
__ADS_3
"Apa Mars menekan dirimu? Agar kau mau menikah dengannya?" Selidik Dila.
"Tidak aunty, awalnya memang tuan Mars mengancam aku." Kejora menatap kearah tuan Mars, yang terlihat menatap dirinya dengan tajam. "Tapi keputusan yang aku ambil, bukan karena ancaman darinya." Jawab Kejora dengan jujur, karena ia tidak ingin bersin-bersin lagi.
Dila terdiam lalu menatap Kejora, dengan senyum tipis dibibirnya. "Kejora, apa menurutmu putraku orang yang baik?"
"Eh itu .... " Kejora menatap tuan Mars, lalu menundukkan kepalanya. "Bagaimana ini? Kalau aku jawab jujur, habislah aku di tangan tuan Mars. Tapi kalau aku berbohong, maka aku yang akan habisi oleh bersin-bersin sialan itu." Gumam Kejora, dalam hati.
"Jawab aku Kejora? Apa putraku orang yang baik?"
"Itu ... tentu saja tuan Mars baik. Hacih ... hacih ...."
Melihat Kejora yang bersin-bersin akhirnya Dila, tersenyum dengan puas.
"Baiklah Mars, kau boleh menikah dengan Kejora." Dila kini menatap putranya. "Tapi kau tidak boleh menceraikannya, sampai kapan pun!"
"What? Apa?" Pekik Mars dan Kejora bersamaan.
"Hacih ... hacih .... " Kejora kembali bersin-bersin.
"Mom, kau tidak bisa melakukan semua ini?" Protes Mars.
__ADS_1
"Tentu saja Mom bisa! Apa kau lupa? Kau pernah bilang, akan menuruti semua keinginanku disaat pilihanmu salah." Dila tersenyum licik.
"Tapi mom ...." Mars mengusap wajahnya dengan kasar, ia sampai lupa pada janji yang pernah ia ucapkan pada Mom Dila.
"Jadi mom minta, sampai kapan pun. Pernikahan kalian tidak boleh ada kata perpisahan." Dila tersenyum penuh kemenangan. "Atau kau lebih memilih mom, memintamu untuk menikah dengan Aurora?" Ancam Dila.
Mars menatap mom Dila, dengan ekspresi wajah yang tak terbaca. Ia berusaha menarik napasnya, dan mengeluarkannya dengan perlahan. Mars tidak ingin sampai amarahnya terlepas kembali.
"Tapi Aunty ... hacih ... hacih ... aku -- "
"Baik! Mars tidak akan menceraikannya sampai kapanpun." Ucap Mars.
"Apa? Hacih .. tunggu dulu! Bukan begini kesepakatannya -- " Suara Kejora tenggelam, saat tangan seseorang membekap mulutnya.
"Bagaimana sayang?" Tanya Aiden.
"Kita laksanakan pernikahan mereka." Jawab Dila, dengan santai.
"What? Bagaimana -- " Aiden terdiam, saat tangannya dirangkul oleh istrinya.
"Kalian menunggu apa lagi? Cepat keluar, dan lakukan pernikahan kalian dengan segera!" Dila berkata, sambil menginjak kaki suaminya yang terlihat akan protes.
__ADS_1
"Oke, mom." Mars menggeret Kejora, dengan susah payah.
Kejora yang masih terkejut, berusaha untuk melepaskan tangan Mars. "Kenapa jadi begini? Aku tidak mau terjebak seumur hidup dengan planet dingin dan kejam seperti dia. Tujuanku hanya ingin membalas dendam pada nenek sihir itu, dengan merebut kekasih putrinya. Dan aku ingin menggunakan kekuasaan keluarga Graham, untuk membuat nenek sihir itu bangkrut." Gumam kejora, dalam hati. Kaki dan tangannya terus ia gerakkan, agar bisa terlepas dari tuan Mars.
Beberapa menit kemudian.
Setelah melalui proses yang menegangkan, dan berbagai drama saat Kejora berusaha untuk kabur. Akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Kejora yang tidak sempat di make up, dan hanya mengenakan dress yang tadi dipakainya. Kini bersanding dengan Mars, di kursi pelaminan.
"Tersenyumlah!" Bisik Mars, karena melihat Kejora dari tadi menekuk wajahnya.
"Apa aku bisa tersenyum? Saat kau menjebak aku! Lirih Kejora, dengan bersin-bersin yang sedari tadi tidak juga berhenti.
"Aku tidak menjebakmu! Bukankah kau yang setuju untuk menikah denganku?" Sindir Mars.
"Aku setuju karena aku pikir hanya sampai ... hacih."
"Dengar! Kau pikir aku suka terjebak pernikahan dengan office girl sepertimu?" Ucap Mars, melirik tajam pada Kejora. "Semua ini salahmu!"
"Salahku?" Kejora menunjuk dirinya sendiri.
"Salahmu, karena kau hadir di pernikahan ini! Kau itu selalu membawa sial dalam hidupku, dan karena kehadiranmu pernikahan aku jadi berantakan." Ucap Mars, dengan penuh penekanan. "Jadi kau harus membayar semua kekacauan ini, dengan hidupmu!" Mars tersenyum licik.
__ADS_1
Gleg
Kejora menelan saliva nya dengan sangat susah. Ia sangat menyesal karena sudah setuju untuk menikah dengan tuan Mars, hanya karena ingin balas dendam. Padahal Kejora tahu, kalau balas dendam itu sangat salah dan tidak diperbolehkan. Tapi Kejora nekat melakukannya, dan inilah konsekuensi yang harus diterima olehnya. Terjebak di dalam pernikahan, dengan seorang pria yang sangat membenci dirinya.
__ADS_2