Emergency Wedding

Emergency Wedding
Part 70


__ADS_3

Ehem ...


Kejora dan Tita menatap kearah seorang pria yang berdeham dengan sangat keras.


"Boleh aku meminjam wanita cantik ini." Ucap Agam pada Kejora, lalu tatapan matanya beralih menatap kearah Tita yang terlihat tersenyum.


"Eh .. tentu saja."


Kejora sedikit terkejut saat mendengar perkataan Agam, karena ia baru tahu jika seorang Agam Mateo bisa merayu seorang wanita.


Walaupun Kejora sudah tahu jika yang dilakukan oleh Agam, adalah bagian dari rencana mereka untuk membuat seorang Boy Arbeto cemburu. Tapi tetap saja Kejora tidak menyangka jika Agam bisa melakukannya dengan sangat natural.


Kejora yang masih terkejut bahkan tidak menyadari jika saat ini Agam dan Tita, sudah berjalan meninggalkan dirinya yang kini duduk seorang diri.


"Kenapa kau diam saja sayang." Mars merangkul pundak istrinya sembari mengecup kening Kejora.


"Mars apa kau yakin dengan rencana kalian?"

__ADS_1


Kejora menatap kearah Boy yang terlihat asik berbicara dengan wanita yang bernama Eve, lalu ia menatap kearah Tita dan Agam yang juga sedang berbicara dengan sangat intens.


"Tentu saja, aku dan A ingin mengerjai sekaligus membantu B untuk menyadari perasaannya pada Tita."


Mars teringat saat Agam menceritakan semua obrolannya dengan Boy, tentang bagaimana pria itu yang tersiksa karena ingin menyentuh Tita, tapi tidak bisa karena ego yang dimiliki oleh sepupunya itu.


Mars juga teringat pada tatapan tajam dan tidak suka dari seorang Boy Arbeto, saat melihat Tita yang terus tersenyum padanya. Tampak jelas terlihat api kecemburuan di mata sepupunya itu, bahkan saat ini ia bisa melihat sudut ekor mata Boy Arbeto yang sejak tadi melihat kearah Tita dan Agam.


'Tapi sayang rencana kalian pasti akan sulit mengingat kehadiran wanita itu." Kejora menatap kearah Eve.


"Ya .. aku rasa ini tidak akan mudah, karena Boy terlihat nyaman dan menganggap wanita itu adalah Tita versi dewasa." Mars menatap intens kearah Boy dan Eve.


"Agam kenapa?" Mars menautkan kedua alisnya.


"Aku takut A jatuh cinta pada Tita." Lirih Kejora.


"What?"

__ADS_1


Mars mengalihkan tatapan matanya kearah Agam dan Tita, dan ia bisa melihat bagaimana seorang Agam Mateo berbicara tanpa mengalihkan tatapan matanya dari Tita, bahkan pria itu tidak terlihat menggenggam ponselnya yang sudah dianggap kekasih dan pujaan hatinya.


Kini Kejora dan Mars saling menatap dengan kening yang berkerut, mereka berharap apa yang dipikirkan oleh mereka tidak akan menjadi kenyataan.


Sementara itu dari sudut yang lainnya, sebuah mata yang sangat tajam dengan kilatan penuh amarah, sedang menatap kearah wanita yang saat ini tengah berbincang dengan sangat akrab dengan seorang pria. Tangannya saat ini bahkan sudah terkepal dengan erat, untuk meredakan emosi yang kian memuncak saat wanita itu tersenyum bahkan tertawa dengan riangnya dihadapan pria tersebut.


Dengan wajah dinginnya pria itu membisikkan sesuatu pada asisten pribadinya, dan dengan segera asistennya itu keluar dari mansion untuk menjalankan perintah tuannya.


"B kau kenapa?" tanya Eve.


Sekarang ia memanggil adik iparnya itu tanpa embel-embel Tuan, atas permintaan dari Boy sendiri. Pria itu mengatakan jika di luar kantor Eve cukup memanggilnya dengan B, dan tentu saja itu membuat Eve senang.


"Aku tidak apa-apa." Jawab Boy dengan senyum tipis dibibirnya.


Ia pun kembali berbincang dengan kerabat yang lain, namun sudut ekor matanya tetap menatap kearah Tita dan Agam.


Sementara itu Eve terdiam dengan wajah yang tampak berpikir, ia merasa aneh dengan sikap Boy yang tadi sempat berbisik pada Liam, dan asisten pribadinya itu langsung pergi begitu saja.

__ADS_1


"Apa yang direncanakan B pada Tita?" gumam Eve setelah ia menyadari jika sorot mata pria itu terus menatap kearah Tita.


__ADS_2