Dokter Cantik Milik Ceo

Dokter Cantik Milik Ceo
Episode 69


__ADS_3

Anggia yang sudah tak sadarkan diri masih berada dalam bathtub tanpa ada yang melihat selama bebetapa jam lamanya, hingga mungkin Anggia telah tiada bersama dua jadin yang ada di rahimnya.


"Anggia...."


"Bilmar bangun!" Aran terus saja mencoba membangunkan Bilmar sedari tadi Bilmar tidur dan mengingau menyebut nama Anggia bahakan berkali-kali Aran mencoba membangunkan Bilmar.


"Bilmar bangun!" Aran menyiram wajah Bilmar dengan segelas air putih dan benar saja Bilmar langsung tersadar dan terduduk.


"Bil lu baik-baik ajakan?" tanya Aran setelah Bilmar bangun dari mimpi buruknya.


"Aran gw tadi mimpikan Ran, gw tadi tidurkan Ran," tanya Bilmar menarik kaos oblong yang di pakai Aran.


"I-iya," jawab Aran terbanta-banta.


Bilmar diam dan melepaskan baju Aran di cengkramannya, Bilmar menarik rambut dan menunduk, perasaannya kini kacau setelah mimpi buruk itu.


"Bil, lu mimpi apa barusan?" Aran penasaran juga mengapa Bilmar sedari tadi berteriak nama Anggia.


"Gw balik dulian ya Ran, gw bisa gila lama-lama berjauhan dari Anggia, dia lagi hamil anak gw Ran udah lima hari gw di sini nggak pernah tenang, badan gw yang di disi otak gw nggak," kata Bilmar pada Aran.


"Tapi kerjaan kita masih banyak Bil," Aran mengingat pertapa banyaknya pekerjaan mereka yang msih harus di selesaikan tapi Bilmar sudah ingin kembali pulang.


"Ran, lu tau kan Anggia tu sering banget pengen makan malem terus kalau gw nggak ada siapa yang temenin dia keluar malem," Hal yang sangat membuat Bilmar terganggu ia takut sekali apa bila Anggia menginginkan makanan tapi harus menahan karena tidak tau harus meminta pada siapa.


Sekilas Bilmar mengingat dulu saat pertama kali Anggia meminta bakso bakar padanya, Anggia tidak makan seharian hanya karena menunggunya pulang. Anggia hanya menangis menahan lapar juga kesal, dan Bilmar tidak tau apakah selama ia pergi Anggia baik-baik saja atau tidak.


"Bil kita baru lima hari loh di sini, sementara kemungkinan waktu yang kita butukan itu empat belas hari untuk menyelesaikan semuanya, tapi lu malah pengen pulang sekarang," kata Aran.


"Ran, Anggia hamil dan lu taukan dia itu lagi masa penyembuhan dari depresi yang dia alami, gue takut dia nangis terus dan pada akhirnya dia tertutup lagi seperti dulu, gw takut dia jadi pendiem dan menyimpan semua sendiri karena dia merasa tak ada yang mencintainya," kata Bilmar.


"Tapi tadi lu mimpi apa Bil?"


"Gw mimpi dia bunuh diri Ran, dan bawa dua anak gw," Bilmar tidak berani menutup mata, karena itu hanya membuatnya mengingat Anggia yang tak bernyawa di dalam bathtub.

__ADS_1


"Dua bayi Bil? Masud kamu anak kamu kembar?" tanya Aran.


"Iya, kemungkinannya begitu," kata Bilmar mengusap kasar wajah nya dengan kedua telapak tangannya.


"Wah selamat bro!" Aran bahagia mendengar perkataan Bilmar.


"Gw duluan balik ya Ra," kata Bilmar lagi.


"Ya udah deh, biar gw yang ngurus semuanya. Gw juga takut denger cerita mimpi lu tadi serem tau Bil," Aran juga ikut merinding ia sudah membayangkan flm wanita hamil yang beranak dalam kubur.


"Lu napa?" Bilmar bisa melihat Aran yang seperti orang ketakutan.


"Gw bayangin kalau Anggia bunuh diri pas hamil nanti dia beranak dalam kubur terus setannya menghantui kita," kata Aran menutup mata ketakutan.


