CEO-Ku, Suamiku

CEO-Ku, Suamiku
Karena ikan teri


__ADS_3

Suasana pagi ini membuat Adinda sangat bersemangat. Ia telah rapi dengan pakaian kerjanya. Subuh tadi ia dikejutkan oleh bunyi telepon dari si Om Tunangannya yang sangat tampan itu.


"*Halo Assalamualikum... Dinda sudah subuh kamu salat jangan malas-malasan!" ucap Raka.


"Waalikusalam calon suamiku, pagi-pagi bikin hebo aja... Dinda lagi datang bulan. kemarin malan bulan datangin Dinda ke rumah jadi Dinda libur dulu salatnya" ucap Adinda membuat Raka diujung sana terbatuk mendengar ucapan Adinda*.


Dinda tersenyum mengingat percakapannya subuh tadi bersama Raka. Yang tadinya mengantuk membuatnya matanya segera terbuka dan merasa tidak mengantuk lagi,


Raka memang sangat menggemaskan baginya saat ini. Adinda menuruni tangga dan melihat Guna dan Ayunda yang telah duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya.


"Wah Dinda semangat banget mau pergi kerja, emang udah damai sama Om Raka?" goda Ayunda.


"Udah dong, Mbak juga nggak mau kalah saing sama Dinda udah damai aja sama Kak Guna!" ucap Adinda membuat Guna terbatuk karena tatapan kedua mertuanya saat ini tertuju kepada mereka berdua.


"Kalian ribut?" tanya Ratna menatap keduanya dengan tatapan penasaran.

__ADS_1


"Udah damai Ma!" ucap Adinda sambil memakan nasi gorengnya. "Mama ikan terinya mana?" tanya Adinda.


"Ada kok dek kan tadi Mama masukin ikan terinya banyak-banyak ke nasi gorengnya!" ucap Ratna. Adinda mengaduk-aduk nasi gorengnya dan mencari keberadaan ikan teri yang ia sukai itu.


"Nggak ada Ma, pasti Mbak yang ambil ikan terinya Ma!" teriak Adinda membuat Bagas menghela napasnya karena Ayunda dan Adinda pagi-pagi seperti ini pasti akan terjadi keributan jika keduanya berada dirumah ini.


Sudah beberapa bulan ini pagi hari saat sarapan, Bagas merasakan ketenangan karena Ayunda tidak tinggal disini. Ia bisa membaca koran sambil meminum segelas kopi dengan santai tanpa perlu mendengar perdebatan antara kedua putrinya. Tapi khusus hari ini entah mengapa ia merasa senang mendengar perdebatan kedua putrinya.


"Siapa cepat dia dapat, sama kayak bisnis siapa duluan yang jualan dia yang kaya!" ucap Ayunda.


"Ya ampun dek hanya karena ikan teri gini kamu teriak-teriak pagi-pagi!" ucap Ayunda kesal.


"Mbak kan tahu Dinda suka makan ikan teri di nasi goreng, Dinda nggak pakek telur makan nasi gorengnya. Mbak sengaja cari perkara sama Dinda!" ucap Dinda prustasi.


Ratna menatap menantunya dengan tatapan malu karena tingkah kedua putrinya "Maaf ya nak Guna, Adinda dan Ayunda memang begini kalau pagi-pagi biasa sering hebo!" jelas Ratna.

__ADS_1


"Ayu, kasih Dinda ikannya!" ucap Guna karena ia tahu jika istrinya memang sengaja ingin membuat Adinda kesal. Ayunda merasa senang jika berhasil menjahili adiknya. keduanya memang sama-sama jahil dan saling memancing keributan jika tinggal bersama.


Bunyi suara mobil yang berhenti di depan rumahnya membuat Adinda segera berdiri. Ia mendekati Bagas dan mencium punggung tangan Bagas lalu kemudian mencium punggung tangan Ratna. Adinda mendekati Guna dan juga mencium tangan Guna namun saat berada didepan Ayunda, Dinda menatap Ayunda dengan tatapan permusuhan. Ia mencium punggung tangan Ayunda dengan kesal.


"Ingat ya Mbak, nanti kalau Dinda udah jadi istrinya Raka Candrama dan keluarga kita lagi kumpul disana. Mbak yang harus cium tangan Dinda. Gini-gini kan Dinda ini Tantenya Kak Guna!" ucap Adinda tersenyum penuh kemenangan.


"Ogah, bagi gue lo itu tetap si banana jelek yang hobinya ngejahili orang!" ejek Ayunda. "Lihat aja boneka pisang punya lo gue injak-injak nanti!" ucap Ayunda.


"Oo... gitu ya Mbak, kalau bukan karena Dinda, Mbak dan Kak Guna nggak akan damai malam tadi!" ucap Adinda membuat Guna menepuk jidatnya karena jika ia tidak cepat bertindak, adik iparnya akan membokar rahasia mereka.


"Din, Om Raka udah nunggui tuh!" ucap Guna mengusir Adinda secara halus agar tidak membokar rahasianya.


Adinda melangkahkan kakinya dengan cepat sambil membawa tas miliknya. Ia melihat Raka yang saat ini sedang menunggunya didalam mobil. Pagi ini Raka akan menghadiri rapat di dua hotel milik keluarganya dan setengah dua siang ia juga harus mengajar di Universitas Alexsander.


Makasi votenya dan hari ini aku bakalan update lagi beberapa part.

__ADS_1


__ADS_2