
__ADS_3
"Apa? Tita jelek dan menyebalkan?" Tita mengusap telinganya untuk memastikan apa yang baru saja didengarnya.
"Ya dan sekarang tidurlah! Apa kau lupa besok sudah mulai bekerja?" Boy menutup kedua matanya, ia harus cepat tidur untuk menyiapkan tenaganya. Karena Boy sangat yakin besok akan menjadi hari paling melelahkan baginya.
"Oh iya Tita lupa." Tita menepuk keningnya. "B apa kau sudah tertidur?" Tita menatap mata Boy yang sudah terpejam.
"Sudah." Jawab Boy dengan singkat.
"Yah .. sudah tidur padahal Tita ingin bertanya pekerjaan sekertaris itu seperti apa?" Tita menghela napasnya lalu berusaha untuk memejamkan kedua matanya.
"Dasar gadis bodoh, mana ada orang tidur masih bisa menjawab pertanyaan." Gumam Boy dalam hati lalu segera tertidur saat melihat gadis itu sudah memejamkan kedua matanya.
...🍀🍀🍀...
Keesokan harinya.
Tita yang sudah bersiap dengan celana jeans dan kaos yang dikenakannya, berjalan menuju Boy yang tengah berbicara dengan seseorang.
"B Tita sudah selesai."
Boy yang sedang berbicara dengan Liam, menatap kearah Tita dari atas sampai bawah.
__ADS_1
"Kau mau berangkat kerja atau mau main?"
"Tentu saja berangkat kerja, kau lupa ya?" Tita menepuk bahu suaminya.
"Ck ...."
Boy mengusap bahunya lalu menatap pada Liam.
"Lia berikan pakaiannya!"
"Baik Tuan." Liam berjalan mendekati istri tuan Boy Arbeto. "Nona ini pakaian Anda."
Ehem.
"Maaf Nona ini pakaian Anda." Liam mengulangi perkataannya.
"Oh iya terima kasih." Tita tersenyum dengan tatapan mata yang terus menatap pria tampan itu. "Maaf boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tentu saja boleh Nona." Liam tersenyum.
"Em .. kau itu pria atau wanita?" tanya Tita dengan ragu-ragu.
__ADS_1
Sontak membuat Boy langsung tertawa terbahak-bahak, sementara Liam hanya bisa menghela napasnya dengan kasar.
"Apa mata istri tuan Boy Arbeto itu buta? Jelas-jelas aku ini sangat tampan, tapi kenapa dia bertanya aku ini pria atau wanita." Gumam Liam dalam hati. "Nona aku ini seorang pria sejati, apa Anda tidak lihat pakaian ku?" Liam masih berusaha tersenyum pada istri tuannya, walaupun saat ini ia merasa sangat kesal.
"Aku melihatnya, tapi yang membuat aku bingung kenapa nama mu Lia? Bukankah Lia itu nama seorang wanita?" Tita mengerutkan keningnya dengan wajah yang bingung.
"Namaku sebenarnya bukan Lia tapi Liam." Jawab Liam.
"Oh nama mu Liam? Tapi kenapa B memanggilmu Lia?" Tita yang masih bingung terus bertanya.
"Itu karena —"
"Sudah-sudah kau tidak perlu menjawabnya." Potong Boy pada Liam. "Dan kau Tit, lebih baik cepat ganti pakaianmu! Dari pada bertanya sesuatu yang tidak penting."
"Ck, iya-iya." Tita yang tidak ingin berdebat segera masuk ke dalam kamar dan menganti pakaiannya dengan pakaian kerja yang di berikan oleh Liam.
Dan setelah selesai berganti pakaian Tita segera menyusul langkah suaminya yang sudah lebih dulu keluar dari apartemen, dan selama di perjalanan menuju perusahaan Kenz.Drc, Tita bertanya pada Boy apa saja yang menjadi tugas dari seorang sekretaris? Karena Tita sudah tidak sabar untuk mencoba hal baru di dalam hidupnya. Sedangkan yang ditanya justru hanya diam saja dan menutup telinganya dengan headset.
Perusahaan Kenz. Drc.
Setelah sampai di depan sebuah gedung pencakar langit, Boy, Tita, dan Liam segera berjalan memasukinya. Dan disepanjang mereka melangkahkan kakinya, semua karyawan baik pria dan wanita menunduk hormat pada Boy Arbeto.
__ADS_1
__ADS_2