CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Tidak pernah bosan


__ADS_3

Adinda sedang tertidur pulas diatas ranjang bersama Felisa. Hari ini memang sangat melelahkan baginya karena banyak tugas dikampus dan sore ini ia mengajak Felisa ke rumah orang tuanya untuk bermain bersama Ghavin. Seperti biasa jika magrib Raka akan memintanya untuk segera pulang, apalagi Papinya telah pulang bersama Aditya dari chekup rutin di Rumah Sakit.


Setelah menyiapkan makan malam dan juga memberikan Papi Farhan obat, Adinda menemani Felisa belajar dikamar Felisa hingga keduanya tertidur. Raka pulang ke rumah sekitar pukul sepuluh malam dan ia segera menuju kamarnya. Namun saat membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam kamar, ia tidak melihat keberadaan istrinya. Raka segera keluar dari dalam kamar dan ia melangkahkan kakinya menuju kamar putri kecilnya. Ia tersenyum saat melihat Adinda tertidur pulas diranjang bersama Felisa.


Raka duduk diranjang dan kemudian membuka ikatan dasinya lalu memcium dahi Adinda dan juga Felisa dengan lembut. Lalu ia merapikan selimut Felisa dan kemudian mengangkat tubuh Adinda. Adinda merasa tubuhnya melayang membuatnya membuka matanya dan tersenyum saat matanya menatap laki-laki yang sangat ia cintai saat ini sedang menggendongnya "Kakak udah pulang?" tanya Adinda.


"Ya" uca Raka sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar Felisa. Ia menutup pintu kamar Felisa dengan pelan menggunakan kakinya, membuat Adinda lagi-lagi tersenyum.


"Turukan aja Dinda Kak!" ucap Adinda pelan "Kalau Papi lihat kan malu!" bisik Adinda.


"Ngapain malu? dulu aja kamu nggak ada malunya sama saya Dinda. Kamu nggak ingat kamu datang ke kandang singa yang sedang marah, singa itu menyerang kamu hingga membuat kamu ketakutan dan menangis saat itu" ucap Raka mengingat bagimana untuk pertama kalinya ia lepas kontrol dan mencium Adinda dengan kasar. Jika saja ia tidak bisa menahan dirinya mungkin ia dan Adinda pasti akan terjerumus dosa.


"Udah lupa tuh hmmm... Siapa bilang Dinda nggak ada malunya? Malu banget kalau kekpergok sama Papi dan orang tua aku Kak lagi digendong gini. Apalagi pasti aku kegoda dekat-dekat sama Om-om mesum kayak kamu. Kamu itu ngegemesin tahu nggak?" ucap Adinda menyadarkan kepalanya didada Raka.


Raka tersenyum ya... sejak menikah ia memang menjadi lebih tergila-gila dengan istrinya yang lucu ini. Apalagi Adinda selalu saja membuat hari-hari tenangnya menjadi semakin berwarna. Raka membaringkan tubuh Adinda diatas ranjang dengan pelan. Raka mengelus kepala Adinda dan ia mengecup bibir Adinda. Raka mengelus pipi Adinda dengan lembut.


"Mau mandi?" tanya Adinda.


"Ya" ucap Raka.


"Dinda siapkan air panas ya Kak!" ucap Adinda yang ingin turun dari ranjang. Ia tidak akan lupa kewajibannya sebagai seorang istri selelah apapun ia saat ini.


"Nggak usah Dinda, saya mandi di shower, jadi nggak perlu disiapkan air panasnya tapi kalau kamu mau mandi bersama, ayo kita berrendam!" tawar Raka membut wajah Adinda memerah karena malu.

__ADS_1


"Nggak mau, nanti bisa masuk angin soalnya pasti lama!" ucap Adinda membuat Raka terkekeh.


Nggak ada capeknya Ayah Felisa ini... udah lembur kerja aja masih mikir yang iya iya...


"Hehehe... kalau gitu saya mandi dulu!" ucap Raka membuat Adinda menganggukkan kepalanya.


