
__ADS_3
"Sudahlah.......saya tunggu di mobil," Aran berbalik dan berniat pergi, namun Veli menahan nya.
"Mas tunggu!" Veli berdiri di hadapan Aran, "Jangan bilang Mas berpikir aku sudah tidur dengan dia?" tebak Veli.
"Lalu untuk apa kau ke hotel kalau bukan untuk itu?" Aran kesal bukan main melihat Veli yang masih saja menahannya.
"Ya memang tapi......" Veli sejenak berpikir apakah mengatakannya pada Aran atau tidak, dan kenapa harus menceritakannya pada Aran memangnya apa yang akan Aran lakukan padanya. Tapi Veli berpikir Aran berpikir kini ia sudah kotor dan itulah penyebabnya ia kini sangat di rendahkan Aran.
"Ck....." Aran mencoba menyingkirkan Veli dari hadapannya, namun tetap saja Veli tak mau pergi.
"Dengarkan aku dulu, kalau kau mau menceraikan aku tidak apa. Tapi dengarkan aku dulu, Mas belum mendengarkan penjelasan ku bukan?" tanya Veli.
"Aku tidak butuh penjelasan mu," ketus Aran.
"Aku mohon Mas," dengan cepat Veli memeluk Aran.
DEEG.
Jantung Aran berdetak tak karuan, perasaan itu kini muncul kembali rasanya ia tak tega harus memulangkan Veli. Tapi tetap saja ia jijik dengan tubuh Veli, membayangkan di jamah oleh Farhan membuatnya mendorong Veli.
"Jangan sentuh saya. Saya tak sudi bersentuhan dengan wanita kotor!" tutur Aran dengan tegas.
DEEG.
Hinaan itu seakan belati yang menggores dada Veli, sakit, perih, peduh.
"Mas!.....hiks....hiks...." Veli menangis sekencangnya, "Dengarkan aku dulu, setelah itu kau bebas menghina aku wanita kotor atau apapun yang kau suka," ucap Veli dengan bibir yang bergetar.
FLASH BACK ON.
Kini keduanya masih berada di ruangan Veli, Farhan masih mencoba untuk merayu Veli mau ikut dengannya.
__ADS_1
"Ayolah Veli, Mas tidak mau kehilangan kamu, apa kau mau kehilangan Mas dan menikah dengan pria seperti dia yang hanya bisa memaksa saja?" tanya Farhan.
"Nggak sih Mas, tapi cara apa yang Mas maksud?" tanya Veli.
"Apa kamu sudah melakukan hubungan itu dengannya?" tanya Farhan yang ia yakin Veli mengerti.
"Nggak lah Mas, malas banget semalem aja Veli tidur di sofa. Dari pada seranjang sama dia," Veli merasa tubuhnya sedikit letih karena tidurnya di sofa, tapi itu labih baik menurutnya.
"Kamu sayangkan sama Mas?" tanya Farhan berusaha meyakinkan hati Veli.
"Mas, pertanyaannya aneh, ia lah Veli sayang sama Mas, kalau nggak, Veli nggak bakal terima cinta Mas. Tapi Mas aja ngomong putus cepet banget!" kata Veli mengingat kata itu yang di ucapkan Farhan.
"Udahlah, Mas minta maaf Mas nyesel banget. Kamu ikut Mas," Farhan menarik lengan Veli agar bangun dari duduknya.
"Kemana Mas?" tanya Veli penasaran kini keduanya berjalan keluar.
"Kamu mau cerai sama Aran kan?" tanya Farhan lagi yang di angguki Veli, "Yaudah ikut Mas, besok kamu pasti bukan istri Aran lagi. Terus kita nikah," tandas Farhan dengan senyum bahagia.
Beberapa saat kemudian keduanya sampai di hotel.
"Mas kita kenapa ke hotel?" Veli bingung tentunya apa sebenarnya rencana Farhan, sebab Farhan belum menjelaskan lalu sekarang mereka sudah di hotel.
"Kita buka puasa dulu ya," kata Aran membawa Veli menuju restauran di sana.
"Ya tapi Mas, kenapa harus ke sini?" tanya Veli lagi.
"Ikut aja yuk, demi hubungan kita berdua juga kan," kata Farhan menarik lengan Veli.
