Emergency Wedding

Emergency Wedding
Part 64


__ADS_3

"Ada apa kau kemari?" Boy bertanya dengan raut wajah yang datar dan dingin, pada sosok pria yang masuk ke dalam ruang kerjanya.


Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum sembari berjalan menuju meja kerja Boy Arbeto, langkahnya terhenti tepat di samping wanita yang sejak tadi tersenyum padanya.


"Aku merindukan wajah sombong mu itu." Jawab Mars dengan seringai tipis dibibirnya.


Dan tanpa basa-basi ia langsung duduk di samping wanita yang masih saja terlihat tersenyum itu.


"Ck, rasanya aku ingin muntah." Sahut Boy dengan ketus, karena mulai merasa kesal saat melihat Tita yang terus tersenyum pada Mars, padahal wanita itu baru pertama kali bertemu dengan sepupunya. "Mudah sekali wanita itu tersenyum pada setiap pria, kemarin Agam dan sekarang Mars." Rasanya ingin sekali Boy ******* bibir tipis Tita, agar bibir itu berhenti tersenyum.


"Kau itu tidak bisa diajak bercanda, lagi pula mana mungkin aku merindukanmu." Sahut Mars dengan sinis, lalu mengalihkan tatapan matanya pada wanita yang ada di sampingnya. "Siapa dia?"


Belum sempat Boy menjawab pertanyaan Mars, ia terkejut saat melihat Tita mengulurkan tangan pada sepupunya.


"Kenalkan nama aku Tita Anggara, dan aku adalah istri dari pria berwajah sombong itu." Ujar Tita masih dengan senyum diwajahnya, dan tatapan mata yang bersinar. "Oh ya ampun dia tampan sekali, dan tingkat ketampanannya sama seperti Agam." Gumam Tita dalam hati.


"Namaku Mars." Ia menerima uluran tangan tersebut. "Akhirnya aku bisa bertemu juga dengan istri sepupuku."


"Sepupu? Kalian saudara sepupu?" tanya Tita dengan wajah yang terkejut.

__ADS_1


"Ya."


"Em .. pantas saja kau sangat tampan sama seperti Agam." Tita masih tak percaya jika suaminya itu punya banyak sepupu yang berwajah tampan.


"Kau sudah bertemu dengan Agam?" tanya Mars.


"Sudah, waktu itu kami berkenalan di lift. Oh ya kenapa kalian tidak datang di hari pernikahan kami?" tanya Tita.


"Karena pernikahan kita itu bukan acara yang penting." Boy menyela perkataan Tita dengan ketus dan dingin.


Ia merasa sangat marah karena sejak tadi diabaikan oleh kedua manusia yang ada di hadapannya.


"Kau tahu? Bukan hanya mulutnya yang jahat, tapi otak mesumnya juga jahat." Sahut Mars sembari tertawa.


Tita yang mendengar perkataan Mars pun ikut tertawa, karena memang benar otak suaminya itu sangat mesum terbukti saat pria itu berselingkuh di depan matanya.


Brak


Boy yang sudah sangat kesal menggebrak meja kerjanya dengan keras, hingga membuat Tita dan Mars terkejut.

__ADS_1


"Cepat katakan! Ada perlu apa kau kemari?" Boy menatap Mars dengan sorot mata yang sangat tajam.


Ia sudah tidak sabar menendang Mars keluar dari ruangannya, karena sudah berani membuat Tita tersenyum bahkan sampai tertawa.


"Sabar Brother, aku kemari hanya ingin mengundangmu ke acara makan malam di mansion ku." Ucap Mars sembari menahan tawanya.


"Makan malam?" Boy mengerutkan keningnya.


"Ya, dan kau pun aku undang." Mars menatap ke arah Tita.


Boy hendak protes pada Mars karena sudah berani mengundang Tita, namun lagi-lagi suaranya kalah cepat dari suara wanita yang berstatus sebagai istrinya.


"Aku di undang?" tanya Tita tak percaya.


"Tentu saja, karena kau adalah Nyonya Boy Arbeto." Ucap Mars pada Tita, tanpa peduli dengan tatapan Boy Arbeto yang seperti ingin menguliti dirinya. "Karena aku sudah menyampaikan maksud kedatangan ku, maka aku permisi pulang."


Mars berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan keluar dari ruangan dengan seringai licik dibibirnya, ia segera mengambil ponsel yang ada di saku kemejanya setelah berada di depan pintu lift.


"Done." Ucap Mars saat sambungan telepon tersebut diangkat oleh seseorang, dan segera menutup panggilan tersebut ketika pintu lift terbuka.

__ADS_1


__ADS_2