CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Genit


__ADS_3

Beberapa menit kemudian sekretaris Guna membawakan dua porsi makanan untuk mereka. Ayunda tersenyum melihat makanan lezat yang saat ini ada didepannya. "Mas Ayu lapar banget nih!" ucap Ayunda.


Guna membuka makanantanya dan memindahkannya ke dalam piring. "Biar Mas yang suapin kamu!" ucap Guna.


"Ayu masih bisa makan sendiri Mas!" ucap Ayunda.


"Jangan banyak protes! diberi kemudahan kamu masih aja ngeyel!" ucap Guna membuat Ayunda mendesis kesal.


mau tidak mau ia menerima perhatian Guna dengan menyuapkannya nasi ayam bakar namun tetap saja Ayunda kesal karena Guna tidak memberikannya sambal terasi. "Sambelnya dong Mas!" pinta Ayunda munjuk sambel yang masih didalam kantong plastik.


"Itu pedas Ayu" ucap Guna.


"Sambel memang pedas Mas kalau nggak pedas rasanya manis namanya gula" ucap Ayunda membuat Guna tersenyum.


"Idih... senyum. Mas nggak boleh senyum kayak gini kalau sama karyawan perempuan ya Mas!" pinta Ayunda.


"Kenapa?" tanya Guna memperhatikan Ayunda yang masih mengunyah makananya. ia segera memberikan segelas air putih kepada Ayunda.


"Nggak baik untuk kesehatan hati para karyawan perempuan Mas. Mas itu berpotensi membuat cewek-cewek baper" jelas Ayunda.

__ADS_1


"Makan dulu nanti ngomongnya!" ucap Guna. Ayu mengikuti perintah Guna membuat Guna gemas dan menepuk-nepuk kepala Ayunda dengan pelan.


Setelah selesai menyuapkan istrinya makan Guna segera memakan makanannya dengan lahap sambil mengamati Ayunda yang saat ini sedang tertawa melihat konten di utobe. "Mas besok-besok kita bikin konten yuk Mas!" ucap Ayunda. Guna hanya mengerutkan dahinya berusaha memahami apa yang diinginkan istrinya.


"Ini loh mas, suaminya mau diminta istrinya pakai baju sama rok dan bajunya nampak pusernya gitu mas terus goyang india deh" ucap Ayunda.


"Mereka itu kurang kerjaan Ayu, Suami kamu ini banyak kerjaan!" ucap Guna.


"Tapi dapat duit Mas... lihat ini penontonya banyak banget" ucap Ayunda.


"Apa uang yang saya berikan nggak cukup banyak buat kamu?" tanya Guna menaikan kedua alisnya.


"Hehehe banyak Mas cuma masalahanya... "


"Masalahnya Mas itu terlalu tampan, terlalu berkarisma jadi banyak cewek yang suka. kalau Mas kayak gini nih macam suami orang yang konyol gini, pasti nggak bakalan ada lagi deh yang suka mas kecuali Ayu" ucap Ayunda membuat Guna terbatuk-batuk.


"Uhukkk... uhukk... ".


"Ya ampun Mas, kalau makan itu pelan-pelan kayak di kejar anjing aja!" ucap Ayunda.

__ADS_1


Guna meminum airnya dan meletakkan makanannya diatas meja lalu menarik wajah Ayunda agar mata Ayunda menatapnya... cup... Guna mengecup bibir Ayunda membuat Ayunda membuka mulutnya. "Mas nggak lagi mabokkan Mas?" ucap Ayunda sok dengan prilaku Guna yang mendadak mencium bibirnya.


"Saya bukan kamu yang suka cium-cium orang kalau lagi mabok!" ucap Guna berdiri dan menuju toilet untuk mencuci tangannya.


"Mas...lebih parah nggak mabok aja udah berani cium Ayu" ucap Ayu.


"Saya nggak akan mabok karena saya nggak suka minum. kalaupun saya minum saya nggak akan mabok kayak kamu. baru segelas kecil udah teler" ejek Guna. "Lain kali kalau kamu berani pergi ke Club kamu saya ikat di rumah biar kamu nggak bisa pergi kemana-mana!" ucap Guna.


"Ya... kok gitu Mas, itu juga bisa dihitung sama jari Ayu kesana Mas. ayu pergi kesana kan diajak sahabat Ayu Mas!" jelas Ayunda.


"Kamu saya izinkan pergi bersama sahabat-sahabat kamu itu asal bukan ke club!" ucap Guna.


"Kalau ke reuni Mas?" tanya Ayu.


"Boleh... "


"yes, soalnya Ayu mau lihat gimana cinta monyet Ayu dulu Mas. masih cakep nggak kayak dulu" ucap Ayunda.


Guna menatap Ayunda dengan sinis. "Kalau niatnya udah jelek kayak gitu lebih baik kamu nggak saya izinkan pergi ke reuni itu!" ucap Guna kesal. "Saya nggak suka kamu kegenitan Ayu!" ucap Guna.

__ADS_1


"Siapa juga yang genit Mas!" teriak Ayunda.


tbc...


__ADS_2