"Heh ngomong jangan asal," kesal Bilmar.


"Nggak usah marah-marah juga," teriak Aran keduanya kembali menjadi seperti anjing yang meributkan makanan.


"Lu juga," Aran balas mendorong Bilmar, "Kalau cinta nikahin! Jangan cuman ngomong doang," teriak Aran dengan kesal.


"Ran bisa nggak lu pikirin cara buat gw nikah sama Anggia," kata Bilmar mencari jalan melalui Aran yang selalu memiliki ide bagus.


"Dasar pembinor!" teriak Aran di wajah Bilmar.


"Heh gw nggak ngerebut dia dari si brengsek itu ya, gw nge bebasin dia dari ke kejaman pria nggak punya hati itu. Jadi jangan asal ngomong. Kalau Anggia bahagia dan nggak mau cerai sama Brian dan gw maksa Anggia tetap cerai atau gw fitnah mereka supaya bisa cerai baru lu bisa sebut gw ngerebut bini orang, ini nggak ya!" jelas bilmar dengan tegas.


"Iya, maaf jangan marah-marah juga dong," Aran marah takut meliahat Bilmar berubah emosi dan berbicara serius, Bilmar yang biasa ceria dan somplak jarang marah jutru menyeramkan di mata Aran, sebab Bilmar bila marah maka tidak ada kata ampun. Dan Aran sangat takut bila Bilmar malah berubah marah.


"Udah lah lupai aja," Bilmar yang kesal mulai tenang.


"Ya udah lu duluan siap-siap deh," kata Aran.


"Makasih ya Ran lu dah ngerti gw," kata Bilmar.

__ADS_1


"Ya sama-sama kita sodara tau Bil, santai aja," kata Aran.


"Iya."


"Eh tunggu Bil," Aran menghentikan langkah Bilmar yang hendak memasuki kamar mandi, "Lu tadi nanyak ide kan dari gw?" kata Aran mengingatkan Bilmar akan beberapa saat lalu.


"Emang lu udah punya ide," Bilmar terlihat bersemangat.


"Ada," jawab Aran.


"Apa?"


"Lu harus berguru sama Vano masalah maksa cewek nikah," jawab Aran asal.


"Sialan lu," Bilmar memukul bahu Aran membuat keduannya terkekeh.


"Lu bikin si Anggia terus bergantung sama lu, kalau gw liat-liat sebenarnya Anggia butuh kasih sayang Bil, dan kayaknya dia nyaman sama lu. Dan mungkin juga itu pengaruh bayi lu. Tapi lu bisa manfaatin itu, lu sekarang berusaha bikin Anggia bergantung sama lu nanti kalau dia lahirin dan kalau kalian belum juga nikah, gw yakin dia bakalan ngerasa kosong setelah lu nggak di dekatnya, tapi gw doa in lu nikah secepatnya Bil kasihan bayinya kalau dia tau dia lahir tanpa ayah," kata Aran berbicara panjang lebar pada Bilmar.


"Ya Ran lu bener banget, gw bakalan buat Anggia mau nikah sama gw sebelum anak itu lahir," Bilmar sejenak memikirkan perkataan Aran memang benar, ia tidak mau nanti anak nya minder bila sudah besar bila mereka lahir dari hasil hubungan di luar nikah.


"Ya udah perjalanan balik 12 jam Bil, lu siap-siap ya biar gw urus keberangkatan lu," kata Aran.


"Makasih ya Ran."


"Kenyang gw sama makasih lu."


"Ok, gw siapa-siap ya."


Bilmar sangat bersemangat dalam waktu 12jam lagi ia akan segera bertemu dengan Anggia, rasanya Bilmar sudah sanagat rindu dengan tingkah Anggia yang kadang manja kadang cerewet kadan marah-marah tidak jelas kadang juga jail, Bilmar juga rindu saat-saat pertengkaran mereka yang tidak jelas.


***


Temen-temen kasih VOTE nya ya. Doa kan Babang Bilmar akan segera menikah dengan Anggia. LIKE juga makasih.

__ADS_1


__ADS_2