Keduanya berbuka puasa selesai berbuka puasa Farhan memesan kamar, dan menarik Veli menuju salah satu kamar di sana.
"Mas, kita ngapain di sini?" tanya Veli lagi, beribu pertanyaan itu muncul di otaknya.
__ADS_1
"Kalau kamu tidur dengan saya, dan Aran tau kamu akan di ceraikan," kata Farhan menarik lengan Veli dan menjatuhkannya di ranjang.
"Mas, jangan aku nggak mau. Aku mau cerai dari Aran tapi nggak begini juga caranya, apa lagi kalau Papa tau dia bisa bunuh aku Mas!" kata Veli sambil berusaha menjaukan tubuh Farhan dari tubuhnya.
"Sayang, dengarkan Mas," Farhan menangkup wajah Veli, "Setelah kamu bercerai dengan Aran kita bisa menikah, Mas yakin Papa kamu mengerti nanti setelah dia tau kita saling cinta," ucap Farhan.
"Nggak ya Mas, kalau kamu sayang sama aku nggak begini caranya. Ini namanya sama saja kamu dan Aran tak ada bedanya, sama-sama tukang paksa aku benci sama kalian bedua. Kalian egois bahkan kalian tak ada menghargai aku sebagai seorang wanita, aku juga punya harga diri Mas. Tapi mungkin kalian pikir aku mainan yang tak punya perasaan, makanya kalian benas berbuat semau kalian sama aku," ucap Veli dengan mata berkaca-kaca, yang ia inginkan satu pria yang benar-benar mencintainya. Menikahinya dengan cara baik-baik, bukan dengan cara semaunya.
"Mas bukan tidak mengargai mu, tapi ini adalah jalan pintas agar kita bisa bersama. Mas tidak bisa kalau harus kehilangan mu," ucap Farhan lagi mencoba menangkup wajah Veli, tapi dengan cepat di tepis.
"Kalian jahat.....hiks....hiks....kalian bukan manusia, kalian mungkin tidak di lahirkan dari rahin seorang wanita. Maka kamu mau pun Aran tak pernah tau bagaimana cara menghargar wanita," teriak Veli dengan sesegukan, kesal dan benci bercampur menjadi satu. Tidak Aran tidak Farhan sama saja pikir Veli, keduanya menggunakan cara licik yang membuat Veli seakan menjadi wanita murahan.
"Veli kamu mau ke mana?" tanya Farhan saat melihat Veli turun dari ranjang, dengan cepat Farhan memegang lengan Veli hingga tak bisa pergi.
"Aku mau pergi, aku nggak mau kalau caranya seperti ini," jawab Veli sambil berusaha melepaskan tangan Farhan yang mencengram lengannya.
"Tidak, kita sudah sampai di sini sayang. Kenapa kau harus ku lepaskan? Aku dan Aran jelas berbeda, aku lelaki yang kau cintai dan kau pun mencintai ku. Tapi Aran adalah lelaki yang kau benci dan dia pun tak mencintai mu," Farhan menarik Veli kembali ke ranjang dan dengan cepat Farhan menindihnya.
"Lepas......kalian sama saja, sama-sama brengsek!" ucap Veli meronta-ronta minta di lepaskan.
"Aku tidak brengsek, aku hanya ingin mempertahankan mu. Nanti kau akan mengerti setelah rencana ini berhasil dan kita hidup dalam bahagia," ucap Farhan mencoba mendekatkan wajahnya pada Veli dengan berkabut gairah.
"Aku tidak mau!" tutur Veli.
Saat Farhan mengungkung tubuh Veli, hingga membuatnya tak bisa bergerak dan bibirnya hampir menggapai bibir ranum milik Veli tiba-tiba pintu terbuka dan Aran datang melihat istrinya berada di ranjang kamar hotel betsama seorang pria. Pria itu adalah orang yang di cintai Veli sendiri.
FLASH BACK OFF.
***
Jangan lupa VOTE ya Kakak semuanya, kalau banyak tipo maaf, nulisnya buru-buru. Nanti kalau banyak Vote sama like dan bintang 5 saya bisa up lagi. MAACIH :).
__ADS_1
__ADS_2