Mars Untuk Kejora

Mars Untuk Kejora
Part 79


__ADS_3

Keesokan harinya.


Kejora yang sudah terbangun dari tidurnya, menatap kearah tubuhnya yang masih polos tidak mengenakan sehelai benang pun.


"Kenapa aku bisa ketiduran?" Gumam Kejora, lalu menatap jam yang ada di atas dinding. "Ya ampun, jam delapan." Kejora langsung turun dari atas tempat tidur, lalu bergegas masuk ke dalam bathroom.


Setelah selesai membersihkan tubuhnya. Kejora menatap ruangan kamar, dan merasakan ada sesuatu yang hilang.


"Mars?" Pekik Kejora, sambil menepuk keningnya. "Kenapa aku sampai lupa dengan suamiku." Kejora lalu keluar dari kamar untuk mencari Mars.


Dan langkahnya terhenti, saat melihat pria itu tengah duduk di kursi makan.


"Mars, kenapa aku tidak dibangunkan?" tanya Kejora, sambil menatap Mars yang sedang sarapan pagi.


Kejora lalu menatap omelette yang ada di atas piring milik Mars, dengan hati yang bertanya-tanya. Siapa yang sudah membuatkan sarapan untuk Mars, karena tidak mungkin jika suaminya itu membuat sarapannya sendiri.


Mendengar pertanyaan Kejora, membuat Mars langsung menatap wajah istrinya. Ia ingin menjawab pertanyaan tersebut, namun suara dari arah dapur membuatnya terdiam. Mars kemudian menatap sosok yang saat ini sedang berjalan kearahnya.


Sementara itu Kejora yang berdiri di samping Mars, juga menatap kearah suara tersebut. Suara yang berasal dari seorang wanita yang sangat cantik, bagaikan sebuah boneka Barbie dengan warna mata yang sebiru dan sejernih lautan.


"Mars, ini teh kesukaanmu." Katie menaruh cangkir yang dibawanya ke atas meja.


"Terima kasih." Ucap Mars, lalu mengambil cangkir tersebut.


Katie tersenyum saat melihat Mars meminum teh buatannya. Lalu ia menatap ke arah seseorang yang sejak tadi menatap dirinya.

__ADS_1


"Oh, hai. Kau pasti Kejora? Kenalkan namaku Katie." Katie mengulurkan tangannya, kearah wanita yang ia tahu sebagai istri Mars.


Kejora yang masih terkejut, dengan kehadiran wanita cantik yang ada di depannya itu. Hanya terdiam, tanpa membalas uluran tangan tersebut.


Membuat Katie bingung, lalu menatap kearah Mars


Mars yang mengerti tatapan dari kakak tirinya, langsung berdeham dengan keras untuk menyadarkan Kejora dari lamunannya. Namun Kejora tetap diam, hingga membuat Mars mencubit tangan Istrinya itu.


"Aw ...." Pekik Kejora, sambil mengusap tangannya. "Kenapa kau mencubit aku?" Protes Kejora, dengan bibir yang mengerucut.


"Agar kau tersadar dari lamunanmu?" Mars menatap Kejora dengan intens.


"Aku tidak melamun," Sahut Kejora. "Aku hanya ..." Kejora lalu menatap kembali wanita cantik yang ada di depannya.


"Kalian kenapa melihatku seperti itu?" tanya Katie, masih dengan senyum dibibirnya.


Kejora yang tersadar, lalu menatap Mars yang terlihat masih menatap wanita cantik tersebut. Dan entah mengapa, hati Kejora terasa sesak saat melihat cara Mars menatap wanita itu.


"Mars, kau jangan menatap aku seperti itu! Nanti Istrimu itu cemburu." Seloroh Katie, sambil tertawa.


Namun Mars tidak mempedulikan perkataan Katie, ia masih terus menatap lekat wajah kakak tirinya itu.


Dan semua itu tidak lepas dari pandangan mata Kejora, yang semakin merasakan sesak di hatinya.


"Siapa wanita ini? Kenapa dia ada di apartemen milik Mars? Dan apa yang terjadi kemarin malam, saat aku ketiduran? Dan kenapa hatinya merasa sesak? Apa benar ia merasa cemburu?" Semua pertanyaan itu, saling bergantian masuk kedalam pikirannya. Dan tanpa sadar, tangan Kejora memegang dadanya yang terasa sakit.

__ADS_1


"Mars, ayolah! Kau lihat itu! Istrimu sudah cemburu padaku." Katie berkata, sambil menyentuh wajah Mars untuk menatap adik iparnya.


Hingga membuat Mars mengalihkan pandangannya, lalu menatap Kejora yang terlihat tengah menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu tatapan mata Mars jatuh pada jari Kejora yang tengah berada di dadanya.


"Kenapa cincinnya tidak di pakai?" Gumam Mars dalam hati. Ingin sekali Mars menanyakan hal tersebut pada Kejora, namun karena ego yang dimilikinya. Membuat Mars enggan untuk menanyakan pertanyaan tersebut.


"Oh ya, kau duduklah! Aku sudah buatkan sarapan untukmu." Ucap Katie, pada Kejora


Membuat Mars dan Kejora, langsung memutus tatapan mata mereka.


"Tidak perlu Nona, aku -- "


"Jangan memanggilku Nona, panggil saja aku kak Katie! Karena aku adalah kakak Mars." Ucap Katie, lalu berjalan menghampiri Kejora dan menarik kursi makan untuk adik iparnya itu.


"Kakak Mars?" Gumam Kejora, lalu menatap wajah suaminya dan wanita itu secara bergantian. "Tapi kenapa wajah mereka tidak sama?" Kejora kembali bergumam dalam hati.


"Kau jangan bingung, dengan wajah kami yang tidak mirip. Karena dia adalah kakak tiriku." Sahut Mars, yang mengerti arti tatapan Kejora. "Aku berangkat dulu!" Mars lalu berdiri dari duduknya, lalu berjalan begitu saja dari ruang makan.


"Mars, kau tidak ingin mencium istrimu dulu!" Teriak Katie.


Mars menjawab dengan lambaian tangan, tanpa menoleh kebelakang. Membuat Katie hanya bisa menghela napasnya.


"Dia itu sama saja seperti Dad Aiden, tidak pernah bisa bersikap romantis." Gerutu Katie.


Kejora hanya tersenyum tipis, mendengar perkataan kakak tiri Mars. Lalu menatap punggung Mars yang menghilang di balik pintu.

__ADS_1


__ADS_2