CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Bisik-bisik


__ADS_3

Raka memerintahkan dua orang bodyguard untuk menjaga ruang perawatan Radina dan kedua bodyguardnya itu juga harus selalu melaporkan keadaan Radina padanya. Adinda yang selalu datang setiap hari mengunjungi Radina selama dirawat dirumah sakit.


Saat ini Adinda sedang duduk di depan Tv bersama Felisa dan juga Ayunda yang sedang berbaring bersama Ghavin. "Malam tadi Ghavin bangun jam satu Mbak, Dinda dengar loh suara nangisnya kencang banget" ucap Adinda.


"Iya Mbak kan ngantuk banget dan Papanya Ghavin yang gendong Ghavin dan meletakan Ghavin disamping Mbak biar Mbak bisa menyusui Ghavin" jelas Ayunda membuat Adinda tersenyum.


"Romantis banget ya Mbak!" puji Adinda. "Jadi kalau malam Kak Guna yang ngurusin Ghavin?" tanya Adinda membuat Ayunda menganggukkan kepalanya. "Kalau Kak Raka kayak gitu juga nggak kalau kita nikah nanti? jadi nggak sabar deh punya suami hehehe" Kekeh Adinda.


"Mas Guna itu romantisnya berbeda dengan laki-laki kebanyakan. Kalau bagi Mbak, romantis itu dari tindakan mas Guna yang memperhatikan Mbak dan Ghavin. Kalau Mbak nggak bangun pasti Mas Guna yang ganti pampersnya Ghavin jika Ghavin buang air besar. Dia nggak jijik Din dan Mas Guna itu sabar banget sama Mbak. Apalagi kalau Mbak yang udah tidur kayak kebo dia pasti bangun buat goyang-goyang tempat tidur Ghavin biar Ghavinya tidur lagi" ucap Ayunda membuat Adinda setuju dengan ucapan Ayunda kalau romantis itu bukan hanya dengan pujian atau suatu hal berbentuk hadia tapi lebih kepada tindakan.


"Mbak malam ini Kak Raka ngajakin Dinda pergi" ucap Adinda.


"Kemana?" tanya Ayunda penasaran.


"Nggak tahu, tiba-tiba aja mau ngajakin jalan-jalan katanya sih mau ke pasar malam" ucap Adinda.


"Feli mau kamu ajak?" tanya Ayunda.


"Nggak kasihan angin malam nggak baik buat dia Mbak!" ucap Adinda.


"Mbak titip Martabak ya Din sama permen kapas!" ucap Ayunda.


"Ye, Mbak kayak lagi ngidam aja!" kesal Adinda karena dia paling malas dititipin ini itu sama Ayunda.


"Dosa lo Din pelit sama Mbak sendiri!" ucap Ayunda.

__ADS_1


"Mbak Dinda itu kasihan sama Kak Raka, masa dia demi Mbak ngantri martabak Dinda aja kalau beli martabak online. Ngantrinya lama mbak!" ucap Adinda. "Feli nanti kalau Bunda pergi sama Ayah jangan nangis ya nak!" ucap Adinda tersenyum karena mendengar jika Adinda akan pergi dengan Raka biasanya Feli akan merengek untuk ikut mereka.


"Ya Nda" ucap Feli.


"Mbak kata Mama Mbak ngajarin Feli buat video joged-joged itu ya?" tanya Adinda.


"Iya sama Mas Guna juga. Tadinya Mas Guna nggak mau tapi Mbak paksa hahaha" tawa Ayunda ia memperlihatkan video Guna yang terpaksa mengikutinya dan Felisa menggerakkan tangannya. Jika Ayunda dan Felisa tersenyum tapi tidak dengan wajah Guna yang ditekuk karena kesal membuat Adinda tertawa melihat video itu.


"Hahaha... Mbak kasihan tahu ngelihat Kak Guna kayak gitu. Soalnya semalam kita taruhan bola Din, Tim Mbak menang jadi Mas Guna harus ngikutin maunya Mbak!" ucap Ayunda.


Ayunda melihat Guna yang saat ini baru saja pulang dan segera melangkahkan kakinya menuju lantai dua. "Mbak lagi berantem sama Kak Guna? kok Kak Guna nggak kesini dulu dan langsung ke atas?" tanya Adinda penasaran.


"Mas Guna baca buku tentang mengasuh anak dan jika dia mau gendong Ghavin makannya dia mesti mandi dulu biar bersih baru dia meluk istri dan anaknya dirumah!" ucap Ayunda.


"Wah anak Bunda pinter banget siapa yang ngajarin?" tanya Adinda.


"Mama Ayu!" tunjuk Felisa membuat Ayunda tersenyum senang.


"Yaiyalah Mama Ayu gitu loh!" ucap Ayunda.


"Makasi ya Mbak!" ucap Adinda tersenyum karena ia yang sibuk mengurusi pernikahaanya membuat waktunya bersama Felisa menjadi sedikit. Hanya sore hari Adinda bisa menemani Felisa bermain.


"Pa" panggil Ayunda.


"Kenapa?" tanya Guna.

__ADS_1


"Ayu mau pergi reuni SMA boleh ya Pa!" pinta Ayunda.


"Jangan Kak, jangan izinin!" ucap Adinda.


"Dinda, kamu jangan jadi kompor!" kesal Ayunda. "Kamu cepatan nikah sama Om Raka biar nggak ngajakin Mbak ribut terus disini!" kesal Ayunda.


"Mau Papa temanin?" tanya Guna membuat Adinda mual melihat Guna yang sok romantis.


"Iya Pa, aduh Mama makin cinta deh sama Papa!" ucap Ayunda memeluk lengan Guna dan mencium pipi Guna.


"Mau muntah rasanya" ucap Adinda.


"Bunda kata Oma nggak boleh muntah sembarang!" ucap Felisa membuat Ayunda tertawa.


"Hahaha..." tawa Ayunda.


Guna membisikan sesuatu ditelinga Ayunda membuat Adinda penasaran. "Kalau bisik-bisik Dinda diajak dong! nggak adil banget main bisik-biski gitu!" kesal Adinda.


Guna sebenarnya sedang memberitahukan Ayunda jika Raka saat ini sedang menyiapkan acara lamaranya malam ini. Adinda yang penasaran sengaja mendekati Ayunda dan berusaha mencuri dengar namun Ayunda segera mendorong kepala Adinda agar tidak mendekatinya.


"Jadi gitu ya main rahasia-rahasiaan sama Dinda!" ucap Adinda membuat Guna dan Ayunda tersenyum.


"Ini rahasia ranjang kita kamu yakin mau tahu?" ucap Ayunda pelan membuat Adinda segera menggelengkan kepalanya.


"Tua-tua keladi nggak nyangka Dinda sama Mbak dan Kak Guna ckckck... " ucap Adinda sinis.

__ADS_1


__ADS_2