
__ADS_3
Tak ada pilihan lain bagi Adinda kecuali berusaha berbicara pada Brian. Ia mengamati sosok Brian dan mencoba memahami Brian. Brian terlihat angkuh dan sombong apalagi dengan kekayaan serta kekuasaan yang ia miliki. Adinda bisa merasakan Brian pasti memperlakukan Radina dengan sesuka hatinya dan egois tentu saja. Kesempurnaan dari segi fisik dan otak ternyata membentuk sosok Brian menjadi sosok yang kejam dan tidak bisa bersikap lembut pada Radina. Sejatinya seorang perempuan pasti akan luluh jika laki-laki yang menyukainya bersikap lembut dan terlihat sayang padanya.
"Adil siapkan secangkir teh dan makanan untuk dia!" ucap Brian membuat Adil terkejut. Tuanya ini tidak biasanya ingin mendengar pendapat orang lain dan entah mengapa sosok perempuan cantik yang dibawa paksa ini membuat Tuannya sedikir melunak.
"Baik Tuan!" ucap Adil segera melangkahkan kakinya dengan cepat dan meminta para pelayan dirumah ini segera menyiapkan teh untuk Adinda.
"Duduk disana!" ucap Brian menunjuk sofa yang berada ditengah ruangan ini.
Adinda mengikuti perintah Brian dan duduk disofa. Brian melangkahkan kakinya dan duduk dihadapan Adinda. "Maaf Tuan, apa sikap anda seperti ini juga saat anda berhadapan dengan Radina?" tanya Adinda membuat Brian menatap Adinda dengan bingung.
"Memangnya saya harus bersikap seperti apa?" ucap Brian.
"Sejujurnya anda terlihat angkuh dan sombong Tuan. Jangankan Radina, saya saja tidak suka dengan sikap Tuan!" jujur Adinda dengan jantung yang berdetak dengan kencang.
"Apa Tuan marah kepada saya?" tanya Adinda ketika melihat raut wajah Brian berubah menjadi lebih dingin.
"Apa saya harus tertawa mendengar perempuan seperti kamu mengejek saya?" kesal Brian membuat Adinda tanpa sadar tertawa.
"Hahaha.. hups... maaf Tuan" ucap Adinda karena menyadari kebodohannya.
"Apa kau mengenal istriku?" tanya Brian.
__ADS_1
"Iya saya mengenalnya" ucap Adinda. Radina yang sekarang telah jauh berubah dibandingkan Radina yang dulu.
"Radina yang dulu mungkin sangat menyebalkan dan Radina yang sekarang itu berbeda Tuan. Radina telah berubah" ucap Adinda. Raka yang menceritakan kepada Adinda tentang Radina yang dulu hampir mirip tingkahnya dengan Maminya Lastri. Radina yang dulu terbiasa hidup berfoya-foya.
"Saya telah membelinya dari orang tuanya dengan sejumlah uang untuk berinvestasi diperusahaan yang hampir bangkrut itu. Jika bukan Radina saya tidak akan mau berinvestasi dengan manusia licik seperti orang tuannya. Orang tuanya itu hanya bisa berfoya-foya tanpa bisa mencari uang dan hanya bisa memanfaatkan orang lain untuk mepertahankan perusahaanya termasuk memanfaatkan Farhan Candrama" jelas Brian.
Seorang perempuan cantik terlihat seperti seorang sekretaris mengantarkan minuman kedalam ruangan ini. Adinda mengamati tingkah laku perempuan ini dan ia kemudian tersenyum sinis. "Tuan Brian, saya rasa bukan hanya sikap anda yang membuat istri anda pergi dari anda tapi juga orang-orang yang berada didekat anda!" ucap Adinda membuat perempuan itu kesal.
"Tingglkan ruangan ini!" ucap Brian membuat sosok Adil yang telah kembali berdiri disamping Brian ingin tertawa melihat raut wajah kesal perempuan itu.
"Jadi Tuan apa anda tidak takut jika suami saya dan Kakak laki-laki saya menangkap anda?" tanya Adinda membuat Brian menyunggingkan senyumannya.
Jika saja gue bisa memukul dia, mungkin ini yang baru namanya menyenangkan.
"Saya bingung Tuan, setahu suami saya anda dan Radina tidak pernah menikah" ucap Adinda.
"Hahaha...itulah hebatnya keluarga suamimu, merahasiakan segalanya. Saya tidak pernah memperkosa Radina karena sudah sejak dulu dia adalah istri saya" ucap Brian membuat Adinda mengehela napasnya karena ia merasa suaminya saat ini benar-benar telah dipermainkan oleh keluarganya. "Radina hanya dimanfaatkan Lastri demi kepentingannya. Meminta saya memberikan uang dan dia akan mengembalikan Radina kepada saya. Dulu Lastri membuat saya dan Radina mabuk lalu menjebak saya untuk menikahi Radina wanita yang saya benci. Radina perempuan yang memang harus menderita ditangan saya" ucap Brian membuat Adinda merasa hubungan Radina dan Brian benar-benar rumit.
"Jadi apa anda akan membunuh saya?" tanya Adinda.
"Tidak, saya hanya meminta kembalikan Radina kepada saya dan saya akan mengembalikan kamu kepada Raka. Tapi jika Raka menolak saya rasa kamu cukup menarik untuk menjadi salah satu penghuni dirumah ini!" ucap Brian membuat Adinda menggelengkan kepalanya.
__ADS_1
"Tidak, Suami saya pasti akan menjemput saya!" ucap Adinda yakin, Raka tidak akan segera datang menjeputnya.
"Hahaha... kita lihat saja nanti, apa dia berhasil membawa Radina kemari atau dia datang untuk mengantarkan nyawanya kemari!" ucap Brian membuat Adinda meneteskan air matanya dan dengan cepat ia segera menghapusnya.
Dasar gila...wajah tampanmu itu sungguh menyebalkan. Kak Raka tolong Dinda, Dinda bisa gila tinggal di rumah seseram ini.
"Saya bisa membantumu untuk berdamai dengan Radina" tawar Adinda membuat Brian tertawa sinis.
"Damai? dia hanya bisa berteriak marah saat aku menyetuhnya" ucap Brian.
"Kau bisa merayunya dengan kata-kata manis atau memberikan hal-hal yang dia suka seperti bunga" ucap Adinda.
"Bunga? dia hanya menyukai uangku" ucap Brian.
"Kau hanya menebak Tuan, harusnya kau mencari tahu apa yang dinginkan Radina!" ucap Adinda.
"Satu-satunya yang dia inginkan adalah bebas dariku" ucap Brian membuat Adinda kesal karena akhirnya ia menemukan laki-laki ang keras kepalanya melebihi dari suaminya. "Apa suamimu bersikap seperti apa yang kamu katakan? jika iya berati suami adalah golongan laki-laki bodoh yang dibodohi oleh cinta" ucap Brian.
"Setidaknya suamiku lebih baik dari anda Tuan" ucap Adinda kesal.
tbc...
__ADS_1
__ADS_2