun dimatikan.

"Terima kasih, Tom." Kejora menyerahkan kembali ponsel yang ada ditangannya kepada Tom.

"Tidak perlu dikembalikan, nyonya! Karena ponsel itu milik Anda."

"Iya Nyonya, memangnya tadi tuan tidak memberitahu Anda?"

Kejora menggelengkan kepalanya, membuat Tom menghela napasnya.

"Oh ya Nyonya, perkenalkan ini Ivan. Dia adalah seorang make up artist yang akan membantu anda bersiap untuk acara nanti malam." Tom memperkenalkan Ivan pada Kejora.

Kejora tersenyum menatap seorang pria yang sejak tadi berdiri di samping Tom.

"Dan ini gaun yang akan Anda gunakan." Tom membuka salah satu box besar, dan menyuruh pelayan wanita untuk memperlihatkan gaun tersebut.

Kejora menatap gaun hitam panjang yang dipegang oleh pelayan, dengan mata yang terkagum-kagum. Dan saat Kejora masih mengagumi gaun tersebut, Tom menyuruh Ivan untuk memulai pekerjaannya. Tom juga menyuruh tiga orang pelayan yang ada di ruangan itu, untuk memasukkan dan merapihkan semua barang tersebut ke dalam walk in closet.

Dua jam kemudian, Mars yang baru sampai di apartemen langsung masuk kedalam kamar untuk menemui Kejora. Dan betapa terkejutnya Mars saat melihat penampilan Kejora, yang begitu cantik dan anggun dengan make up natural di wajahnya. Dilihatnya kembali Istrinya itu dari atas sampai bawah dengan tatapan yang sangat intens, kejora juga terlihat sexy dengan dress panjang berwarna hitam dengan bentuk one shoulder di bagian atas.

Ehem

Tom yang ada di samping Nyonya Kejora berdeham dengan keras.

Membuat Mars terkejut, lalu menatap Tom dan pria yang satunya lagi.

"Apa kau yang merias istriku?" Mars mendelik tajam pada pria itu.

"I-iya tuan." Jawab sang make up artist dengan gugup, karena ditanya dengan sebuah tatapan yang sangat tajam.

"Hapus make up nya! Dan ganti dengan riasan yang lebih sederhana!" perintah Mars.

Mendengar perintah yang diucapkan oleh Mars, sontak membuat Kejora, Tom, dan Ivan terkejut.