Mendadak Istri

Mendadak Istri
Extra Part 7


__ADS_3

Khanza dan Al sampai di rumah tante Al hampir mendekati makan siang. Khanza masih memandangi bangunan rumah di depannya itu sebelum benar-benar turun dari mobil. Al yang melihat sang istri masih diam tidak beranjak dari tempat duduknya mengerutkan keningnya.


"Ada apa?" Tanya Al. 


Khanza menoleh menatap wajah sang suami sambil menggeleng. Senyum manis tersungging di bibirnya.


"Nggak ada apa-apa. Ayo turun. Aku belum pernah bertemu langsung dengan tante Rista dan om Dewa. Dulu saat pernikahan kita, mereka masih berada di Hongkong kan." Kata Khanza.


Al yang mendengar perkataan sang istri langsung mengangguk mengiyakan. Setelahnya, mereka segera turun dari mobil. Tak lupa juga buah tangan yang sudah mereka siapkan untuk syukuran rumah baru om dan tante Al.


Khanza dan Al berjalan beriringan menuju rumah berlantai dua tersebut. Rumah yang cukup sederhana dan nyaman. Banyak pohon dan tanaman hias berada di depan dan samping rumah tersebut. Rumah om dan tante Al tidaklah luas. Namun, design rumah tersebut cukup bisa membuat banyak ruang hingga terlihat luas.


Khanza dan Al berjalan melewati teras depan untuk menuju ruang utama. Al segera mengetuk pintu rumah tersebut sambil mengucapkan salam. Terdengar jawaban salam dari dalam, hingga tak lama kemudian pintu tersebut terbuka.


Ceklek


Seorang laki-laki berusia sekitar lima puluh tahun terlihat berdiri di sana. Senyum cerah terlukis dari bibir laki-laki tersebut. Al yang melihatnya langsung berjalan mendekat untuk meraih tangannya dan mengecupnya. Setelahnya, Al langsung memeluk laki-laki tersebut.


"Apa kabar kamu Al?" Tanya laki-laki tersebut.


"Baik Om. Om Dewa bagaimana kabarnya?" Tanya Al. Ya, laki-laki tersebut adalah om Dewa, saudara kembar mamanya Al. Beliau beserta istri dan kedua anaknya baru saja pindah kembali ke Indonesia setelah kontrak kerja di perusahaan tempatnya bekerja telah habis di Hongkong.


"Alhamdulillah, Om baik." Jawab om Dewa. Mata om Dewa kemudian melirik pada Khanza yang sedang berdiri sedikit di belakang Al. Matanya menyipit dengan senyum masih tersungging di bibir om Dewa.


"Istri kamu Al?" Tanya om Dewa.


Al yang sadar dengan keberadaan Khanza segera menggeser tubuhnya dan membawa Khanza untuk mendekat.


"Iya Om. Kenalkan, ini Khanza, istriku." Kata Al.


Khanza mengalihkan buah tangan yang dibawanya ke tangan kiri dan segera menjabat tangan om Dewa.


"Saya Khanza, Om." Kata Khanza sambil tersenyum.


"Dewa, omnya Al." Jawab om Dewa sambil menjabat tangan Al. "Cantik sekali istri kamu Al. Pintar kamu memilih istri. Masih muda juga." Lanjut om Dewa.


Khanza dan Al yang mendengar perkataan om Dewa hanya bisa tersenyum. Setelah cukup berkenalan, Khanza dan Al dipersilahkan masuk oleh om Dewa. 


Di dalam rumah, sudah ada tante Rista dan mama Dewi yang menyambut kedatangan mereka. Selang beberapa saat kemudian, datanglah Yuska dan Yusni putri kembar om Dewa dan tante Rista. Para wanita, terlihat mengobrol sambil mempersiapkan makan siang.

__ADS_1


Yuska dan Yusni tengah membantu menata makan siang di atas meja makan. Sesekali mereka terlihat mengobrol dengan santainya.


"Aku kira kalian akan datang kemarin saat ada acara pengajian. Nggak tahunya datang hari ini." Kata Yuska pada Khanza.


"Maaf ya Kak, mas Al ada operasi kemarin dan pulangnya cukup malam. Jadi kami nggak bisa datang." Jawab Khanza.


"Iya, nggak apa-apa. Yang penting kalian bisa datang kesini kami sudah sangat senang." Kata Yusni.


Khanza mengangguk sambil tersenyum. Dia masih sering melirik wajah Yuska dan Yusni. Khanza merasa kesulitan membedakan wajah keduanya karena mereka kembar identik. Yusni yang menyadari perbuatan Khanza pun tersenyum.


