
__ADS_3
Part 88
Vanno dan Retta yang mendengarkan penjelasan dokter Yudith masih diam mencerna apa yang baru saja mereka dengarkan. Sementara itu, dokter Yudith menuliskan beberapa resep yang berisi vitamin untuk Retta dan Vanno.
"Ja-jadi mas Vanno tadi mengalami morning sickness, seperti wanita hamil begitu Dok?" tanya Retta setelah menerima resep yang diberikan oleh dokter Yudith.
"Iya, suami kamu mual dan lemas. Sama seperti yang banyak dialami oleh wanita hamil di awal-awal kehamilannya," jawab dokter Yudith. "Tapi, sepertinya suami kamu masih terlihat normal Ta, mengingat dia keturunan Evan, hahahaha," lanjut dokter Yudith sambil diiringi tawa yang lumayan keras.
"Apa maksud dokter?" tanya Retta, sementara Vanno mendengus kesal.
"Ya, dia lumayan normal. Dulu, daddynya benar-benar ganas waktu mommynya mengandung. Mommynya Vanno bahkan harus beberapa kali masuk rumah sakit karena ulah daddynya. Morning sickness yang dialami daddynya Vanno juga jauh lebih parah. Dia benar-benar tidak bisa beraktifitas di pagi hari. Jadwal kantornya pun juga berubah waktu itu" kata dokter Vanno.
"Benarkah?" tanya Retta. Dia melirik menatap Vanno yang tengah terbaring diatas tempat tidur dengan lemas.
"Iya. Bahkan daddynya Vanno mempunyai nafsu yang sangat besar saat itu," kata dokter. "Kamu sepertinya lebih beruntung Ta, Vanno bisa menahan keinginannya," lanjut dokter Yudith sambil tersenyum melirik Vanno.
Seketika Vanno membuka mata dan menoleh ke arah dokter Yudith. "Bukan aku yang bernafsu tinggi Dok, itu si Retta yang nafsuan. Dari semalam dia sudah menyerangku. Mungkin jika pagi ini aku tidak mual dan muntah-muntah, dia pasti sudah menyerangku lagi," kata Vanno sambil melirik Retta.
__ADS_1
Blush.
Retta yang mendengar penuturan Vanno langsung menunduk malu. Wajahnya terasa sangat panas. Entah bagaimana rupa wajahnya saat ini. Dia benar-benar merasa malu dengan dokter Yudith. Dia semakin menundukkan kepalanya saat merasa dokter Yudith memperhatikannya. Seketika tawa dokter Yudith pecah.
Hahahahaha. Suara tawanya menggema ke seluruh kamar. Dokter Yudith bahkan sampai mengusap ujung matanya yang basah karena air matanya keluar.
"Kali ini benar-benar terbalik. Tidak ada rumus yang pasti tentang keinginan ibu hamil Van," kata dokter Yudith sambil melirik Vanno dan Retta secara bergantian. "Dan kamu Ta, tidak usah merasa malu untuk menyampaikan keinginanmu, apapun itu. Tapi, untuk hubungan suami istri, kalian harus benar-benar berhati-hati. Awal-awal kehamilan itu janin masih sangat rentan, jadi kalian tidak boleh sembarangan" kata dokter Yudith. "Dan, untuk kamu Van, sebagai suami dan calon ayah, usahakan memberikan perhatian yang lebih untuk istri kamu. Mood ibu hamil itu sering berubah-ubah. Kamu harus bisa memaklumi hal itu," lanjut dokter Yudith.
Vanno dan Retta mengangguk bersamaan. Setelah cukup memeriksa dan memberikan nasehat kepada Vanno dan Retta, dokter Yudith segera pamit untuk kembali ke rumah sakit.
*****
Mommy benar-benar tidak sabar untuk segera menimang sang cucu. Mengingat itu adalah cucu pertamanya. Mommy bahkan memutuskan untuk menetap di Indonesia sampai Retta melahirkan. Semua pekerjaannya dilakukan dari rumah. Mommy benar-benar akan mencurahkan semua perhatiannya untuk kehamilan Retta.
Orang tua Retta juga sudah mengunjunginya. Meskipun hanya menginap selama dua hari. Pekerjaan ayah Retta yang belum selesai mengharuskannya untuk segera pulang. Mereka berjanji akan mengunjungi Retta sesering mungkin.
.
__ADS_1
.
.
.
.
\=\=\=\=\=
Sudah mau end, minta dukungannya ya
Like, vote dan komen
Jangan lupa kasih rating juga ya..
Terima kasih...
__ADS_1
🤗🤗🤗
__ADS_2