
__ADS_3
Semua perserta telah berkumpul Alfa dan Tama terlihat begitu menggemaskan hingga mengundang tawa. Demi mendapatkan tiket ke Singapura agar mereka bisa pergi bersama kekasih mereka masing-masing, Tama rela berkorban memakai daster.
"Gila taman labirin bikin pusing!" ucap Meta.
"Iya kita muter dan untung saja kita ketemu tadi dan akhirnya cari jalan keluar bersama" jelas Ajeng.
"Kalian udah makan?" tanya Ayunda.
"Kita bareng tadi makanya sama Kak Alfa dan Kak Tama juga" jelas Meta. Riskan, Ajeng, Meta dan Tegar sempat tersesat di dalam labirin. Mereka berulang kali berputar ditempat yang sama hinga mereka kelelahan. Ayunda sibuk berbincang dengan para sahabatnya sedangkan Raka dan Gemal sedang menatap banana yang berada ditengah. Banana itu begerak karena ditarik seseorang yang juga menaikki jet ski. Mereka harus bisa bekerja sama mengindari tiga orang yang juga menaiki jetski yang akan melempar bola plastik berisi air agar membuat mereka terjatuh.
"Berarti kita duluan ya!" teriak Gemal membuat yang lainya mengacungkan jari jempolnya. "Om kita ini satu tim sekarang ayo siap-siap ini kan pakek waktu Om. Kalau waktu kita mendapatkan kertas itu lebih cepat dari mereka, nanti kita yang menang!" jelas Gemal.
Beberapa pantia telah bersiap menghitung waktu. Raka segera memilih jet ski yang akan ia pakai dalam perlombaan ini. "Yang ini Pak!" ucap Raka dan petugas segera menyiapkan jet ski itu. "Ayo Gem ganti baju!" ajak Raka.
"Kita berdua gimana? kita ganti baju juga?" tanya Adinda.
__ADS_1
"Nggak usah ganti baju kalian nyemplung aja langsung!" kesal Gemal. "Yaiyalah ****, cepat ganti sana!" teriak Gemal membuat Adinda dan Vivia segera memilih pakaian sport dan segera menggantinya.
Beberapa menit kemudian Raka dan Gemal telah siap mengendarai jet skinya masing-masing namun saat mata mereka menatap Adinda yang memakai pakaian warna kuning mencolok membuat Raka menahan tawanya sedangkan Gemal tertawa terbahak-bahak.
"Woy mau kemana silau banget warna cuning cuy" ejek Gemal.
"Emang apa salah warna kuning? kuning nggak ada salah kok, abu-abu mungkin ada salah karena abu-abu bisa saja menujukknya hati orang yang memakainya sering terluka" ucap Adinda membuat Vivian tersedak karena tak tahan dengan tingkah konyol Adinda. Adinda sengaja ingin membuat Gemal kesal karena mengejek warna pakaiannya. ia menyinggung warna abu-abu karena Vivian memakai warna abu-abu.
"Udah ayo naik!" perintah Raka.
Raka menghela napasnya, Adinda adalah perempuan yang paling merepotkan yang ia kenal. "Mendekat!" perintah Raka. saat ini Raka telah naik diatas jet ski dan ia begerak mendekat ketepi agar Adinda bisa naik.
"Om kalau Dinda jatuh gimana? Dinda kan nggak bisa berenang Om!" ucap Dinda ia mencoba melangkahkan kakinya mendekati Raka dengan takut-takut.
"Kamu lihat Vivian dia bisa, masa kamu nggak bisa!" ucap Raka.
__ADS_1
"Beda Om, Dinda kan memang belum pernah naik beginian!" kesal Adinda.
"Kamu nggak akan tenggelam karena kamu pakai pelampung!" ucap Raka.
"Tapi aku takut Om!" ucap Adinda.
"Ada saya jangan takut!" ucap Raka menatap Adinda dengan tatapan seriusnya lalu ia mengulurkan tangannya meminta Adinda memegang tanganya.
Adinda memegang tangan Raka dan dengan cepat Raka menyambut tubuh Adinda dengan memegang kedua lipatan ketiak Adinda, hingga wajah keduanya sangat dekat saat ini. Raka mendudukan Adinda di belakangnya hingga membuat jet ski sedikit bergoyang. Adinda terkejut dan takut lalu dengan cepat ia memeluk pinggang Raka dan menyandarkan kepalanya ke penggung Raka dengan mata yang terpejam.
"Kita jalan ya!" ucap Raka.
"Iya tapi jangan ngebut-ngebut ya Om!" pinta Adinda.
Ramaikan lapak Babang Alfa dan Babang Tama ya... di : Karina dan Alfa
__ADS_1
Mr. Arogan suamiku (Vivian dan Gemal)
__ADS_2