Mars Untuk Kejora

Mars Untuk Kejora
Part 88


__ADS_3

"Siapa mereka? Kenapa aku tidak pernah melihat mereka?" Gumam Mars, menatap ke empat orang yang berjalan bersama Kejora. "Coba kau selidik keempat orang itu?" perintah Mars.


"Baik, tuan."


Sementara itu Tom, yang mendengar percakapan antara tuan Mars dengan salah satu anggota Delta. Berusaha berdiri, lalu menghampiri tuannya. Ia ingin memberikan penjelasan pada Tuan Mars, bahwa Nyonya Kejora berada di tempat yang aman dan bersama dengan orang yang tepat. Namun belum sempat ia berbicara, ponsel miliknya lebih dulu berbunyi. Dilihatnya layar ponsel tersebut, yang menampilkan sebuah nama wanita yang sangat ia cintai. Dengan segera Tom mengangkat ponselnya.


"Apa? Bagaimana bisa?" Tom sangat terkejut, dengan apa yang dikatakan oleh Venus.


Wajah Tom yang sudah babak belur karena bogem mentah, kini semakin pucat saat mendengar berita menghilangnya Kejora.


"Ada apa, Tom?" tanya Mars, saat mendengar suara keterkejutan dari asistennya.


"Tu-tuan, Nyonya menghilang ...."


Mars yang sempat bingung, karena setahu dirinya Kejora di bawa pergi oleh anak buah Tom. Kini sangat cemas, saat mendengar Kejora menghilang. Ia langsung merebut ponsel milik Tom, dan melihat nama Venus yang tertera di riwayat panggilan terakhir. Saat itu juga, Mars langsung menghubungi nomer adiknya.

__ADS_1


"Shit!" umpat Mars, sambil membanting ponsel milik asistennya. Karena ia merasa kesal, Venus tidak mau mengangkat teleponnya. "Tom, ada apa ini? Jangan bilang Venus yang berada di balik semua ini?" Mars mencengkram kerah pakaian Tom, lalu mendorong tubuh pria itu dengan sangat keras ke dinding. "Cepat katakan!" Teriak Mars.


"I-iya." Jawab Tom, dengan kepala yang tertunduk. Ia tidak mau berbohong lagi pada tuannya, dan mulai menceritakan semuanya dari awal. Tom sudah tidak peduli, jika Tuan Mars membunuhnya karena sudah mau bekerjasama dengan Venus. Yang ia pedulikan saat ini hanya satu, ikut mencari keberadaan Nyonya Kejora. Karena jika sesuatu terjadi pada nyonya nya, maka Tom akan merasa sangat bersalah seumur hidupnya.


"Shit!" Umpat Mars. "Tom, otakmu itu di taruh di mana? Bisa-bisanya kau menuruti semua perintah konyol dari Venus!" Bentak Mars, sambil mengusap wajahnya dengan kasar. "Dan sekarang Kejora menghilang, karena perbuatanmu dan juga Venus!"


"Maaf, tuan." Ucap Tom, dengan perasaan bersalahnya.


Namun Mars tidak peduli pada perkataan Tom, karena ia sangat marah pada Pria itu dan juga adiknya.


"Baik, tuan." Kedua orang itu langsung pergi dari ruangan tersebut.


"Tuan, Nona Venus tidak bersalah. Niatnya hanya ingin, membuat anda menyadari perasaan anda yang sesungguhnya. Apakah Nyonya Kejora atau Nona Katie yang ada di hati anda."


Mars menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum sinis. "Kau dan Venus, tidak tahu apa pun tentang perasaanku." Ia lalu melangkahkan kakinya,

__ADS_1


"Dan anda pun tidak tahu, bagaimana perasaan Nyonya Kejora."


"Deg ...." Mars menghentikan langkahnya.


"Apa tuan tidak melihat? Betapa terlukanya Nyonya Kejora, saat anda menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Nona Katie! Dan apa tuan tidak melihat? Bagaimana terlukanya Nyonya Kejora, saat melihat anda memeluk Nona Katie?"


Mars tidak menjawab pertanyaan dari Tom, ia hanya diam dengan kedua tangan yang mengepal erat.


"Sekarang setelah Nyonya Kejora menghilang, bukankah seharusnya anda bahagia? Karena anda bisa bebas menjaga Nona Katie, tanpa --- " Belum sempat meneruskan perkataannya, tubuh Tom terhuyung kebelakang, saat ia mendapatkan bogem mentah untuk yang kesekian kalinya.


"Diam kau!" Mars kembali memukul wajah Tom. "Kau tidak tahu apa pun tentang perasaanku. Dan jika sampai Kejora tidak ditemukan, maka aku akan membunuhmu!" Mars hendak memukul kembali wajah Tom. Namun niat itu diurungkannya, saat ia menyadari satu hal. Bahwa Kejora menghilang, juga karena kesalahan yang diperbuatnya.


"Argh ...." Teriak Mars.


Ia lalu berjalan ke arah ruang kerja, yang ada di dalam bangunan tersebut. Meninggalkan Tom yang tergeletak tidak berdaya di atas lantai.

__ADS_1


"Di mana kau Kejora? Aku sangat merindukanmu." Lirih Mars. Dan tanpa terasa air matanya mengalir, saat mengingat bagaimana ia membentak dan menyalahkan Kejora atas apa yang terjadi pada Katie. "Apa aku salah, jika aku lebih mementingkan orang yang sedang sakit? Dan apa aku salah jika memberikan perhatian pada wanita yang pernah ada di hatiku, atau kata yang lebih tepatnya wanita yang aku kira pernah mengisi hatiku." Gumam Mars.


__ADS_2