Mars Untuk Kejora

Mars Untuk Kejora
Part 127 Season 2


__ADS_3

Setelah acara makan malam dan pembicaraan beberapa hal tentang bisnis mereka selesai, ada beberapa orang yang memilih untuk kembali masuk ke dalam kamar, dan ada sebagian orang yang memilih untuk tetap berada di ruangan tersebut. Sementara Aries lebih memilih keluar dari ruangan, dan duduk di salah satu kursi yang tepat menghadap ke arah pantai.


"Mark bagaimana perkembangan kasus Perusahaan Sinopec?" tanya Aries.


Ia ingin tahu sudah sejauh mana tim Black Shadow, bekerja mencari bukti atas keterlibatan Perusahaan Sinopec dalam penyelundupan senjata ilegal.


"Mereka sudah menemukan buktinya tuan." Jawab Mark.


"Bagus...." Aries tersenyum puas dengan cara kerja anggotanya.


"Tapi tuan-" Mark bingung bagaimana caranya menyampaikan berita selanjutnya.


"Tapi apa?" senyum Aries berganti dengan ekspresi tanda tanya di wajahnya.


"Klien kita sudah mendapatkan bukti itu lebih dulu dari tim lain." Ucap Mark.


Aries sontak mengerutkan keningnya dengan wajah yang bingung.


"Apa maksudmu? Katakan yang jelas!"


Mark terdiam dan ragu-ragu ingin memberitahu tuan Aries.


"Mark...!" sentak Aries karena sudah tidak sabar mendengar penjelasan dari orang kepercayaannya.

__ADS_1


"Mereka sudah mendapatkan bukti tersebut dari Tim Delta." Mark menundukkan kepalanya.


"Tim Delta?" Aries semakin bingung dengan jawaban Mark.


"Iya tuan, Tim Delta sudah lebih dulu membantu mereka."


"Tim Delta membantu mereka! Dan itu artinya pemimpin mereka sudah kembali?"


Mark menganggukkan kepalanya.


"Wow... berita yang sungguh mengejutkan!" Aries menggelengkan kepalanya. "B Alberto sang iblis ternyata sudah kembali." Seloroh Aries dengan seringai tipis dibibirnya.


"Ada apa dengan sepupuku?" Venus berjalan menghampiri tuan Aries.


"Jadi tuan Aries ada apa dengan sepupuku? Kenapa kau menyebut namanya?" selidik Venus dengan tatapan yang tajam.


"Sepupumu itu --" Aries terdiam sesaat lalu tersenyum sinis. "Kenapa aku harus menjelaskannya padamu?"


"Tentu saja harus! Karena B adalah sepupu ku dan aku tidak ingin kau berbuat macam-macam padanya!" Venus berkata dengan tegas.


Aries sontak tertawa dengan keras mendengar perkataan Venus, sungguh lucu sekali wanita yang ada di depannya itu yang berlagak menjadi seorang pelindung.


"Kenapa kau malah tertawa?" Venus semakin emosi, rasanya ia ingin sekali mencekik leher Aries karena seharian ini sudah membuatnya merasa kesal.

__ADS_1


"Kau tahu Nona Venus? Kau itu lucu sekali." Aries berjalan mendekati Venus. "Dan wajahmu itu terlihat cantik jika sedang marah, dan aku suka itu." Bisik Aries ditelinga Venus.


Membuat Venus terdiam dan hanya bisa merasakan hembusan napas Aries di telinganya.


Sementara Mark dan Eva yang melihat keintiman Tuan Aries dan Nona Venus, sampai mengusap kedua mata mereka untuk memastikan bahwa apa yang mereka lihat adalah nyata. Karena ini pertama kalinya bagi mereka melihat Tuan Aries dan Nona Venus yang saling berdekatan tanpa adanya pertengkaran.


"Tapi sayangnya semua yang aku katakan tadi bohong." Bisik Aries kembali dengan tawa dibibirnya.


"Kau....!" sentak Venus dengan wajah yang memerah karena menahan rasa amarah dan rasa malu yang datang bersamaan, Venus merutuki sikap bodohnya yang sempat terbuai dengan pujian Aries yang mengatakan jika dirinya terlihat cantik ketika sedang marah.


"Kenapa Anda marah, nona? Apa Anda ingin yang aku bisikan tadi bukan suatu kebohongan?" Goda Aries masih dengan tawa dibibirnya, namun tawa itu seketika berhenti saat Aries merasakan sakit di perutnya.


"Shit!" umpat Aries, menatap pada Venus yang terlihat tersenyum setelah berhasil memukul perutnya.


"Tuan, Anda tidak papa kan?" Mark segera menghampiri tuannya.


Eva pun tidak tinggal diam dan segera menghampiri Nona Venus.


"Bagaimana tuan Aries? Apa itu terasa sakit?" ejek Venus dengan seringai tipis dibibirnya, rasanya tidak sia-sia belajar sedikit ilmu beladiri dari Mom Dila, karena akhirnya ia bisa mempraktekkannya pada orang yang tepat.


Aries menggelengkan kepalanya, sambil menahan rasa sakit diperutnya.


"Kenapa kau memukulku?"

__ADS_1


__ADS_2