Emergency Wedding

Emergency Wedding
Part 124


__ADS_3

Mansion utama.


"Ayo Tit!" Boy mengulurkan tangannya pada Tita, setelah membuka pintu mobilnya karena kini mereka sudah sampai di mansion utama.


Tita meraih tangan suaminya dengan tersenyum lebar, ia merasa bahagia dengan sikap Boy yang menurutnya sangat manis, terlebih saat ini tangan pria itu menggenggamnya sambil berjalan memasuki mansion utama milik keluarga besar Arbeto.


"B kau belum menjawab pertanyaan aku, kenapa kita datang kemari?" tanya Tita dengan wajah yang bingung, terlebih lagi saat ia melihat sosok wanita berdiri membelakangi mereka.


Wanita dengan tinggi sekitar seratus enam puluh lima centimeter, dengan rambut pirang yang diikat dengan rapih dan pakaian yang terlihat sopan. Mengingatkan dirinya dengan penampilan seseorang yang sangat ia kenal, "Kak Eve ..." gumam Tita dengan jantung yang berdetak dengan kencang, saat langkah kakinya semakin mendekat kearah wanita tersebut.


"B dia siapa?" tanya Tita dengan berbisik di telinga suaminya.


"Dia ..."


"Apa kabar sayang?" tanya wanita itu sambil membalik badannya.

__ADS_1


Deg.


Seketika itu juga wajah Tita memucat karena terkejut, dan tubuhnya terasa lemas saat menatap sosok wanita yang ada di hadapannya. Sungguh ia begitu terkejut saat wanita yang selama ini ia rindukan, dan sosok yang selama ini hanya bisa ia lihat dari foto-foto yang ada di ponsel kak Eve, kini berdiri di hadapannya dengan senyum yang terukir di wajahnya.


"M-mom ...." Tita yang masih tak percaya dengan sosok yang ia lihat, hanya bisa diam berdiri dan tanpa sadar air mata menetes di kedua pipinya.


Air mata itu semakin turun dengan cepat, saat wanita yang merupakan Ibu kandungannya kini memeluk tubuhnya dengan erat.


"Ya ini Mom sayang." Daniela semakin erat memeluk putri bungsunya, putri yang sudah bertahun-tahun lamanya ia tinggalkan karena trauma dan perceraian yang terjadi di pernikahannya.


"Sayang jangan menangis ..." Daniela menenangkan putrinya dengan mengusap punggung Tita, dan membelai rambut panjang putrinya dengan penuh kasih tanpa melepaskan pelukannya pada tubuh Tita.


Sementara itu Boy yang berdiri tidak jauh dari Tita, dengan perlahan mundur untuk memberikan ruang bagi Ibu dan anak itu melepaskan semua kerinduan di hati mereka. Dari jauh Boy ikut merasa terharu saat menyaksikan pertemuan Tita dengan ibu yang sangat dirindukannya itu.


"Aku Boy Arbeto akan melakukan apa pun untuk mu Tit, termasuk membawa Mom Daniela ke Jakarta agar kau tidak pergi dari ku."

__ADS_1


Boy tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil mempertemukan Tita dengan Ibu kandungannya, dan usahanya selama ini tidak sia-sia saat melihat kebahagiaan di wajah wanitanya.


Boy teringat kembali kejadian tiga hari yang lalu, saat pertama kali mendengar permintaan konyol Tita yang meminta ijin darinya untuk tinggal di Paris, dengan alasan ingin tinggal bersama ibu kandungnya. Dan Boy yang tidak ingin ditinggalkan oleh Tita, saat itu juga langsung menyuruh Alex untuk pergi ke Paris dengan misi membawa ibu mertuanya itu ke Indonesia.


Dengan sedikit pemaksaan yang dilakukan oleh Boy dan juga menceritakan semua rencana Tita, akhirnya Mom Daniela mau ikut bersama Alex ke Jakarta saat itu juga. Dan disinilah Ibu mertuanya sekarang berada, tengah memeluk putri bungsunya dengan erat.


Ehem.


Boy berdeham untuk menarik perhatian kedua orang yang masih saling berpelukan erat, bukan karena ingin mengganggu Tita dan Mom Daniela hanya saja mereka sudah terlalu lama berdiri.


"Maaf sebaiknya kita duduk dulu."


Daniela mengurai pelukannya lalu menghapus air mata di wajah putrinya dengan lembut, ia lalu menatap menantunya dan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Tita pun ikut berjalan bersama Mom Daniela menuju sofa yang ada di ruangan tengah.


"Terima kasih B ..." gumam Tita dalam hati dengan senyum dibibirnya, saat ia berjalan melewati suaminya.

__ADS_1


Boy yang mengerti arti senyum di wajah Tita hanya membalas dengan anggukan kepala, lalu ikut berjalan di belakang Tita dan Mom Daniela.


__ADS_2