
__ADS_3
Sekitar pukul satu siang mereka telah berada di Bandara. Adinda tertawa karena bulan madunya menjadi acara keluarga karena para saudarannya ikut dan suaminya menjadi sponsor mereka. Usut punya usut karena Alfa, Guna dan Gemal yang membantu acara lamarannya. Sebagai imbalannya, Raka harus mengajak mereka ikut berbulan madu. Raka sengaja memilih Bali karena ada proyek hotel yang ia kerjakan bersama rekan bisnisnya. Bulan madu sekalian bekerja, apalagi kehadiran keluarganya pasti akan lebih menyenangkan.
Adinda menyebikkan bibirnya karena tidak melihat Vivian dan ia merasa sangat kecewa sebenarnya. Namun ketika ia melihat kedatangan Vivian bersama Gemal membuat Adinda tersenyum senang.
"Vian..." teriak Adinda. Ia segera memeluk Vivian membuat Ayunda dan Karina terkekeh.
Wajah Vivian tampak sedih namun ketika melihat Adinda ia tersenyum senang. "Nggak usah sedih gitu Vian, kamu harus belajar cuek sama dia. Kalau dia ngomel abaikan aja!" ucap Adinda membuat Vivian tersenyum.
Ayunda terlihat sangat cantik dengan gaun tanpa lengan dan sebuah topi lebar yang ia pakai. Tak lupa bayi tampan bernama Ghavin itu berada dipelukan Ayunda membuat Vivian tersenyum. Adinda tahu Vivian saat ini masih kesal dengan Gemal. Apalagi Gemal terlihat lebih dingin dan tidak seperti biasanya. Bagi Vivian, senyuman Gemal hanya untuk Ayunda yang terkadang membuatnya iri.
Mereka menaiki pesawat, kali ini yang akan ikut perjalanan tidak begitu rame seperti sebelumnya. Raka hanya mengajak keluargannya saja bersama pasangan mereka. Pesawat pribadi ini adalah milik Farhan Candrama. Tentu saja berkat kerja keras seorang Farhan Candra saat ini membuat anak cucu menikamati kekayaan Candrama dengan rasa syukur. Raka dan Guna saat ini membangun sebuah yayasan sosial yang nantinya akan dikelola para istri dari keluarga Candrama.
Adinda duduk disebelah Raka sambil melihat Raka yang saat ini sedang membaca laporan beberapa hotel dan resort di ipadnya, sama halnya dengan Guna yang saat ini membaca laporan perusahaan Candrama. Sedangkan Gemal memilih tidur saat pesawat mulai terbang. Alfa dan Karina sibuk membaca novel romantis dipangkuan Karina. Alfa tidak suka membaca novel tapi ia suka mendengar Karina mengucapkan sesuatu saat membaca adegan di novel atau bahkan tersenyum membaca novel itu.
Sementara itu Ayunda memberikan Ghavin kepada pengasuh Ghavin. Ia melangkahkan kakinya mendekati Vivian dan duduk disamping Vivian. Vivian dan Gemal terlihat. dingin bahkan tidak bertegur sapa membuat Ayunda menduga jika keduanya saat masih memiliki masalah dan kali ini masalahnya pasti cukup besar.
"Vian... " panggil Ayunda membuat Vivian tersenyum.
"Hmm... kalau ada yang kamu mau ceritakan, ceritakan saja Vi denganku!" ucap Ayunda.
__ADS_1
Vivian tersenyum lembut "Terimakasih Mbak" ucap Vivian.
"Gemal itu memang sulit ditebak, terkadang dia terlihat begitu ramah dan baik sekaligus menyebalkan" ucap Ayunda. "Jika kamu siap menceritakan masalahmu aku siap mendengarnya Vian. Sekarang kita sama-sama menantu di keluarga ini dan aku ingin kamu menganggapku sebagai saudaramu Vian. Hubungan kita dulu awalnya buruk tapi semakin kesini kau adalah saudariku yang sangat menyenangkan!" puji Ayunda membuat Vivian tertawa dan memeluk Ayunda.
"Terimakasih Mbak, aku ikut pergi karena aku ingin bergembira bersama kalian!" ucap Vivian.
Adinda yang berada dikursi depan segera menaikan tubuhnya dikursi membuat Raka memegang pinggang istrinya itu agar tidak terjatuh. "Vian nanti ajarin Dinda berenang ya!" ucap Adinda.
"Dinda duduk!" ucap Raka kesal.
"Sebentar Kanda!" ucap Adinda membuat mereka semua tertawa kecuali Raka dan Gemal.
Vivian mengangkat jempolnya membuat Adinda tersenyum "Biar saya yang ajarin kamu berenang!" ucap Raka.
"Dulu aja nggak mau ngajarin Dinda," ucap Adinda sinis membuat Raka mendekati wajah Adinda, membuat jantung Adinda berdetak dengan kencang.
"Kalau dulu kamu bukan istri saya! kalau sekarang kamu istri saya!" ucap Raka membuat Adinda memutar bola matanya. Raka menepuk-nepuk kepala Adinda "Nanti dikamar kita ada kolam renang pribadi Dinda dan kita... " ucap Raka membuat Adinda menutup mulut Raka dengan telapak tangannya.
"Jangan macam-macam ya Om... " kesal Adinda kembali memanggil Raka dengan panggilan Om. Raka menarik tangan Adinda dan mengerutjan dahinya.
__ADS_1
"Saya berniat ngajarin kamu berenang! ini otak kamu pikirannya yang aneh-aneh!" ejek Raka.
"Siapa juga yang pikirannya aneh-aneh. Biasanya yang aneh itu para lelaki!" ucap Adinda kesal.
"Kamu ini ternyata... " Raka membisikan sesuatu ditelinga Adinda "Mesum" ucap Raka membuat Adinda melototkan matanya.
"Nggak, kamu yang...me... s" Adinda ingin mengatakan Raka me-su-m namun ia segera menghentikannya karena Alfa dan Karina memperhatikan ia dan Raka.
"Saya kenapa?" tanya Raka.
Ayunda terkejut mendengar pertengkaran keduanya "Kalian ini udah nikah nggak ada mesra-mesranya! Baru sehari nikah udah ribut aja!" ucap Ayunda.
"Itu bukti kalau kita saling mencintai!" ucap Adinda membuat Raka menyunggingkan senyumannya karena seperti itulah hubunganya dengan Adinda.
tbc...
jangan lupa vote, komentar dan like!
terimakasih 🙏
__ADS_1
__ADS_2