
__ADS_3
"Mars kau mengatai aku berat?" Kejora mendelik tajam.
"Tidak sayang, hanya saja ...." Mars bingung harus mengatakan apa, karena ia baru sadar sudah membangunkan macan betina yang sedang tertidur.
"Turunkan aku!" Kejora masih menatap tajam pada suaminya.
"Tapi sayang ...."
"Turunkan aku!" Kejora berkata lebih keras.
Dan mau tidak mau Mars menurunkan Kejora tepat di depan pintu kamar. "Tunggu di sini!" Kejora masuk ke dalam kamar, dan langsung mengunci pintunya.
"Kejora bukan pintunya!" Mars mengetuk pintu kamarnya.
"Tidak mau! Kau sudah mengataiku berat." Teriak Kejora.
"Sayang aku tadi hanya bercanda, ayo buka pintunya! Aku ingin melihat Baby Galaxy." Mars semakin keras mengetuk pintunya.
"Baby Galaxy tidak mau ditengok." Sahut Kejora dan segera berjalan menuju tempat tidurnya. "Bisa-bisanya dia mengatai aku berat, dan tadi dia bilang aku mengandung sepuluh Baby?" Kejora yang kesal segera tidur dan tidak memperdulikan Mars yang mengetuk pintu kamarnya.
Sementara itu Mars yang berada diluar pintu, hanya bisa menghela napasnya dengan kasar. "Jujur salah tidak jujur lebih salah, dasar wanita." Mars pun berjalan menuju tempat dimana kunci pintu cadangan disimpan.
...πππ...
Setelah beberapa jam kemudian.
Aries yang sudah sampai di Mansion Graham langsung masuk ke kamar Venus dengan membawa apa yang diinginkan wanita itu, atau yang lebih tepatnya apa yang diinginkan bayi mereka.
"Ve bangun." Aries menepuk pelan bahu Venus.
Venus yang merasa terganggu tidurnya segera membuka ke-dua matanya dengan perlahan.
"Kau! Mau apa kau di kamarku?" Venus yang terkejut melihat Aries, langsung menarik selimutnya dengan cepat.
__ADS_1
"Kamarmu? Bukankah ini kamar kita?"
"Kamar kita dari mana? Ini kamarku!" Ketus Venus.
"Hei kau lupa? Kita ini sudah menikah, jadi kamarmu itu sudah menjadi kamarku juga."
"Tidak bisa! Kamar iniβ"
"Sudah tidak perlu berdebat lagi." Aries memotong perkataan Venus. "Lebih baik kau cepat makan!" Aries membuka makanan yang tadi dibelinya.
"Apa itu?" Venus menatap sesuatu yang ada di depannya.
"Ayam betutu, bukankah kau menginginkannya?" Aries menatap wajah Venus yang terlihat cantik tanpa riasan make up diwajahnya.
"Aku menginginkannya? Siapa yang bilang?"
"Manusia Planet, eh maksud aku Mars." Jawab Aries.
Satu detik dua detik Venus masih bingung tapi didetik yang ketiga ia berusaha menahan tawanya saat sadar saudara kembarnya sedang mengerjai Aries.
"Di Bali ditempat yang kau inginkan." Aries memotong ayam lalu memberikannya pada Venus. "Buka mulutmu!"
"Aku tidak mau, dan aku tidak menginginkannya." Venus menghempaskan tangan Aries.
"Tidak menginginkannya? Tapi tadi Mars ...."
"Dia itu mengerjai mu." Venus hendak tidur kembali.
"What? Jadi manusia planet itu mengerjai aku?" Aries mengepalkan kedua tangannya. "Tapi Venus setidaknya makanlah sedikit, aku sudah jauh membelinya hanya untuk mu." Pinta Aries.
Venus yang hendak tidur, kembali duduk dan menatap wajah Aries yang terlihat kelelahan. "Baiklah berikan makanannya?"
Aries tersenyum lalu mengambil ayam itu untuk Venus.
__ADS_1
"Aku bisa makan sendiri." Venus tidak ingin Aries memperlakukannya dengan baik, karena ia takut nantinya akan jatuh cinta pada sosok pria yang duduk di hadapannya.
"Baiklah." Aries mendekatkan ayam betutu itu pada Venus, dan Aries begitu bahagia saat melihat Venus mau memakan sesuatu yang ia beli. "Venus Graham ikutlah bersama ku ke Jerman?"
Uhuk.
Venus tersedak makanannya, dan dengan segera Aries mengambil air minum yang ada di atas nakas.
"Kenapa kau begitu memaksa aku untuk ikut denganmu?" tanya Venus setelah meminum air yang disodorkan oleh Aries.
"Karena aku tidak bisa meninggalkan istriku yang sedang hamil sendirian." Jawab Aries sambil memberanikan diri mengusap perut Venus.
"Aku tidak sendirian, ada keluargaku di sini."
"Tapi itu beda Ve, maksudku aku ingin ada di sampingmu dan melihat pertumbuhan baby yang ada di perutmu." Aries masih mengusap perut Venus dengan perlahan, entah mengapa ia merasa bahagia saat mengusap perut istrinya.
"Baiklah aku akan ikut."
"Benarkah Ve?" Aries terkejut saat mendengar Venus mau ikut dengannya ke Jerman.
Venus menganggukkan kepalanya dengan perlahan.
"Terima kasih Venus." Aries hendak memeluk istrinya, namun niat itu diurungkan karena tidak ingin membuat Venus marah.
"Twin ...." ucap Venus.
"Twin?" Aries mengerutkan keningnya karena bingung.
"Baby kita twin." Jelas Venus dengan senyum dibibirnya.
"The baby twin?" Aries langsung menatap perut Venus.
"Ya mereka kembar."
__ADS_1
"Terima kasih Tuhan." Aries yang merasa bahagia reflek memeluk Venus.
Sementara Venus hanya diam saja tanpa membalas pelukan dari Aries, tapi di hatinya yang terdalam ia dapatkan merasakan rasa bahagia yang kini dirasakan oleh Aries.
__ADS_2