"Kamu masih bingung membedakan wajah kami ya?" Tanya Yusni.


Khanza yang ketahuan sedang mengamati keduanya pun merasa sangat malu. Namun, dia tetap mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban dari pertanyaan Yusni.


"Kami memang kembar identik, tapi untuk membedakan biasanya teman-teman dan keluarga selalu melihat ada tahi lalat di pipi kiriku bagian bawah ini." Tunjuk Yusni pada pipi kiri bawahnya.


Khanza yang melihat hal itu langsung mengangguk paham. Dia sekarang bisa membedakan kedua saudara kembar identik tersebut.


Setelah semua siap, seluruh keluarga segera makan siang bersama. Obrolan ringan masih terdengar pada saat makan siang tersebut. Setelahnya, mereka saling mengobrol untuk melepas rindu karena hampir sepuluh tahun mereka jarang bertemu. Hanya beberapa kali saja keluarga om Dewa pulang ke Indonesia.


Cerita selengkapnya ada di KhanAl Story ya nanti 🤗 Sekarang kembali ke Ken dan Gitta.


Ken mengedarkan pandangannya ke dalam kamar. Namun, tidak menemukan anak dan istrinya. Ken berjalan ke kamar mandi dan mendapati sang putra tengah berada di dalam bak mandinya sambil menggigiti mainan bebek favoritnya.


"Wuuuiihhh, anak daddy sedang mandi ya. Daddy ikut dong." Kata Ken sambil berjalan masuk.


Gitta yang melihat tingkah sang suami langsung mendelik tajam ke arahnya.


"Mau ngapain sih Mas?" Tanya Gitta.


"Mau mandi Yang, gerah ini." Jawab Ken sambil melepas hoodie dan kaosnya, kemudian memasukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor.


"Iiiisshhh, nanti dong mandinya. Ini anak masih mandi juga. Gantian napa ih." Gerutu Gitta.


Ken yang sudah gerah pun tidak mengindahkan perkataan sang istri. Dia berjalan menuju pintu kaca yang memisahkan kamar mandi tersebut.


"Kelamaan nungguinnya Yang. Aku sudah gerah. Lagian, kenapa sih jika mandi barengan. Biasanya juga berkeringat bareng." Kata Ken dengan santainya.


Gitta mendengus kesal mendengar perkataan sang suami.

__ADS_1


"Ini lagi ada anak kamu Mas. Nggak malu apa." Jawab Gitta.


"Kenapa mesti malu. Aku laki-laki, baby Z juga laki-laki. Sama-sama punya selang alami kan." Jawab Ken sekenanya sambil mengguyur tubuhnya di bawah shower.


Gitta yang tidak memperhatikan sejak kapan tubuh sang suami sudah polos langsung memutar tubuhnya membelakangi Ken. Dia berusaha menutupi tubuh Ken dari pandangan sang putra. Gitta buru-buru menyelesaikan memandikan baby Z dan segera beranjak dari kamar mandi tersebut. Bisa bahaya dirinya jika lama-lama di dalam kamar mandi seperti itu. Ada yang siap-siap membidiknya. 🤔


Baby Z menangis meronta-ronta tidak mau keluar dari dalam bak mandinya. Namun, Gitta tidak tinggal diam. Setelah memakaikan bajunya dengan susah payah, Gitta langsung membaringkan baby Z di tempat tidur miliknya. Gitta segera menyusuinya agar baby Z berhenti menangis. Dan, benar saja. Baby Z langsung berhenti menangis. Matanya juga terlihat mulai mengantuk. Tak butuh waktu lama akhirnya bayi tersebut sudah tidur dengan lelapnya.


Setelah menata posisi tidur baby Z agar terasa nyaman, Gitta segera beranjak untuk membersihkan diri. Dia lupa jika Ken belum keluar dari dalam kamar mandi. Sambil membawa baju ganti, Gitta dengan tenangnya berjalan masuk ke dalam kamar mandi. 


Klek


Gitta mengunci pintu kamar mandi. Dan, betapa terkejut dirinya saat mendapati dua buah tangan melingkar pada perutnya.


Grep


"Astaga, aku lupa ada python lapar di kamar mandi." Kata Gitta lirih, namun masih bisa didengar oleh Kan dengan jelas.


"Kamu benar, dan kamu harus menjinakkannya." Jawab Ken sambil memulai apa yang para reader bayangkan.


Salam dari baby Z buat aunty dan uncle semua



.


.


.


.


.


\=\=\=\=\=


Mohon dukungannya ya, like, komen dan vote


Untuk informasi kapan up dan karya terbaru, bisa follow ig othor @keenandra_winda

__ADS_1


Thank you


__ADS_2