Emergency Wedding

Emergency Wedding
Part 96


__ADS_3

"Kau pikir saja sendiri kau itu apa?" sahut Boy dengan asal, karena ia masih bingung dengan apa yang terjadi. "Dan ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul di sini? Dan siapa dia?" Boy menatap pria yang terkena pukulannya.


"Dia itu temanku, dan lihat apa yang sudah kau lakukan padanya?" Lea berjalan menghampiri Damian dan melihat bekas pukulan di sudut bibir temannya. "Kau baik-baik saja?" tanya Lea dengan khawatir.


Damian menjawab dengan anggukan kepala, dan kini semua orang yang ada di dalam kamar menatap pada Boy Arbeto.


"B bisa kau jelaskan semuanya?" Dafa kembali menatap tajam putranya.


"Aku mau menjelaskan seperti apa? Aku saja bingung." Ucap Boy sambil menghela napasnya dengan kasar, tujuannya datang ke kamar hotel untuk menghajar Agam karena sudah berani membawa Tita, kini berganti dengan keterkejutan saat melihat anggota keluarganya ada di kamar tersebut. "Kenapa kalian semua berkumpul di sini?" Boy mengulangi pertanyaannya.


"Kami disini untuk menjemput Lea yang baru datang dari Paris untuk tinggal di Mansion utama." Jawab Luna dengan raut wajah yang datar, namun itu hanya sesaat karena kini bibirnya tersenyum dengan lebar sambil menarik Tita yang ada di sampingnya. "Mom juga menjemput Istrimu untuk tinggal di mansion utama."


"What?" Boy menatap tak percaya dengan apa yang di dengarnya. "Tidak bisa!" sahut Boy dengan cepat.


"Tentu saja bisa karena Tita sudah setuju, benar kan sayang?" tanya Luna.


"Iya Mom." Tita mengangguk kepalanya dengan senyum dibibirnya.

__ADS_1


"Tapi aku tidak mengijinkannya!" Boy menatap tajam pada Tita.


Tita yang ditatap tajam seperti itu, hanya membalas dengan mengangkat dagunya keatas dengan gerakan yang anggun. Dan Agam yang melihat sikap Tita yang bisa mengontrol emosinya, refleks tersenyum dengan lebar.


"B ..." Luna yang tahu kalau putranya sedang mengintimidasi menantunya, langsung berjalan dan menarik telinga Boy dengan kencang.


"Mom .." Boy berusaha melepaskan tangan mom Luna dari telinganya. "Lepaskan Mom! Ini tidak sakit tapi ini sangat memalukan." Protes Boy saat melihat teman pria Lea tengah menertawakan dirinya.


"Kalau tidak mau di jewer jangan berulah!" Luna melepaskan tarikan di telinga putranya.


Jangan berpikir jika Luna tidak tahu apa yang sudah dilakukan putranya pada Tita termasuk pil kontrasepsi yang dibeli oleh Liam, itu sebabnya Luna mengajak Tita untuk tinggal di mansion utama, selain untuk menemani Lea sekaligus untuk mengawasi lebih ketat sikap putranya pada menantunya.


"Sudah," Lea berjalan mengambil tasnya yang berada di atas tempat tidur, sedangkan kopernya akan di bawa oleh Damian.


"Kalau begitu kita berangkat sekarang!" Luna menatap pada keponakan dan menantunya.


"Tunggu dulu!" Boy menghalangi langkah Tita dan Mom Luna. "Aku tidak mau tinggal di mansion utama."

__ADS_1


"Kalau kau tidak mau, ya tinggal saja di apartemen mu! Tita ikut dengan Mommy." Luna menarik tangan menantunya.


"Kalau aku tinggal di apartemen, Tita juga harus ikut denganku!" Boy menatap tajam pada wanitanya yang sejak tadi hanya diam saja.


"B kau itu menyusahkan saja, sekarang apa bedanya kau dan Tita tinggal di apartemen atau di mansion utama?" tanya Luna.


"Tentu saja berbeda karena di sana ada kepala pelayan yang akan mengawasi kegiatan kami dan melaporkannya pada Mommy." Jawab Boy tapi hanya dalam hati.


"B ....?" Luna menunggu jawaban dari putranya.


"Tidak ada bedanya Mom, Tapi —"


"Tapi apa?" Luna menautkan kedua alisnya.


"Tapi aku tetap tidak mau!" Boy menarik tangan Tita lalu menggendong wanitanya layaknya memikul sebuah karung, dan dengan secepat kilat ia berjalan keluar dari kamar hotel tanpa mempedulikan Mom Luna yang berteriak.


"B apa yang kau lakukan?" Tita memukul punggung suaminya, sungguh ia terkejut saat tiba-tiba saja Boy menggendongnya. "Turunkan aku B!" teriak Tita sambil terus memukul punggung suaminya.

__ADS_1


Namun Boy tidak mempedulikan perkataan Tita, ia terus berjalan menggendong wanitanya masuk ke dalam lift dengan tujuan membawanya sejauh mungkin dari Agam dan Mom Luna.


__ADS_2