Raka berdiri dan segera masuk kedalam kamar mandi namun tiba-tiba Raka membuka pintu kamar mandi membuat Adinda menatap kearah pintu kamar mandi denga.n penasaran.


"Kenapa belum mandi?" tanya Adinda.


"Yakin kamu nggak mau mandi sama saya Dinda?" goda Raka membuat mulut Adinda terbuka karema terkejut dengan sikap suaminya.


"Nggak" ucap Adinda galak membuat Raka mengerutkan dahinya sengaja ingin membuat Adinda kesal.


"Kanda, mandi cepatan!" teriak Adinda membuat Raka segera masuk kedalam kamar mandi dan tertawa terbahak-bahak.


"Hahaha... " tawa Raka membahana dan ia segera masuk kedalam kamar mandi denha. senyum penuh menggoda karena berhasil membuat Adinda kesal.


Adinda tidak mengerti kenapa Raka bisa berubah menjadi sosok yang sangat suka menggodanya. Apalagi tingkat kemesuman Raka tidak tertolong lagi. Adinda yang tidak lagi mengantuk karena ulah Raka membuatnya segera mengganti pakaiannya dengan piyama merah muda dan ia menyiap kan pakaian Raka lalu meletakannya di atas ranjang. Kemudian Adinda segera membaringkan tubuhnya lagi diatas ranjang sambil. menunggu Raka.


Beberapa menit kemudia Raka keluar dari kamar mandi dengan rambutya yang basah dan ia segera mengambil pakaian yang telah disiapkan Adinda lalu memakainya dihadapan Adinda. Pemadangan yang harusnya terbiasa dilihat oleh Adinda namun ternyata wajah masih terus memerah jika disuguhi pemendangan perut rata dan otot Raka yang sangat pas ditubuh Raka.


Pengen peluk...Astaga... gila...

__ADS_1


"Kamu kenapa?" tanya Raka yang hanya memakai celana pendek selutut. Raka naik ketas ranjang lalu bergabung bersama Adinda.


"Nggak kenapa-napa" ucap Adinda namun ketika melihat Raka yang bertelanjang dada tanpa baju membuat Adinda menunjuk perut Raka. "Ini kenapa nggak dipakein baju?" tanya Adinda karena tadi ia telah menyiapkan baju.


"Malas nanti mau dibuka lagi kan tanggung, sekalian aja nggak usah pakai baju!" ucap Raka membaringkan tubuhnya diranjang.


"Jadi besok kita ke Singapura?" tanya Adinda.


"Jadi, tapi kayaknya Radina nggak bisa ikut" ucap Raka.


"Loh kenapa?" tanya Adinda.


Raka memeluk Adinda dan menyembunyikan kepalanya didada Adinda membuat Adinda mengelus rambut tebal miliki suaminya ini. "Si sombong itu tidak mengizinkannya" jelas Raka membuat Adinda tersenyum.


"Kok Adik ipar sendiri dibilang sombong?" goda Adinda memegang dagu Raka membuat Raka yang tadinya memejamkan matanya karena menikmati harum tubuh istrinya segera membuka matanya.


"Jangan sebut dia lagi bisa? besok aja ceritanya. Hmmm Dinda ibadah yuk!" ajak Raka membuat Adinda terkekeh. "Udah kangen berat dianya?" tanya Raka menunju sesuatu yang membuat Adinda merasa terbakar


"Gini nih kalau udah ada maunya, nggak ada bosanya" ejek Adinda.


"Mana bisa bosan" ucap Raka segera berpindah posisi berada diatas tubuh Adinda dan malam panjang pun terjadi. Desahan dan kenikmatan didalam kamar ini selalu saja terjadi karena sang pemilik kamar seolah tidak pernah absen menjelajahi tubuh istrinya yang selalu menggodanya hampir disetiap malam-malam kebersamaan mereka.


tbc..

__ADS_1


__ADS_2