
__ADS_3
Saat ini semuanya telah siap menuju resepsi pernikahan yang akan diadakan di salah satu hotel milik keluarga Candrama. Ayunda terlihat begitu cantik dengan gaun yang saat ini ia kenakan. Adinda dan Vivian mengenakan gaun yang senada. sedangkan para pria telah siap dengan tuksedo yang mereka kenakan.
Wajah cantik Ayunda yang sejak tadi menujukkan senyum bahagiannya membuat Guna ikut tersenyum bahagia. Guna lega karena akhinya ia bisa memberikan kado spesial untuk istrinya yang sedang mengandung yaitu sebuah pesta yang meriah. Acara ini akan dibuka tepat pukul delapan malam dan semua tamu undangan yang akan hadir adalah kolega bisnis Guna, sanak saudara dari Ayunda dan juga keluarga Guna serta semua sahabat dan juga karyawan di perusahaan keluargannya.
Mereka menaiki mobil yang telah disiapkan dan keributan diantara keluarga mereka, membuat Ayunda tak henti-hentinya tersenyum. Apalagi saat ini melihat Adinda yang merasa kesal karena sang Kakek meminta Adinda dan Raka untuk membantu Farhan menyapa para tamunya. Adinda kesal karena sepertinya Farhan punya maksud terselubung memintanya menjadi pasangan Raka saat ini.
Mobil mereka berjalan menuju hotel yang telah disulap menjadi resepsi pernikahaan Guna dan Ayunda. Ayunda terkejur saat melihat salju buatan yang sengaja dibuat didepan pintu masuk hotel dan tulisan bersar yang bertulisakan namanya.
Selamat Datang Nyonya Gunadarma alias Nyonya Ayunda
melihat tulisan itu membuat Ayunda tersipu malu "Norak banget sih Mas," bisik Ayunda dengan wajah memerahnya.
"Itu kan ulah adikmu," bisik Guna.
Adinda tersenyum manis dan mengancungkan kedua jarinya tanda perdamaian. Mereka memasuki hotel dan disepanjang jalan terdapat karpet merah yang menunutun mereka menuju tempat dimana pesta akan diadakan.
"Kamu bisa nggak, jadi perempuan sedikit punya malu?" bisik Raka kepada Adinda.
Saat ini Raka dan Adinda berada tepat dibelakang para orang tua dan menggiringi Guna dan Ayunda yang akan naik ke atas pelaminan. Raka kesal karena Papinya telihat sangat menyukai Adinda, hingga memintanya untuk melakukan pendekatan kepada Adinda yang menurutnya pecicilan itu. Raka tidak bisa membayangkan betapa hebo kehidupannya jika keinginan Papinya itu terlaksana.
__ADS_1
Adinda mempercepat langkahnya hingga ia bisa mendekati Farhan dan menggandeng lengan Farhan.
Farhan yang digandeng Adinda menghela napasnya mendengar perdebatan Raka dan Adinda. "Kek, Dinda nggak mau nemenin dia keliling menyapa para kolega bisnis Kakek!" ucap Adinda.
"Raka bisa sendiri Pi!" ucap Raka yang kemudian mendekati Farhan. saat ini Farhan berada ditengah-tengah Raka dan Adinda.
"Nggak enak Ka nggak ada pasangan, kamu kan nanti Papi kenalin sama teman-teman Papi. Masa Omnya masih jomblo, sedangkan keponakannya udah pada nikah semua. Malu Ka!" ucap Farhan membuat Adinda terkekeh.
"Ngapain kamu ngetawain saya?" tanya Raka kesal saat melihat Adinda menertawakannya.
"Hehehe lucu aja Om belum nikah sedangkan keponakannya udah nikah semua hehehehe...emang umur Om berapa sekarang tiga tiga apa tiga tujuh?" goda Adinda.
"Ngarang kamu! sama orang tua kamu kurang ajar begini apalagi sama yang muda!" kesal Raka.
"Hahaha, udah jangan berantem terus nanti saling suka " ucap Farhan membuat Adinda mengerucutkan bibirnya.
Guna dan Adinda berserta orang tua mereka duduk diatas pelaminan sedangakan Farhan, Adinda, Raka, Vivian, Gemal dan Raka duduk di meja khusus keluarga. Alfa terlihat sedang mencari sedeorang yang sejak tadi ia tunggu membuat Adinda tersenyum.
"Kak Alfa mana calonnya? Dinda kenal?" tanya Adinda.
__ADS_1
"Kejutan pokoknya!" ucap Alfa membuat Adinda mengkerucutkan bibirnya karena penasaran.
"Ajak kemari nanti Fa, kenalkan sama Kakek!" ucap Farhan.
"Iya Kek" ucap Alfa.
"Raka, Dinda... Papi mau makan kue yang disana. kalian berdua ambilin ya!" pinta Farhan.
"Biar Dinda aja Kek yang ambil!" ucap Dinda.
"No... Kakek minta kalian berdua yang ambil. Raka temanin Adinda soalnya nanti dia bisa jatuh karena gaunnya panjang dan sendalnya cukup tinggi!" ucap Farhan membuat Ayunda menghela napasnya.
*K*enapa nggak minta Vivian aja yang ambil, kenapa mesti Dinda sama Raka. Pasti Kakek Farhan merencanakan sesuatu...
"Ayo Om cepatan!" ucap Adinda menatap sinis Raka.
Raka berdiri sambil merapikan pakaiannya. "Awas kamu jangan pecicilan!" ucap Raka.
Adinda memercepat langkahnya hingga membuatnya hampir terjatuh jika saja lengannya tidak dipegang Raka. "Hati-hati!" ucap Raka dingin.
__ADS_1
"Makasih!" ucap Adinda setengah hati karena masih kesal dengan sikap Raka padanya.
tbc...
__ADS_2