Kaisar Dewa Iblis

Kaisar Dewa Iblis
Ch. 77 - Mantra Jiwa


__ADS_3

"Pemuda ini jelas bukan sosok tanpa nama di Negara Xin, siapa dia?! Kapan seorang iblis bernama Qing ini muncul ?" Ucap Qiong Zi dalam hati dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri.


Tetua Qiong ini memiliki kekuatan terbesar di antara mereka bertiga saat ini. Dia bisa segera mengetahui kalau pemuda itu memiliki kekuatan luar biasa hanya dengan satu pandangannya.


"Serangan pedang itu, sepertinya tidak biasa. Pedang apa itu? Kain kerudung penutup wajahnya itu juga adalah harta karun kelas atas. Tuan Muda Qing ini memang memiliki kekayaan yang sangat besar. Hanya ada beberapa ahli Alam Emas yang mampu membeli harta kelas atas seperti itu." Ucap Tetua Qiong lagi di dalam hatinya, dia percaya bahwa itu adalah semacam Peralatan roh peringkat emas.


Tetua Qiong Zi terengah-engah karena terkejut. Tiba-tiba, dia bertemu dengan tatapan Qing Shan yang di ikuti oleh niat membunuh dari seorang Kaisar Dewa di dalam tatapannya. Pada saat ini, Tetua Qiong Zi merasa seolah-olah dia telah jatuh ke dalam gua yang sedingin es, dia merasa sangat ketakutan saat dia bergumam lagi. "Bocah ini, berapa banyak orang yang telah dia bunuh?"


Qing Shan lalu melangkah keluar dari lingkaran es yang dia telah buat dan berdiri di udara. Setelah membunuh Wu Ao, dia dengan santai menyimpan sesuatu ke dalam kantong penyimpanannya dan tatapannya menyapu mereka bertiga.


Di bawah tatapannya yang intens, tiga pria tua bernama Qiong Zi, Yuzi dan Guo Shao merasakan tubuh mereka menggigil, menyebabkan keringat dingin terus terbentuk di dahi mereka.


"Nama keluargaku adalah Qing, juga dikenal sebagai Dewa Iblis. Kalian bertiga akan menjadi pelayanku. Biarkan aku menanam Mantra Penahan Jiwa pada masing-masing dari kalian, sehingga aku bisa membiarkan kalian tetap hidup.!"


Suara Qing Shan terdengar jelas di telinga mereka, tetapi nadanya terasa dingin dan dewasa. Dikombinasikan dengan niat membunuh Kaisar Dewa Iblis, Qiong Zi dan dua orang lainnya langsung mengubah ekspresi wajah mereka.

__ADS_1


Mereka bertanya-tanya pada diri mereka sendiri... Mungkinkah pemuda di depan mereka ini juga seorang ahli iblis tua? Mungkinkah dia penguasa Kota Qing? Selanjutnya, semua ini masuk akal jika mereka memikirkan hal itu. Menjadi penguasa Kota Qing, mereka menganggap Qing Shan ini adalah seorang pemuda yang sebenarnya seorang kultivator tua dan mampu membangun kota ini secara diam-diam. Semua fakta ini mereka rasa sangat logis. Dengan demikian, mereka bertiga saat ini merasa telah telah menebak identitas Qing Shan, tanpa keraguan.


Qing Shan ingin mereka bertiga menjadi pelayannya saat dia berbicara. Tuntutan seperti itu benar-benar tirani dan terdengar arogan. Tetua Qiong, Yuzi dan Wu Shao telah menetapkan nama mereka sebagai senior peringkat atas Negara Xin selama benerapa dekade. Mereka semua memiliki kekuatan yang memungkinkan mereka untuk hidup selama lebih dari beberapa ratus tahun. Oleh karena itu, bagaimana mereka bisa bersedia menjadi pelayan orang lain.


Selanjutnya, Qing Shan ingin menanam kepada mereka Mantra Penahan Jiwa. Begitu mereka mendengar nama teknik itu, ketiganya menghirup udara dingin.


Apa itu Mantra Penahan Jiwa? Itu adalah sebuah teknik atau mantra yang dapat menahan dan menyegel seseorang yang menggunakan Indera ilahi. Itu hanya bisa ditanamkan ke dalam pikiran seseorang jika dia mau. Setelah mantra ini ditanam, hidup dan mati korban akan dengan mudah dikendalikan oleh oramg yang memberikan mantra itu. Jadi, hidup dan mati mereka hanya bergantung pada satu pikiran sipemilik mantra.


Hanya beberapa sekte, yang memiliki warisan kuno, yang tahu cara menggunakan Mantra Penahan Jiwa. Sekte-sekte ini biasanya menggunakan mantra semacam itu untuk mengumpulkan sejumlah besar pasukan dibawah mereka tanpa pandang bulu. Qiong Zi dan dua pria tua lainnya memprediksi dan menyimpulkan hal itu. 


