Emergency Wedding

Emergency Wedding
Part 110


__ADS_3

"Tidak kau salah paham B, aku datang kemari karena ingin berlibur." Ucap Eve dengan nada yang bergetar karena ketakutan.


"Oh ya ...?" Boy memicingkan matanya, lalu kembali tertawa sambil berjalan keluar dari ruang makan.


"B tunggu! Tapi kau juga menikmatinya bukan?" Eve menarik lengan Boy.


"Aku menikmatinya karena aku kira kau Tita." Boy menghempaskan tangan Eve dengan kasar. "Dengar Eve! Jangan pernah melewati batasanmu lagi, kau tahu pasti apa yang bisa aku lakukan padamu!" Ucap Boy dengan seringai tipis dibibirnya.


Boy yang sudah berjalan keluar dari ruang makan, terpaksa kembali menuju lemari pendingin karena melupakan air minum yang ingin diambilnya untuk Tita, dan itu semua karena Eve yang masih saja mengikuti langkahnya dengan segala ocehan yang tidak didengarnya sama sekali.


Dan tanpa Boy dan Eve sadari perbicangan mereka tadi didengar oleh Tita, wanita itu yang awalnya terbangun dari tidurnya justru mendengar semua yang dibicarakan oleh Boy dan kakaknya.


*


*


Keesokan harinya.


Tita yang sedang berbaring di samping Boy menatap pria tampan itu dengan sangat intens, menatap wajah Boy Arbeto yang saat ini tengah memeluk tubuhnya dengan sangat posesif.

__ADS_1


Tadi malam setelah mendengar percakapan antara Boy dan kak Eve, Tita tidak bisa memejamkan kembali ke-dua matanya, karena pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya resah. Seperti ada hubungan apa diantara kak Eve dengan Boy? Kenapa sikap Kak Eve begitu berani dan terlihat seperti ******? Dan apa yang sudah dinikmati oleh keduanya? Dari semua pertanyaan itu mampu membuatnya terus terjaga dari tidurnya.


"Sudah puas memandangi wajahku?" Boy membuka kedua matanya.


"Eh .. kau sudah bangun?" Tita terkejut dan merasa malu karena sudah tertangkap basah menatap wajah suaminya yang sedang tertidur.


"Aku tampan bukan?" Boy mengeratkan pelukannya di pinggang ramping milik Tita.


"Ish kau itu terlalu percaya diri sekali." Gerutu Tita dengan senyum dibibirnya. "B boleh aku bertanya sesuatu?"


Boy menganggukkan kepalanya, sambil duduk bersandar pada headboard tanpa melepaskan pelukannya pada Tita.


Tita terdiam menimbang-nimbang apa harus bertanya atau tidak pada suaminya.


"Kenapa kau diam?" Boy menautkan kedua alisnya saat melihat wajah Tita yang tidak seperti biasanya.


"Aku .. ah lupakan saja!" Tita mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Boy, dan memilih untuk bertanya langsung pada kakaknya.


"Hei kau mau kemana?" Boy mengeratkan tangannya di pinggang Tita, saat wanita itu hendak beranjak dari atas tempat tidur.

__ADS_1


"Aku ingin membersihkan tubuhku, lalu memeriksa apakah Kak Eve masih ada di Vila atau tidak? Kasihan kakak ku sejak kemarin aku meninggalkannya di ruang tengah." Tita mengurai tangan Boy dari pinggangnya.


"Kau tidak perlu repot-repot mengecek kakakmu, karena semalam dia sudah pulang." Ucap Boy dengan berbohong, karena yang sebenarnya terjadi ia mengusir wanita itu.


"Oh ..." Tita tidak tahu kakaknya itu sudah pulang, karena tadi malam setelah mendengar perbincangan kedua orang tersebut dirinya langsung masuk ke dalam kamar. "Kalau begitu boleh aku menemui Kak Eve?" tanya Tita.


"Tentu saja kenapa tidak? Tapi sayangnya hari ini kita harus pulang ke Jakarta, lebih tepatnya jam sepuluh." Boy menatap jam yang menempel di atas dinding.


"What?" pekik Tita dengan wajah yang terkejut. "Tapi ini sudah jam delapan! Kenapa mendadak sekali?" Tita turun dari atas tempat tidur dengan terburu-buru.


"Semalam aku lupa memberitahumu." Boy yang ikut turun dari tempat tidur langsung menggendong Tita.


"B ..." Tita memukul dada bidang suaminya, karena sudah membuatnya terkejut. "Kau mau apa?"


"Tentu saja ingin membersihkan tubuh, bukankah lebih baik jika kita mandi bersama agar menghemat waktu." Boy tersenyum penuh arti.


"Ish itu namanya bukan menghemat waktu, tapi modus." Sindir Tita.


Namun yang disindir justru tertawa sambil berjalan cepat memasuki bathroom, Boy tidak ingin melewatkan sisa waktu satu jam nya dengan percuma sebelum mereka pulang ke Jakarta.

__ADS_1


__ADS_2