Mars Untuk Kejora

Mars Untuk Kejora
Part 140 Season 2


__ADS_3

"Apa itu cukup?" tanya Tom dengan sinis.


Wanita itu tersenyum saat melihat nominal yang ia dapatkan, lalu berjalan menuju pintu setelah mengambil tas miliknya.


"Dasar jalang! Untung saja aku berurusan dengan wanita penghibur, kalau tidak bisa habis riwayat ku." umpat Tom tanpa sadar kalau wanita itu mendengar perkataannya.


"Tuan, aku memang tidur dengan Anda. Tapi aku bukan seorang jalang! Dan aku punya nama, namaku Tiara!" ketus wanita itu dan segera keluar dari dalam kamar, dengan wajah merah padam karena menahan rasa amarah di hatinya.


Tiara memang sudah menjual tubuhnya pada seorang pria, tapi itu semua ia lakukan karena terpaksa agar ia bisa memiliki uang dengan cara cepat. Karena ia tidak punya banyak waktu untuk bisa melarikan diri dari keluarganya.


"Meminta bayaran setelah tidur dengan seorang pria, dia bilang kalau dia bukan seorang jalang! Benar-benar konyol." Gerutu Tom dan berbalik menatap ke atas tempat tidur yang berantakan, namun tatapan matanya terhenti saat melihat bercak darah yang ada di atas seprei. "Sial! Apa dia masih perawan?" Tom terdiam sesaat lalu keluar dari kamar, ia bermaksud mengejar wanita itu untuk meminta maaf.


Namun langkahnya terhenti saat ia melihat Tuan Aries yang keluar dari dalam kamar, dengan segera Tom berbalik dan masuk kembali ke dalam kamarnya. Ia tidak bisa bertemu dengan seseorang yang merupakan rekan bisnis keluarga Graham, dengan pakaian yang masih berantakan seperti ini. Karena itu bisa mencoreng nama perusahaan Megatech dan juga nama Perusahaan Genereeg.

__ADS_1


Sementara itu di lobby hotel tampak beberapa rekan kerja dari Perusahaan Genereeg, sedang berpamitan dengan sang pemilik perusahaan yaitu Nona Venus. Satu persatu dari mereka pergi dari hotel itu, karena urusan pekerjaan yang mereka kerjakan telah selesai.


"Nona Venus senang rasanya bisa bekerja sama dengan Anda, dan dikesempatan kali ini aku juga ingin meminta maaf mungkin ada sikap atau perbuatan ku yang menyingung perasaan Anda." Aries tersenyum lalu mengulurkan tangannya.


Venus hanya terdiam tidak menerima uluran tangan Tuan Aries, ia justru sibuk menatap wajah pria yang ada dihadapannya itu dengan tanda tanya di dalam benaknya.


"Kenapa Anda berkata seperti itu? Bukankah kerjasama kita belum selesai?" tanya Venus dengan bingung, karena perkataan tuan Aries seperti seseorang yang sedang berpamitan untuk pergi dan tidak berjumpa lagi.


Deg


Jantung Venus seakan berhenti berdetak saat mendengar perkataan Tuan Aries.


"Oh oke, aku juga berterima pada Anda atas kerjasamanya selama ini." Venus menerima uluran tangan tuan Aries dengan datar dan tanpa ekspresi apa pun di wajahnya.

__ADS_1


Aries tersenyum lalu menatap intens wajah Venus, entah mengapa ia merasa wanita yang ada dihadapannya itu terlihat berbeda dari biasanya. Bahkan sorot mata Venus terlihat begitu tajam namun menyimpan sesuatu yang tidak bisa ia artikan.


"Tuan mobil kita sudah datang." Ucap Mark.


Membuat Aries tersadar dari lamunannya, lalu menatap kearah mobil miliknya.


"Baiklah Nona Venus aku pergi! Jika kau membutuhkan bantuan apa pun itu, jangan sungkan untuk menghubungi aku." Ujar Aries tersenyum ramah.


"Tidak akan! Aku tidak akan pernah meminta bantuan apa pun dari Anda!" Sahut Venus dengan cepat dan sangat tegas.


Membuat Aries terdiam begitu pun dengan Mark dan juga Eva, karena perkataan Venus terasa begitu tajam dan dingin.


Aries segera masuk ke dalam mobilnya, tanpa berkata apa pun lagi pada Venus. Ia lalu menatap kebelakang dan masih melihat sosok Venus yang berdiri di tempat tersebut dengan sorot mata yang lagi-lagi tidak bisa ia artikan dengan kata-kata.

__ADS_1


__ADS_2