Beda halnya dengan Tetua Yuzi dan Guo Shao, ekspresi wajah mereka berubah pahit. Mereka berdua tidak memiliki latar belakang sebagus seperti Tetua Qiong Zi. Yuzi hanyalah seorang penguasa dan Patriark Keluarga Yu. Meskipun itu dianggap sebagai kekuatan yang cukup besar di Negara Xin, itu tidak beda halnya Klan yang bisa dianggap biasa-biasa saja atau di pandang sebelah mata oleh Klan yang lenih besar daei mereka di Dunia Tropis ini.


Adapun Si tua Guo Shao, dia bahkan jauh lebih menyedihkan. Tetua Wu yang telah mati dengan dia hanyalah kultivator bebas. Mereka bukan milik sekte dan tidak memiliki latar belakang atau status yang kuat. Begitu mereka ditangkap, tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka.


"Orang tua ini tidak akan pernah melayani siapa pun. Dewa Iblis Qing, jangan memaksakan tuntutanmu kepada orang lain. Orang tua ini selalu menjadi kultivator bebas selama ini dan karena orang tua ini menginginkan gaya hidup tanpa paksaan. Kau ingin aku menjadi pelayanmu? Aku lebih baik mati daripada menjadi pelayanmu! Huh...!" Tetua Guo berteriak dan mengungkapkan ekspresi wajah seperti orang gila. 

__ADS_1


Kebencian memenuhi matanya. Tiba-tiba, dia memukul dadanya sendiri dengan telapak tangannya, mematahkan dua belas pembuluh darah di dalam tubuhnya. Serangan itu telah merusak banyak pembuluh darah di tubuhnya. Dia terluka parah sekarang. Wajahnya pucat pasi, tetapi energinya terus melonjak, menembus puncak alam Roh Harmonis dan memasuki ranah alam Emas tingkat awal. Qi miliknya bahkan sedikit lebih kuat dari Tetua Qiong sekarang.


Tanpa merasa ragu, dia menggunakan teknik yang bisa meningkatkan ranah kultivasinya untuk sementara waktu dan akan habis-habisan untuk menyerang Qing Shan. Melarikan diri bukan pilihan lagi baginya. Dia mencoba berusaha keras untuk dapat mengalahkan Qing Shan. Dia melihat Qing Shan ini hanyalah seorang kultivator Alam Roh Harmonis tingkat menengah. Menggunakan serangan diam-diam dan menambahkan teknik rahasia miliknya, dia bahkan mungkin bisa menjatuhkan Qing Shan, menurut pemikirannya.


Begitu dia mengalahkan orang seperti Qing Shan ini, tidak ada yang bisa menghentikannya meninggalkan Kota Qing, bahkan jika ada banyak ahli di Kota Qing sekalipun. Seperti kata pepatah, seseorang harus terlebih dahulu menangkap kepala pemimpinnya sebelum menangkap seluruh bawahannya.


Tetua Guo Shao lalu bergerak cepat untuk menyerang Qing Shan dan serangannya melesat dan mendekati Qing Shan dalam sekejap. Dia mengetuk kantong ruang miliknya dan mengeluarkan Seratus lima puluh cahaya lampu pedang berwarna emas muncul di udara. Serangan dari ratusan cahaya pedang ini meluncur ke arah Qing Shan seperti hujan meteor.


Serangan mendadak Tetua Guo telah melampaui harapan Tetua Qiong dan Patriark Klan Yu, Yuzi. Serangan yang tiba-tiba itu juga bahkan mengejutkan Niugong dan kedua rekannya. Ketika Lili melihat Qing Shan dalam bahaya, alisnya berkedut dan tubuhnya langsung bergerak ringan dari tempatnya untuk menyelamatkan Qing shan, tetapi tiba-tiba dia berhenti.


Mereka semua tidak melihat tanda-tanda ketakutan di wajah Qing Shan saat menghadapi seratus lima puluh serangan cahaya pedang yang akan membombardir dirinya. Sebaliknya, matanya tetap penuh dengan tatapan acuh tak acuh.. Bahkan Qing Shan tidak berusaha menghindari serangan pedang itu.


Tubuhnya tiba-tiba berkilauan dengan cahaya keemasan.....


Ketika Qiong Zi dan Yuzi melihat bahwa Qing Shan tidak berniat membela diri dan menghindar, kegembiraan terlihat di wajah mereka. Mereka tidak pernah berpikir bahwa Tetua Guo Shao ini bersedia menghancurkan kultivasinya sendiri untuk menyerang Qing Shan. Mereka bahkan lebih terkejut dan merasa bahagia ketika mereka melihat Qing Shan benar-benar seperti orang yang sangat ketakutan, sehingga terlihat dia lupa bagaimana cara menghindar dan bertahan.

__ADS_1


__ADS_2